Perfectionist BOSS!

[20] Cerita Masa Lalu

PERTEMUAN mengejutkan dengan Raka sore tadi berhasil membuat senyuman di wajah Resya tidak meluntur. Bahkan ketika Resya sudah terdampar di Cafe untuk membantu pekerjaan Kribo, senyum wanita itu tidak pernah hilang seolah sudah di awetkan dengan formalin.

Biasanya, ketika pulang kerja Resya akan memasang wajah lelah. Di lanjutkan dengan memaki-maki sikap bosnya yang selalu memerintahkan kehendaknya sendiri.

Tapi kali ini, sikap Resya berhasil membuat kedua temannya yang sedari tadi memperhatikan mengerutkan dahi.

"Kenapa sih dia?" tanya Lala menunjuk Resya dengan dagunya.

Kribo mengangkat bahu tidak tahu, ia melangkah mendekati Resya

"Re?" tegur Kribo.

"Ya?" Resya menoleh, wajahnya terlihat bahagia.

"Lagi seneng nih? dari tadi senyum-senyum terus, ada apa sih?" tanya Kribo penasaran.

"Uh, Kribo emang peka banget." jawab Resya, gemas.

Seketika binar di wajah Kribo terlihat "Woah! Iya dong, gue emang harus peka sama cewek, siapa tahu di angkat jadi duta cowok terpeka di dunia." Kribo berujar dengan bangga. Dan Lala hanya bisa mendengus melihat kenarsisan temannya itu.

"Cerita dong, ada apa?" tanya Lala penasaran.

Resya menoleh, lagi senyum mengembang diperlihatkan. Wanita itu menarik napas dan membuangnya perlahan.

"Tadi gue ketemu kak Raka," pekik Resya histeris.

Dahi Lala berkerut "Raka?"

Resya mengangguk semangat "Iya."

"Raka yang suka lo ceritain itu?" tanya Lala lagi, Resya kembali mengangguk penuh semangat.

"Raka yang lo bilang cinta pertama lo? Yang lo bilang cinta bertepuk sebelah tangan itu?" timpal Kribo membuat Resya terdiam.

Shit!

Bugh!

Lala memukul pundak Kribo, cukup kasar dan melototinya, Kribo yang mendapat serangan mendadak itu meringis menahan sakit.

"Sakit."

Flashback!

Raka adalah Kakak kelas Resya saat SMP sekaligus tetangganya ketika tinggal di sebuah komplek perumahan, Resya cukup dekat dengan Raka karena setiap hari mereka sering kali keluar, bermain bersama.

Raka memang sangat populer ketika SMP. Cowok tampan pemilik yayasan itu sering kali di idolakan banyak murid. Tubuhnya yang tinggi, bahkan poin plus pria itu murid paling pintar dan sangat baik hati.

Raka tidak pernah memandang seseorang miskin atau kaya. Raka juga sangat pintar di bidang olah raga. Gadis mana yang tidak jatuh hati dengan sosok Raka, bahkan Resya juga ikut jatuh hati padanya.

Raka memang pernah mengatakan akan menikahi Resya. saat itu Resya tidak berhenti menangis karena jatuh dari sepeda saat dibonceng oleh Raka. Raka membujuk Resya mengatakan akan menikahi gadis itu jika Resya mau berhenti menangis. Sebuah janji monyet yang manis, dan Resya anggap serius ampai detik ini.

Hingga akhirnya Resya harus merasakan sakit hati untuk pertama kalinya. Saat mengetahui Raka berpacaran dengan Sonia, gadis cantik yang sangat populer di sekolahnya.

Resya tidak pernah membenci Raka, tidak sama sekali. Sebaliknya, gadis itu makin mencintai Raka, Resya tidak peduli jika cintanya bertepuk sebelah tangan, asal dia masih bisa bertemu dengan Raka itu sudah menjadi kebahagiaan. hingga akhirnya Raka harus pindah sekolah ke Australia, mengikuti pekerjaan orang tuanya yang harus pindah ke negera kangguru itu.