8

42.1K 2K 20
                                    


DELAPAN,

Abby Pov

aku langsung melepaskan kedua tangan daniel yang sedang memelukku dari belakang setelah mendengar pertanyaan sekaligus pernyataan yang keluar dari bibirnya.

"Aby... kau hamil satu bulan, tadi malam glen yang memeriksamu" jelas daniel setelah terdiam selama satu menit.

Aku langsung mengukir senyuman di bibirku sambil mengusap-usap perutku. di sini ada anakku bersama daniel.. batinku sambil memanjatkan doa pada Tuhan. Bersyukur karena Tuhan mempercayakanku untuk menjaga bayi ini.

"tapi.. bayi itu dalam masalah jika kau terus mempertahankannya abby bahkan nyawamu bisa menjadi taruhannya, kumohon gugurkanlah.." jelas daniel sambil memutar tubuhku..

Tidak! aku tak'an pernah menggugurkan bayi ini.

aku tahu fisikku lemah, namun aku akan tetap mempertahankan bayi ini.

Aku kembali menggeleng tanpa menatap mata daniel..

"kenapa kau tak pernah bilang bahwa kau hanya mempunyai satu ginjal?!" mendengarnya langsung saja membuatku menatap mata daniel yang penuh dengan penyesalan, mungkin? Entahlah... aku tidak dapat membaca arti dari tatapannya.

Dan dari mana dia bisa tahu? Aa, Glen! ya, pasti dokter itu yang telah memberitahukannya lewat sampel darahku yang pernah diambilnya waktu lalu..

"maaf daniel.. Aku tetap tidak akan merubah keputusanku. karena aku sangat menginginkan bayi ini" ujarku sambil mematikan kompor gas dan kembali melanjutkan aktifitasku yang sempat tertundah.

Daniel terdiam ditempatnya. lewat ujung mataku, aku tahu bahwa pria ini sedang memperhatikanku.

"Duduklah, biar aku saja" tiba2 saja daniel menuntunku untuk duduk kemudian dia mulai mengambil alih kegiatanku.

.

Kami makan dalam diam, tak ada yang berniat untuk membuka percakapan ini.

Sebenarnya aku tidak berselera makan pagi ini, namun.. aku kembali teringat akan bayiku di dalam perutku. Jadi walau bagaimanapun caranya aku akan berusaha untuk tetap menjaga dan melindunginya.

setelah kami selesai makan, daniel kembali mencegahku saat aku mulai berdiri membersihkan piring2 kotor ini.

Kutatap punggung kokoh daniel yang sedang mencuci piring.

Apa daniel membenci anak kecil makanya dia tidak menginginkan seorang bayi..?

"Mandilah, setelah itu kita ke RS" Rumah sakit? mungkinkah daniel berniat untuk tetap menggugurkan bayi ini? Tidak!

"kita akan memeriksakan kandunganmu abby, jadi jangan berpikiran buruk" ah syukurlah.. rupanya pria ini tahu apa yang sedang aku pikirkan.

***

"bagaimana dok?" tanya daniel penasaran dengan kondisi bayiku, setelah aku tadi melakukan USG.

"maaf.. tapi saya sarankan lebih baik, bayi ini harus di gugurkan sebelum terjadi masalah lebih lanjut pada kondisi ibu dan janinnya.." mataku langsung memanas mendengar penjelasan dokter.. kulihat sang dokter menatapku dengan penuh rasa iba.

"kami para dokter tidak bisa berjanji, namun.. masih ada 25% kemungkinan sang ibu dan bayinya bisa selamat pada saat melahirkan. Jangan biarkan sang ibu stres dan jaga pola makannya." lanjut sang dokter, seakan memberikanku harapan walaupun harapan itu hanya kemungkinan kecil bisa berhasil.

"terima kasih dok, kalau begitu kami permisi dulu"

Aby Pov end~

***

Incorrect ErrorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang