Ini part terakhir..
sebelum gue abis kuota setelah ini :')) ,wkwk udah mo emosi duluan ya
Doble update buat minggu ini..
Happy readings gays :*
---
Tak perlu seseorang yang sempurna,cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu lebih berarti dari siapa pun.
-B.J Habibie
***
Persetan lah Boby dan Erik hari ini.
Gimana cerita nya jadi bisa sok nyindir ada yang jadian?. Kalo gaada hukum yang nyatain kalo orang yang ngebunuh itu masuk penjara,mungkin Boby sama Erik udah jadi 'korban'."Oy! Tau gak?, kemaren baru aja ada yang udah pacaran!" Serasa Nayla ingin sekali menyumpal mulut cowok itu dengan gergaji.
"Oiya! Bener banget,kayaknya kita bakalan dapet traktiran deh hari ini" Erik ikut berteriak dikelas.
Sementara Rais hanya bisa tersenyum tipis sambil menyalin catatan milik Eza. Rais tau,kalau Nayla adalah tipikal orang yang tidak suka kalau hubungan itu di publikasikan.
Mati sudah kalau Jessi tau semuanya.
"Lha? Ada yang baru pacaran? Siapa sih?" Mampus. Itu Mella.
"Adalaaah... Nanti juga kalian pada tau" Erik menyahut.
Sementara Nayla yang sedari tadi merasakan jantung nya yang sudah hampir nyangkut dilambung. Gadis itu juga menyumpah serapahi kedua cowok itu dengan berbagai bahasa.
Untung saja,Jessi bukan tipe orang yang kepoan. Sedari tadi,gadis berambut lurus tersebut hanya menggelengkan kepala dengan earphone yang bersumpal ditelinganya.
"Shut up! Bacot tau gak?" Akhirnya Rais bersuara dibelakang sana.
"Eh iya deng iya" Boby dan Erick menyahut bersamaan.
Gue minta maaf Jes,abis ini, lo berhak caci maki gue.
***
"Sampai disini dulu pelajaran kita, jangan lupa kerjakan pr nya, assalamualaikum warrahmatullah hiwabaraktuh" Ucap Guru wanita berumur 40 tahunan tersebut lalu melangkah keluar kelas.
"Waalaikumsallam warrahmatullah hiwabaraktuh"
"Kantin ayo,gue laper banget ini" Ucap Varra.
"Yuks" Jessi dan Mella berujar serempak.
"Kalian aja,gue lagi ga laper" Kata Nayla.
"Yodah,babay."
Selepas Ketiga Sahabatnya keluar dari kelas, Nayla mengambil Novel teenfict yang selalu setia bertengger didalam laci mejanya. Dibukanya batas halaman yang belum ia baca.
"Pendek, gak kekantin?," Suara bariton yang pastinya sudah dikenali gadis berambut hitam legam tersebut terdengar, membuat Nayla menoleh ke samping yang nyatanya sudah terdapat cowok berhidung mancung yang kini sudah menjadi pacarnya.
Nayla kembali menghadap buku novel nya pura-pura membaca,ya padahal membaca saja tidak,Gadis berkulit putih tersebut hanya memandangi tulisan hitam itu."Males," Ucap Nayla.
"Temenin gue aja gimana?"
"Mager"
"Yodah" Ucap Rais lalu bangkit dan keluar kelas. Sementara Nayla hanya bisa menatap punggung Rais yang tidak lama menghilang dibalik pintu kelas sambil menautkan kedua alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Treacherous [Re-Write Setelah Tamat]
Teen FictionDulunya » "Him Or Her?" --- | "Don't make another fire, Darling. It will be Treachrous for us." | Did you start this story? Then you also have to end it. Meski itu melukaimu. Meski itu membunuhmu. Karena semuanya kamu yang memulai. You never got it...