[25]

101 6 2
                                    

Jangan lupa play lagunya di mulmed ya❤.

Diantara kalian - D'masiv (cover)
.

"Like the sun, you're burn yourself to shine the world."

***

Laki-laki yang hanya bisa tertawa kecil sepanjang obrolan teman-temannya terus mengetuk-ngetukkan ujung sepatu pantofelnya ke lantai. Dengan setelan jas hitam dan kemeja putih tak membuat laki-laki itu merasa nyaman. Sudah sejak sepuluh menit yang lalu gadis yang beberapa hari terakhir ini menghindarinya itu belum juga muncul.

Gue mau ke toilet bentar ya.

Dan Rais yakin, gadis itu tak benar-benar melangkahkan kakinya menuju toilet. Katakan saja laki-laki ini sok tahu. Tapi feelingnya berkata kuat seakan meyakinkan Rais untuk mencari kemana sebenarnya Nayla pergi.

Rais tahu rasanya ditinggalkan. Tanpa sebuah penjelasan, tanpa menjawab apa yang sebenarnya terjadi. Ia dilukai. Gadis itu mengakhiri segalanya dengan sepihak tanpa mau berbagi apa yang menjadi bebannya. Rais seakan didorong paksa oleh alur cerita untuk melepas gadisnya.

Tapi, apa masih ingat bahwa laki-laki ini keras kepala? Bahwa laki-laki ini egois?

Semoga saja masih, karena bagaimana pun juga, tokoh ini masih belum sepenuhnya melepas gadis yang seharusnya masih ia miliki saat ini.

"Is? Lo kenapa?" sebuah guncangan dibahunya menyadarkan Rais dalam tatapan kosongnya. Sebenarnya bukan tatapan kosong, melainkan sebuah tatapan seakan menerawang kemana Nayla beranjak hingga belum muncul sampai saat ini.

"Oh enggak," ujar Rais seraya menggelengkan kepalanya. Laki-laki itu menyugar rambutnya seakan tak mempengaruhi pesona laki-laki itu walaupun berambut berantakan dengan setelan jas hitam.

"Mau gue ambilin minum? Lo kayaknya kurang fokus gitu deh." Jangan tanyakan siapa yang berucap dengan nada khawatir ini. Sepertinya kalian sudah tahu siapa.

"Emm ... gue ambil sendiri aja gak papa, Jes," jawab Rais dengan senyumnya berusaha menghargai tawaran Jessi.

Jessi hanya bisa menurut dan mengangguk mengiyakan. Gadis itu sebenarnya sudah curiga mengapa laki-laki itu gelisah semenjak Nayla beranjak. Seakan kehilangan sesuatu yang seharusnya selalu ada didepan mata. Jessi sadar itu.

Mungkin, malam ini akan menjadi sesuatu yang tak akan pernah semua 'pelaku' cerita ini sangka.

***

Nayla mengusap telapak tangannya tanda gadis itu tak nyaman dengan kondisi disekitarnya. Gadis itu masih berusaha tersenyum kala beberapa orang yang sebenarnya tak ia kenali melemparkan senyuman padanya. Masih berusaha mempertahankan topengnya walau dalam batinnya ia merasa sesuatu akan terjadi setelah ini. Atau tidak? Entahlah.

Dengan alibi pergi ke toilet sebenarnya gadis itu malah berbelok melewati toilet dan berjalan menuju balkon gedung tempat acara itu berlangsung. Jelas, Nayla butuh ketenangan sekarang.

Katakan saja mungkin Nayla sedang lari dalam masalah yang ia buat sendiri. Namun, bukan ini yang ia mau sejak awal. Kau tahu rasanya bukan?

Berusaha menolak perasaan yang tiba-tiba hinggap dalam dirinya ketika pertama kali menatap manik mata Rais. Batinnya sudah meyakinkan bahwa hal yang ia lakukan ini sudah jelas salah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Treacherous [Re-Write Setelah Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang