[1]

368 36 13
                                    

Hari itu,tepat ketika bel skolah berbunyi Nayla dan teman-temannya Mella,Varra, dan Jessi segera masuk ke dalam kelas setelah nongkrong di kantin ujung sekolah.
Nongkrong sebelum bel masuk itu sudah seperti ADAT murid2 SMA Merah Putih,ya seperti kebiasaan yang harus dilestarikan, semacam tradisi nenek moyang yang entah dari siapa memulai nya.

"Eh katanya ada murid baru loh di sekolah kita katanya sih kelas 10 juga," Jessi memulai pembicaraan.

"iya tuh gue denger-denger juga gitu,kira-kira cowo atau cewe ya?" Mella menyahut,sementara Nayla yang tidak terlalu memperdulikan pembicaraan mereka hanya tersenyum menanggapi berita simpang siyur yang datang entah dari mana,Gini nih, kebiasaan siswa disini, menyebarkan berita yang gak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya,entah dr mana datangnya kabar ini.

Jam 08.00

Guru ipa baru saja masuk ,tetapi dia bersama satu orang laki-laki berpakaian seragam masuk kekelas. Baiklah,Berita tentang murid baru memang adanya.

"Selamat pagi anak-anak," Ucap guru itu seraya melangkah masuk kedalam kelas.

"Pagi bu....!" sahut mereka dengan serempak.

"Hari ini kita kedatangan murid baru di kelas X-7 ini,nak perkenalkan nama kamu ya."

"Iya bu." Cowok bermata hazel itu mengangguk paham.

Jessi yang sedari tadi memandang cowo itu dengan sangat penasaran dikejut kan oleh dorongan Varra dibahunya.
"Woy Jes!,yaelah lu dari tadi merhatiin banget tu cowo,ciee yang suka samaa cowo...."

"Ish,apaan sih lo Var,gue cuma mau tau nama tu anak siapa." Jessi mengerutkan dahinya.

"Perkenalkan nama saya Rais frisqy saggaf pindahan dr SMA Nusa Jogja."

Cowok itu memasang wajah flat,dia mengedarkan pandangan ke seluruh kelas. Dan tiba!tiba-tiba saja dia mendadak tersenyum kecil kala tatapannya terhenti pada satu perempuan yang sibuk sendiri dibelakang sana.

"Baik Rais, kamu bisa duduk di nomor 2 yg kosong itu ya disampingnya Boby," Kata guru itu seraya menunjuk bangku disamping Boby.

"Iya bu." Rais segera duduk dsamping Boby

"Lo dari Jogja ye?" tanya Boby.

"Emang tadi gue bilang dari mana? Dari cirebon? Nggak kan?" Jawab Rais dingin.

Hm, Maybe Karena baru pertama masuk anak baru ini bersikap dingin.

"Yaelah santai aja kali," kesal Boby dengan sikap dingin nya Rais. Sementara Rais hanya mengidikkan bahunya.

***

Jam 10:00
istirahat bel berbunyi sketika kelas X-7 bergemuruh ribut mengalahkan gemuruhnya para supporter sepakbola.Gimana gak heboh? Bel yang dinanti-nanti untuk berbunyi akhirnya berbunyi juga,Rasa penat,boring,ngantuk hilang sketika saat bel 'penyelamat' ini berbunyi.

"Cepetan kali Nay,nanti gue kehabisan bakso gorengnya nih!" teriak Mella dari luar kelas menyuruh Nayla agar segera menyelesaikan catatannya dan segera keluar kelas.Dalam urusan makanan Mella memang tidak bisa diganggu gugat ,biar ada badai,petir,hujan salju,gelombang tsunami MAKANAN TETAP NOMOR SATU! Karena motto Mella itu, "Selama masih muda puas-puasin makan makanan apa aja, selagi gak ada penyakit, ntar kalo udah tua susah mau makan bawaannya nanti ke penyakit"
Motto yang sama sekali tidak tahu datang dari mana.

"lo lo pada duluan aja,gue masih banyak yang gue catat!" Nayla berteriak dari dalam kelasnya.

Ketiga sahabatnya menggelengkan kepalanya.

"Yaudah kita tinggalin aja tu Nayla,katanya masih banyak yang dicatat,tuh anak rajin banget sih gue aja ngecatat gak sampe satu halaman tadi," gumam Jessi.

Dikelas, Nayla segera menyelesaikan catatannya karena dia sudah mulai kelaparan dari tadi. Tangannya penat, tinta pulpen nya juga sudah mulai menipis. Terlaknat.

"Duh,masih banyak lagi nih catatan,gue udah laper banget gila" Nayla bergumam sendiri.

Sabar ya perut... Bentar lagi nih catatan udah kelar kok... Yang sabar bentar ya...
Nayla mengguman sendiri.

Tiba-tiba Nayla Mendengar suara langkah kaki diluar kelas mnuju masuk ke dalam kelas,ternyata yg masuk itu adalah...

Rais.
Murid baru yang tadi bersikap dingin pada Boby.

Oke,Tamat idup lo Nay.

Nayla dan Rais hanya berdua dikelas,dilorong koridor kelas mereka juga sepi karna para siswa semuanya menyerbu kantin.
Dan kayanya Nayla harus menyiapkan ancang-ancang lari kalau kalau saja Rais macam-macam dengannya.

Ya ya,boleh lah kalian bilang Ini udah terlalu lebay.

Nayla berusaha tidak menghiraukan Rais dan tetap fokus pad catatannya. Padahal mah jantung udah jedag-jidug gak keruan. Eh, Rais mendekat! Uh.. Kayanya emang harus siap siaga kalo gini caranya.

Dan tiba-tiba...

****************************
HOLA!
This is a first story from me❤
How about this part? So good? Or so bad?
Mau part selanjutnya? Penasaran?
Vote+ comment yha untuk memberi semangat untuk author buat ngelanjutin story nya❤👌

Thank youuu❤❤❤

08/Nov/2017

Treacherous [Re-Write Setelah Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang