4

40.6K 2K 24
                                    

Empat,

tingtong..

suara bel dari depan, membuat aby berpikir dua kali untuk membuka pintunya mengingat daniel selalu berpesan agar jangan membiarkan siapapun masuk di dalam apartemen ini.

tingtong..tingtong...tingtong

merasa terganggu dan tak nyaman tanpa berpikir lebih lanjut membuat aby langsung pergi dan membuka pintunya tanpa perlu melihat dari intercom siapa yang datang.

"hai... dan-" sapaan seorang wanita yang tak dikenal aby, langsung terhenti ketika dilihatnya bukan daniel yang membukakan pintu untuknya.

"oh maaf.." ujar wanita itu dengan sebuah senyuman yang terlihat sangat manis untuk aby, membuat aby selalu merasa minder dan merasa bahwa wanita didepannya ini sangat cocok untuk daniel.

"apa daniel ada di dalam?" tanyanya lagi berjalan masuk sambil menggeret sebuah koper besar.

apa wanita ini akan tinggal disini? tanya aby dalam hati, melihat wanita itu berjalan santai masuk ke dalam.

"maaf.. anda siapa yah?" tanya aby sambil berjalan menghampirinya

"oh iya, kenalkan aku Christin Abelia.biasa di panggil abel Tunangan daniel.. apa kau pembantunya?! mengingat dua bulan yang lalu aku datang tak ada pembantu diapartemen ini.. bisakah kamu membuatkanku tea panas?" cercau abel panjang lebar membuat aby merasa tersudutkan dan tak berarti lagi. Apalagi pertanyaan abel yang menyatakan bahwa dirinya seperti seorang pembantu, membuat hati aby sakit.

Merasa tak pantas untuk daniel..

Dan bersanding dengan abel yang parasnya rupawan dengan bentuk tubuh bak model itu, tentunya tak ada yang bisa memilih dirinya..

Namun..

Sampai kapanpun aby tak'an melepaskan daniel seberapa kejam dan bejatnya dia atau seberapa banyak para wanita yang bersanding dengannya.. aby akan terus ada untuk daniel. selain karena amanat oleh kakaknya, tapi juga karena aby mencintainya.

abypun hanya bisa mengangguk sebagai jawaban kemudian langsung pergi kedapur. berbagai pertanyaan yang berkelebat diotak aby, membuat aby tak waspada akan cangkir yang dipegangnya sudah penuh dengan air panas yang terus mengalir dari mata kran dispenser didepannya.

membuat jari2 mungilnya terasa perih melepuh disertai dengan cangkir teh yang langsung terlepas dari genggaman aby membuat serpian cangkir keramik itu menyayat jempol aby.

Aby hanya bisa meringis menahan perih saat jari2 tangan dan kakinya diobati oleh dirinya sendiri.

Selalu begini...

.

.

disaat aby membawakan secangkir tea untuk abel tadi, daniel ternyata sudah kembali. Tapi.. hanya cuek tak menghiraukan kehadirannya.

Berbeda dengan sikap daniel kemarin saat abby merasa pusing di kantor.

Aby tak bisa melakukan sesuatu untuk mengahlikan perhatian daniel dari abel kepadanya melainkan aby hanya bisa memandang daniel dari kejauhan.

"apa kau tak merindukanku daniel?" tanya abel sambil berjalan menghampiri daniel kemudian mengamit lengan pria itu sambil mengecup pipinya.

Daniel tak bisa melakukan sesuatu kepada wanita ini karena dirinya tahu bahwa abel akan melakukan berbagai cara untuk tetap bersamanya.

"ingat abel.. hanya seminggu dan jika lewat dari itu, aku tak akan membiarkanmu tinggal disini" ujar daniel tegas sambil berjalan menuju kamarnya.

"ih.. sama tunangan sendiri kejam" gurau abel. membuat langkah daniel terhenti dan berjalan kembali menghampiri abel.

"abel sayang.." ujar daniel tersenyum menahan amarahnya ketika mendengar kata Tunangan dari bibir abel, membuat pria ini langsung mendekatkan bibirnya pada telinga abel sambil berbisik "jangan harap kau bisa menjadi tunanganku!"

"kita lihat saja.." balas abel menantang dan langsung mencium bibir daniel ganas. membuat pria ini terduduk di sofa kembali dan langsung saja tubuh abel mengambil alih tubuh daniel, dengan abel yang duduk dipangkuan daniel.

Dia agresif sekali, namun punya sensasi juga..

itu harus kuakui. Batin daniel.

Daniel tak jadi melepaskan tubuh abel ketika dirasakannya pinggul abel berputar di atas resleting celana kerjanya, melainkan pria ini langsung membalas ciuman abel dengan penuh nafsu. Pinggul abel bergoyang lebih cepat saat sesuatu di balik celana daniel terasa mengeras dan besar menyentuh milik abel dari luar.

"aku menginginkanmu daniel.." ujar abel mengambil tangan daniel dan membawa pada miliknya. Tapi daniel seakan tersadar kemudian langsung menepis tangan abel, mengakhiri permainan mereka -lebih ke abel- ketika melihat aby melintas dihadapan daniel dan abel

daniel selalu melakukannya di depanku, tapi aku hanya diam..

tak bisa melakukan sesuatu. apa aku memang bukanlah istri yang baik untuknya..? batin aby berjalan kedapur, menahan sesak didadanya.

"ini bahkan lebih perih dari yang

tadi.." gumam aby pelan seperti bisikan.

"Cukup sampai disini!" perkataan daniel sukses membuat abel merasa marah. apalagi melihat daniel yang sedang memandang aby..

"apa karena pembantu itu..?!" dan kata pembantu yang keluar dari mulut abel sukses membuat daniel kesal. Entah mengapa perasaan tak trima akan perkataan mereka yang selalu merendahkan aby membuatnya marah..

hanya aku yang bisa merendahkannya, bukan kalian! batin daniel sambil menatap tajam kedalam manik mata abel.

"kalau ia kenapa?" balas daniel dan langsung membuat wajah abel berubah menjadi kesal menahan amarah.

Daniel kemudian kembali kekamarnya meninggalkan wanita itu.. "jangan mengikutiku dan kembali kekamarmu" lanjut daniel sebelum masuk ke kamarnya.

.

Abby sudah selesai membuat makan malam untuk mereka dan sekarang wanita ini berjalan menuju kamarnya untuk membersihkan diri kemudian baru memanggil suaminya dan abel untuk makan malam bersama.

dengan mata tertutup namun daniel bisa merasakan harum tubuh aby yang sedang mencari sesuatu di samping ranjangnya..

seakan tak rela, danielpun langsung menarik pergelangan tangan aby sebelum wanita itu pergi dan langsung memeluknya erat saat tubuh aby terjatuh disampingnya.

"emm.." gumam daniel seperti bermimpi dengan matanya yang dibiarkan tertutup sambil memeluk tubuh aby semakin erat dan menenggelamkan kepalanya di rambut aby.

aby yang merasa sulit bernapas langsung berusaha keluar dari pelukan daniel tanpa membuat pria itu terbangun berbedah dengan daniel yang tersenyum di balik rambut aby ketika merasa pergerakan kecil aby yang berusaha keluar dari pelukannya.

namun aby langsung terdiam saat mengingat abel dan wanita2 di luar sana yang berusaha merebut daniel darinya.

Perasaan tak rela langsung menyelimuti hatinya. seketika aby menjauhkan kepalanya untuk melihat wajah daniel dan mulai mengamatinya dalam diam.

keinginan untuk mencium daniel langsung menyelimuti hatinya..

merasa daniel yang seperti tertidur pulas memberi akses untuknya mencium puncak kepala daniel dalam dan lembut, sedangkan daniel tak tahu perasaan apa yang kini menyelimuti hatinya ketika sesuatu yang basah dan kenyal menyentuh dahinya..

-Terima Kasih Telah Membaca Cerita Saya-

Incorrect ErrorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang