𝐓𝐡𝐞 𝐃𝐞𝐟𝐢𝐧𝐢𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬 𝐎𝐟 𝐋𝐨𝐯𝐞 [✔️]

27. kaisoo; keringat dingin.

maaf untuk typo-typonya ya genks,
happy reading!
----------

Jongin's POV

Gilak, gue gugup banget!

Kalian tau kenapa? Mau, gue kasih tau?

Ekhem, okay jadi --actually, gue bingung harus memulai ini dari mana, hari ini adalah hari dimana gue sudah berhasil dapat penobatan sebagai lelaki sejati. Menjadi si lelaki tan penepat janji yang dia buat ke pacarnya 7 tahun lalu.

Dengan kata lain, gue berhasil mempersunting dia dan hari ini adalah saatnya pernikahan kita berlangsung.

Percaya gak lo? enggak kan?

Sama, gue juga gak percaya kalo hari ini gue bakal merubah status gue dari pacar menjadi seorang suami.

Jesus Christ, i'm so glad for this!

Kelulusan gue dari Universitas baru 2 tahun yang lalu, dimana satu tahun setelahnya gue memutuskan untuk melamar Kyungsoo dan mempersiapkan segala sesuatunya sampai sekarang.

Gue kerja buat biaya nikah, buat biaya sewa gedung sama cathering. Untung ada bang Suho yang mau membantu gue untuk soal pekerjaan, baru lulus gue udah di tarik sebagai wakil CEO diperusahaanya.

Dan gue beruntung karna orangtua gue mau membantu sedikit banyak kurangnya soal acara pernikahan gue, tapi tetep aja gue gak bisa bergantung sama mereka meski gue tau harta Ayah gak bakalan habis 27 turunan.

Gue cuma mau tau diri, dan berusaha mandiri dengan cara bekerja buat mempersunting pujaan hati gue, orang yang udah lama berdiam dihati gue tanpa ada ancaman terganti sedikit pun.

Pemikiran gue cukup sederhana, gue udah hidup dan bergantung sama mereka selama 24 tahun, dan sekarang gue mau nikah. Masa iya harus masih di biayain orangtua?

Lagi pula gue agak sedikit beruntung karna Kyungsoo itu tipe orang yang gak mau ribet, dia udah pernah bilang kalo maunya nikah dengan acara sederhana aja, gue bahkan masih inget apa yang dia bilang saat gue melamar dia setahun yang lalu.

"Pernikahan itu bukan soal urusan mewah atau enggak kak, bukan urusan mahal atau murah juga, tapi urusan kedua insan Tuhan yang akan mengucap janji untuk satu kali dalam seumur hidup."

Dewasa banget kan calon bini gue? :")

Gimana gue gak mau bobol--eh anjing, maksud gua gimana gue gak tambah cinta?

"Jong-- IDIH NAJIS, ABIS MARATHON LU?!"

Itu si bang Chanyeol, dengan segala kebangsulan doi sebagai kakak gua yang masuk begitu aja keruang rias. Dasar tapir.

"Bacrot!" balas gue singkat abis itu ngambil kotak tissue diujung meja. Bermaksud untuk mengelap keringat yang dari tadi ngalir terus dari pelipis gue.

Bang Chanyeol mah cuma ketawa doang, gak ngebantu sama sekali. Gak tau banget adeknya lagi gonjang-ganjing nungguin acara pemberkatan mulai.

Tapi abis itu suasana mendadak diem, gue mengalihkan pandangan gue ke arah Bang Chanyeol. Taunya muka doi jadi berubah serius.