🌼TWO🌼

2.9K 247 40
                                    


Soonyoung baru saja tiba di sekolah nya Pledis International High School. Biasanya ia akan tiba di sekolah bersama saudaranya, tapi kali ini berbeda ia berjalan di lorong sekolah sendirian tanpa saudaranya. Rasanya ia tidak mau pergi ke sekolah dan hanya ingin menemani saudaranya di rumah.

Soonyoung hanya menghela nafasnya dengan kasar, ia menyimpan tasnya di atas meja. Pagi ini kelas terasa sepi, kedua sahabatnya pun belum terlihat sama sekali. Jun dan Jihoon belum tiba, Soonyoung duduk di kursinya dan melihat beberapa teman sekelasnya yang baru saja tiba.

"Aku merindukanmu Wonwoo-ya.." Batin Soonyoung.

Sudah hampir dua puluh menit Soonyoung duduk di bangkunya tanpa menghiraukan teman sekelasnya yang satu persatu datang termasuk kedua sahabatnya Jun dan Jihoon. Mereka berdua merasa aneh dengan tingkah Soonyoung, akhirnya mereka berdua menghampiri Soonyoung.

Jun menepuk pelan bahu Soonyoung. "Ada apa denganmu ? Kau terlihat tidak bersemangat hari ini."

Soonyoung hanya mengangguk.

Jihoon duduk di sebelah Soonyoung, yang sebenarnya adalah tempat duduk Wonwoo. "Bagaimana keadaan Wonwoo ? Kudengar Wonwoo kemarin kembali colapse ?."

"Aku tidak bersemangat karena tidak ada Wonwoo hari ini.." Lirih Soonyoung.

Jun hanya mengangguk, ia mengerti bagaimana perasaan sahabatnya bahkan sangat mengerti. Bagaimana Soonyoung tidak sedih ketika orang yang selalu bersamanya setiap hari kali ini tidak ada di sampingnya. "Bagaimana jika sepulang sekolah aku dan Jihoon ikut ke rumahmu ? Aku ingin bertemu dengan Wonwoo."

"Tapi sebelumnya maukah kalian berdua mengantarku membeli sesuatu untuknya ?."

"Apapun untuk Wonwoo.." Ucap Jun.

Sementara itu di kediaman keluarga Tan Heechul masih berdiam di dalam kamar anak bungsunya, ia tidak berniat sedikitpun untuk meninggalkan kamar anak bungsunya itu. Tadi Wonwoo sempat memakan makanan yang di bawa oleh Heechul meski Wonwoo hanya memakannya dua sampai tiga sendok makan. Wonwoo bilang perutnya sakit dan juga mual, Heechul tidak bisa memaksa anak bungsunya.

Heechul masih terduduk di pinggiran kasurnya, kini Wonwoo tengah bersandar pada kepala ranjang dengan beberapa bantal yang di tumpukkan sebagai sandaran. Heechul menggenggam tangan Wonwoo.

Wonwoo tersenyum, bahkan Heechul dapat melihat senyum anak bungsunya yang sangat lemah, matanya yang sayu. "Gwaenchana eomma, tidak usah khawatir."

Heechul tersenyum membalas ucapan anak bungsunya. "Ani, eomma hanya senang dapat melihat senyummu lagi. Kau harus berjanji kepada eomma bahwa kau akan segera sembuh, arraseo ?."

Wonwoo mengangguk lemah. "Eomma, Soonyoung eoddi ?."

Heechul terkekeh kecil. "Apa kau tidak ingat hari ini hari apa ? Soonyoung sekolah sayang.."

"Mian, aku lupa eomma.."

Heechul mengangguk. "Apa kau ingin makan sesuatu ?."

Wonwoo menggeleng. "Perutku sakit eomma.."

Heechul mencium tangan anaknya. "Apa perlu eomma memanggil Jungsoo euisa ?."

Wonwoo menggeleng. "Andwae, aku tidak mau Jungsoo euisa memasangkan infus di tanganku lagi, tenang saja eomma, mungkin nanti malam aku sudah sembuh.."

Heechul hanya dapat menyetujui perkataan anaknya, sebenarnya Heechul cukup khawatir dengan keadaan Wonwoo. Pasalnya Wonwoo tidak mau memakan makanan apapun, akhirnya Heechul memutuskan untuk memberinya Susu yang sengaja ia buat. Dan Wonwoo pun dapat menghabiskannya meski hanya setengahnya. Heechul sedikit lega karena perut anak bungsunya sudah terisi.

Until The End ;; SoonWoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang