Jatuh cinta itu ibarat lo jatuh ke jurang,lo gak bisa milih mau jatuh ke jurang yang mana yang lo mau, sekali pun itu jurang yang sama dengan orang lain, karena itu udah takdir.***
Setelah Rais pulang,Nayla kembali masik kekamar nya ,mengecek handphonenya yang sedang di charger.
Ada pesan LINE masuk dr Jessi.
Jejeesii : Gitu ya Nay lo sekarang? Boong sama gue cuma mau jalan sama Rais. Great. Good job!
Astaga.
Astaga.
Astaga.MAMPUS! MAMPUS SEMAMPUS-MAMPUSNYA!
Jessi tahu kalau Tadi dia jalan sama Rais!Nayla : Jes! Jes.. Dengerin gue dulu Jes, gue gak sama sekali maksud boong sama lo jes,sumpah! Gue telpon lo sekarang!
Nayla tahu kalau sebenarnya memang dirinya lah yang bersalah,seharusnya dia terbuka sejak awal,tidak menutupi hubungannya dengan Rais yang memang dekat. Tetapi Nayla memang tidak ada maksud berbohong pada Jessi,sama sekali tidak.
Nayla menghubungi Jessi.
Namun, Sekeras apa pun usaha dia menjelaskan semuanya pada Jessi, kalau Jessi nya masih dalam keadaan emosi? Tetap saja, penjelasan Nayla tidak ada artinya pada Jessi.Beberapa kali Nayla mencoba menelpon Jessi namun hasilnya nihil. Tidak diangkat sama sekali.
Kelima kalinya..
SIALAN!
Nayla mengumpat frustasi,Jessi sama sekali tidak merespon panggilan dari Nayla
Namun sebuah pesan LINE masuk kembali.
Jejeesi: mau jelasin apa lagi Nay? Mau boong lagi? Gak takut dosa emangnya? Udah Nay,udah, gue cape, yang ada lo boong lagi boong lagi, ini baru satu kebohongan yang gue tau sekarang, Gak menutup kemungkinan kan? Kalo lo punya seribu kebohongan lain yang gue gak tau? Udah Nay, gue cape, gausah nelpon, gue mau tidur.
Nayla menghempaskan handphonenya yang dicharger tadi ke tempat tidur, Nayla menangis,tidak tahu harus berbuat apa.
Dia memang bodoh sejak awal.Nayla tidak ingin Hanya masalah ini hubungan Nayla dengan Jessi berakhir, hubungan yang dibangun bersama2 dengan ketiga sahabat nya rubuh begitu saja karena masalah hati. Seharusnya Nayla sadar dari awal, kalau tidak seharusnya dia berhubungan dekat dengan orang yang Jessi sayangi.Tekad Nayla sudah bulat! Besok Dia harus menjelaskan semuanya pada Jessi,apapun resikonya,resiko diacuhkan Jessi,resiko hubungan nya dengan Rais merenggang dan resiko dirinya terluka. Nayla sudah siap dengan semua itu. Semua ini dia lakukan karena dia memang sangat menyayangi sahabat nya itu lebih dari apapun.
***
Besok pagi nya, Nayla sengaja bangun pagi-pagi buta, pergi kesekolah jam setengah 6 pagi,masih kategori shubuh bagi siswa yang suka ngaret.
Nayla berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kelas nya. Masih kosong, belum ada sama sekali yang datang. Nayla memutuskan untuk menaruh tas nya di kursi lalu pergi kekantin untuk sarapan, saking bergegasnya,Nayla sampai belum Sarapan pagi tadi dirumah.
Selesai sarapan Nayla kembali ke kelas. Jam 05:45. Mungkin Jessi sekarang sudah datang. Nayla berjalan dengan gugup,menyiapkan diri untuk menjelaskan hal kemarin,harapan Nayla kini hanya satu,
Semoga Jessi mendengarkan semua penjelasan Nayla.Ketika Nayla melangkah masuk kekelas. Jantung dia semakin kencang berdetak,langkah dia terhenti,dia sangat gugup sekarang, Jessi sedang duduk dibangku nya. Nayla berjalan pelan menuju tempat Jessi lalu menatap nya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treacherous [Re-Write Setelah Tamat]
Teen FictionDulunya » "Him Or Her?" --- | "Don't make another fire, Darling. It will be Treachrous for us." | Did you start this story? Then you also have to end it. Meski itu melukaimu. Meski itu membunuhmu. Karena semuanya kamu yang memulai. You never got it...