Dua belas,Hari ini genap satu minggu daniel mencari keberadaan abby yang sama sekali tidak membuahkan hasil, mengingat pria ini tidak menggunakan bantuan lain tapi hanya bekerja sendiri.
"daniel besok ada rapat mengenai kerjasama kita dengan perusahaan textil IndexGroup, pastikan bahwa keadaanmu tidak sekacau hari ini. Dan juga... relakanlah kepergian Abby karena dia tidak akan tenang diatas sana" sebenarnya papanya daniel ingin mempercayai anaknya bahwa dia melihat abby seminggu yang lalu, namun data2 abby yang sangat lengkap pada kecelakaan pesawat beberapa tahun yang lalu membuat Mr.Pitter menganggap bahwa perkataan daniel hanyalah lelucon. Berbedah dengan Mrs.Pitter yang lebih memilih percaya walaupun itu mustahil.
Yah itu mustahil..
"terserah papa saja! tapi daniel percaya bahwa itu adalah abby. Benar2 abby, Istriku..."
***
Gwendix Growl.
Hanya orang bodoh yang tidak mengenal nama itu! Nama yang selalu keluar hampir diseluruh stasiun tv swasta di dunia.
Dia adalah salah satu taipan muda yang telah sukses di usianya yang baru menginjak 27 tahun.Tak ada seorangpun yang bisa menyangkal bahwa pria ini sangat tampan dan rupawan. Yah.. hampir sama seperti Daniel Pitter.
Hanya saja sifat Daniel cukup buruk dibandingkan dengan Gwen yang ramah bahkan slalu menghargai bawahannya.
"by..apa jadwalku setelah ini?" tanya gwen pada abby.
"tidak ada tuan, jadwal anda kosong siang nanti" jawab abby sopan.
Abby merupakan pegawai tercepat juga sangat lincah dalam pekerjaannya. Tak heran jika wanita ini langsung di pindahkan pada kantor pusat IndexGroup, sebagai asisten 1 CEO hanya dalam waktu setahun setengah.
Fasilitasnya pun terjamin karena perusahaan sudah menyiapkan tempat tinggal dan kendaraan tanpa harus keluar biaya sepeserpun dengan gaji yang bisa memuaskan keperluan pribadinya juga anaknya lebih dari sebulan.
Abby cukup bahagia dengan hidupnya yang sekarang, tapi ada juga satu kendala yang seringkali menghalang kebahagiaan abby. Daniel..
Entah mengapa nama itu terukir indah di hatinya. Bahkan perasaan cinta bosnya Gwendix Growl, tak pernah ditanggapi abby.
Namun, setelah kejadian seminggu yang lalu di sebuah taman bermain..
Apa abby akan tetap pada pendiriannya untuk terus mencintai daniel atau ingin memberi sedikit harapan untuk gwen masuk ke dalam hatinya ?
Gwen sangat sabar menunggu jawaban dari bibir abby.
"Apa kau tidak keberatan jika aku mengajakmu lunch sebentar?" tanya gwen ragu2 akan jawaban yg akan di berikan abby.
"dengan senang hati" YES! langsung saja gwen bersorak-sorak kesenangan sambil menyebut tiga huruf itu dalam hatinya.
Mungkin butuh pengorbanan waktu untuk mendapatkan hati wanita ini, walaupun ia sudah menjelaskannya bahwa statusnya adalah istri orang namun.. aku masih belum percaya sebelum melihat suaminya meski kuakui dia mempunyai seorang anak. Ah.. aku tak peduli, karena aku benar-benar mencintai asistenku. Batin gwen tersenyum.
Saat makan siang abby dan gwen mulai terlihat lebih santai di sebuah cafe depan kantor.
Bahkan abby kebanyakkan tertawa karena gwen yang humoris.
"oh iya, aku mau tanya kenapa kamu menyuruh Anna untuk menggantikanmu dalam rapat kerjasama kita besok?" tentu saja karena aku tidak mau bertemu dengan daniel dan pacarnya, eh mungkin istrinya!! rutuk abby dalam hati. Mana mau dia mengungkapkan yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Incorrect Errors
RomanceNOT FOR PLAGIARISM ©2014 Kisah ini menceritrakan tentang si pria Egois yang menikah dengan wanita tidak Egois. Karena ketidakegoisannya, dia rela menyandang 3P dari pria itu. Let's see about 3P guys. Enjoyed this story^^