"kehadiran yang tak terduga , dengan cara yang tak biasa, membuatmu menjadi orang yang istimewa."
*****
Pria itu tetap tak menatapku.
Walau tersenyum dia tetap tidak membalikkan tubuhnya kearahku.
Rasanya aku ingin menyuruhnya untuk berbalik.
Aku mulai jengkel dan berniat memanggilnya agar dia berbalik.
Aku mulai membuka mulutku untuk memanggilnya. Tapi belum sempat aku mengucapkan satu katapun, Emma temanku sudah memanggilku.
"WOY RA, BURUAN SINI!!! KITA TINGGAL NIH." Aku mendengar Emma berteriak dengan nada sedikit kesal.
Teriakan Emma itu membuatku terpaksa meninggalkan pria itu pergi untuk kembali ke teman-temanku.
.
.
.
Ini sudah 3 hari sejak terakhir kali aku bertemu dengan pria misterius itu. Hmmm lebih tepatnya pria aneh.
Akuheran, aku hanya sekali bertemu dengannya dan tak pernah lagi aku datang ketaman sejak hari itu.
Namun pertanyaannya dan ucapannya waktu itu selalu terngiangditelingaku hingga sekarang.
senyumnya terlihat tak asing bagiku.
"CLARA!!!" suara Emma mengagetkanku dan membuatku tersadar dari lamunan.
"kenapa sih Ra kamu ngelamun mulu beberapahari ini?" tanya Yuna menyelidik.
Aku mulai menceritakan semua tentang pria yangkutemui saat ditaman waktu itu.
Kedua temanku itu menatapku seakan tak percaya.Mereka menatapku serius dan tentu saja setelahnya mereka tertawa karenaceritaku terdengar aneh untuk mereka. Ya tentu saja aneh. Bagaimana mungkin ada orang asing mempertanyakan takdir dan mengatakan dia menungguku.
"HEI!!!Aku serius, kenapa kalian tertawa?" Aku bicara dengan sedikit meninggikan nada suaraku pada mereka karena aku merasa agak marah.
"iya iya Ra kita percaya kok, menurutku sihkalau kamu penasaran mending kamu samperin aja dia lagi Ra. Tapi apa kamu gak terlalu serius memikirkan itu Ra? Bisa aja kan orang itu cuma menggodamu?" Emmamemberiku saran sambil menepuk pundakku.
Tapi bagaimana mungkin aku bisamenemuinya lagi jika aku saja tidak mengenalnya. Apa memang ucapan Emma itu benar? mungkin pria itu hanya menggodaku. Tapi kenapa aku merasa tak asing dengan pria itu. Aku harusnya tak perlu memusingkan ini. Tapi aku memikirkannya.
"eh tunggu,bukankah tadi kamu bilang dia berkata bahwa dia menunggumu? Jika itu benarbukankah seharusnya pria itu akan datang lagi ke taman itu? Kenapa tak kamu coba untuk ke taman itu lagi?" ucapan Yuna yang meyakinkan membuat mataku terbelalak.
Benar, pria itu berkata dia menungguku. Jika benar makamungkin saja aku bisa bertemu dengannya lagi di taman kemarin. Jika tidak maka benar Pria itu hanya menggodaku seperti yang Emma ucapkan.
Aku pikir aku harus coba memastikannya lagi untuk menghilangkan rasa penasaranku ini.
"ah,benar juga, dia bilang begitu. terimakasih teman-teman kali ini aku akan pastikan sendiri." aku menanggapi saran Yuna dengan mengucapkan terima kasih sambil memeluk Yuna dan Emma.
Keduatemanku itu membalas pelukanku sambil tersenyum.
Setelah mata kuliah usai aku bergegasmeninggalkan kampus untuk menuju ke taman itu tempat aku bertemu dengan pria anehitu 3 hari lalu.
Aku benar-benar berharap kali ini aku bisa memperjelas keadaan ini tanpa ada rasa penasaran yang menghantuiku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You
Teen FictionPertemuan Clara dengan seorang Pria misterius yang terus membuatnya penasaran. kedatangan pria itu juga akan mengungkap masa lalu Clara yang kelam. siapakah pria itu? ada cerita apa dibalik kedatangan pria itu yang tiba-tiba kepada Clara? apa hubung...