[21] Aku Mau Sekarang!

117K 10.1K 303
                                    


BERKUMPUL dengan sahabat memang satu-satunya obat yang paling ampuh untuk menghilangkan perasaan resah di dalam hati. Meski tidak sepenuhnya, tapi Resya bersyukur karena sakit yang berdenyut di ulu hatinya perlahan menghilang.

Mereka masih di Cafe Kribo, bercengkrama apapun yang mereka ingat. Ketika Resya dan Lala asik tertawa mengingat masa kuliah mereka, tiba-tiba tawa mereka terhenti. Dua wanita itu saling lempar pandang melihat Kribo yang terlihat tidak menikmati candaan mereka.

Pria itu menunduk, satu telunjuknya dibiarkan terulur di atas kening, seolah dirinya sedang berpikir cukup serius.

"Kenapa Bo?" tanya Resya heran, apa yang di pikirkan satu temannya itu hingga begitu serius.

Kribo membuang napas, menyilang kan kedua tangannya di depan dada.

"Gue bingung Re." ucap Kribo pelan, memasang wajah sedih.

"Ada apa?" tanya Resya lagi, menarik kursinya agar lebih dekat.

"Gue lagi sakit hati." Kribo menunduk.

Lala menaikan kedua alisnya "Di tolak lagi?"

Kribo mendongak "Kok tahu?"

Lala mendengus "Bukannya itu udah jadi makanan elo? Kalo sakit hati pasti gara-gara di tolak cewek." sindir Lala.

"Tapi ini lebih parah La, dia jahat banget sama gue."

"Parah kenapa?" tanya Resya penasaran, meski ini bukan pertama kalinya Kribo membicarakan soal patah hatinya.

"Jadi ceritanya begini." Kribo mulai terlihat serius, "Tadi pagi gue ketemu lagi sama Rika." lanjutnya.

Resya mengernyit "Rika yang dulu nolak lo karena dia gak suka cowok miskin?"

Kribo mengangguk "Iya Re, tadi pagi gue coba ngajak dia ngobrol lagi, siapa tahu dia berubah pikiran saat gue tunjukkin sesuatu yang bikin dia bakal bertekuk lutut sama gue. Tapi ternyata? Gue malah di gampar Re." Kribo menutup wajahnya sok dramatis.

"Gampar? Emang apa yang lo tunjukkin ke dia?" tanya Lala heran sekaligus penasaran dengan cerita temannya itu.

"Gue bilang gini."

Flashback!

"Rika, sekarang kamu harus suka sama aku."

"Lo lagi? Gue gak mau kalo bukan cowok kaya."

"Aku udah kaya kok."

"Kaya? Emang lo punya apa? Hah? Emas batangan? Mobil lamborgini?"

"Aku punya ini." Kribo menunjukan deretan giginya di hadapan wanita itu, membuat Rika mengernyit jijik.

"Apa-apaan sih lo! Jorok tahu gak."

"Kamu gak lihat?" tanya Kribo semakin melebarkan mulutnya.

"Lihat apa sih? Ada gigi emasnya? Apa ada permata?" Dengan bodohnya Rika melihat gigi Kribo, mengabsen setiap baris gigi Kribo.

"Bukan! Lihat nih, kamu lihat 'kan ada banyak cabe yang nyangkut di gigi aku? Aku sengaja gak bersihin buat pamer ke kamu kalo aku udah makan makanan mahal! Kamu juga tahu kan? Kalo sekarang harga cabe mahal? Hampir 120rb perkilonya."

Plak!

Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat mulus di satu pipi Kribo, wanita itu menatap Kribo nyalang.

"Dasar sinting lo!!"

"Hah? Rika? What happened? Rika?" teriak Kribo, berlutut di atas aspal memandang kepergian Rika yang menghentakan kakinya karena kesal.

Perfectionist BOSS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang