"bertemu denganmu adalah sesuatu yang selalu kurindukan. Berkat kedatanganmu rinduku menjadi kehangatan selama penantian."
*****
setelah 8 tahun kepergiannya dia kembali menemuiku. dia menepati janjinya padaku waktu itu.
sekarang dia berjalan disampingku dengan langkah yang sama dan jarak yang begitu dekat.
Aku merasa agak canggung karena ini pertama kalinya aku berjalan dengan seorang pria.
Walau dia dulu temanku tapi sekarang kami sudah sama-sama dewasa dan sudah lama tak bertemu jadi agak sedikit canggung untukku.
Kami hanya berjalan tanpa mengucapkan apa-apa. ini benar-benar sangat membuatku canggung.
Aku melirikkan pandanganku kearahnya.
Dia terlihat sangat tenang dengan terus menatap kedepan. Kulihat bibirnya yang mungil hanya diam tanpa bicara. Kedua tangannya dia arahkan kebelakang punggungnya, dan dia berjalan dengan tegap. Aku berasa seperti berjalan dengan seorang idol dari korea. Aku menahan tertawa saat membayangkannya. tapi akhirnya aku tetap tertawa walau hanya tertawa kecil.
Mendengarku tertawa dia melihat ke arahku.
Aku berhenti tertawa dan menengok kearahnya. aku menutup rapat bibirku saat aku lihat dia menatapku tajam. Dia tetap melihatku dengan muka masam, lalu dia berhenti berjalan.
Aku jadi ikut berhenti.
"kenapa berhenti?" dia bertanya padaku dengan wajah datar.
"maksudmu?" aku bertanya dengan wajah bingung.
Dia tak menjawab pertanyaanku dan dia berjalan lagi. Aku diam saja sambil memperhatikannya yang mulai berjalan meninggalkanku.
Aku berhenti memperhatikannya dan mulai mengejarnya dengan berlari kecil.
"apa yang kamu tertawakan tadi? Kenapa kamu berhenti saat aku melihatmu?" dia bertanya dengan wajah kesal setelah aku berada tepat di sampingnya, tanpa melihatku sedikitpun dia tetap berjalan menghadap kedepan.
Aku kembali tersenyum melihat dia yang seperti itu. Dia kembali menatapku serius.
"aku tersenyum karena merasa senang kamu sudah kembali dan mengingatku. Bahkan kamu masih menyimpan sapu tangan dariku itu. apa aku salah jika merasa senang?" jawabku menjelaskan sambil menunjukkan senyuman termanisku untuk membujuknya.
mendengar jawabanku itu dia tersenyum.
"aku pikir kamu sedang membayangkan berjalan dengan oppa korea seperti di drama!?" dia berkata dengan senyuman dan pandangan yang meledek.
"hahaha tentu saja tidak. oppa korea lebih tampan darimu tau." jawabku mengelak dengan nada sedikit kaget. padahal dia benar. tapi aku malu untuk mengakuinya.
tiba-tiba saja dia berhenti berjalan dan menarik tanganku sampai membuat tubuhku berbalik menghadap dirinya.
"jadi menurutmu aku yang teman pertamamu ini tidak tampan?" dia sangat dekat. matanya menatapku lekat.
aku tidak bisa berkata-kata. wajahnya sangat dekat dengan wajahku. 5cm? tidak. ini jauh lebih dekat. aku hanya bisa menggigit bagian bawah bibirku sambil menatap mata bulatnya.
dia tersenyum melihatku yang kebingungan.
"aku tahu aku tampan. haha" ucapnya sambil menjauhkan wajahnya dari pandanganku.
sekarang aku bisa merasakan bernafas dengan lega setelah beberapa detik tadi terjebak dengan keadaan yang membuat hatiku berdegub kencang.
Kami kembali berjalan sambil tertawa bersama tanpa canggung lagi.
Ditengah jalan aku melihat penjual es krim dan terus memperhatikan penjual es krim itu.
"apa kamu mau?" dia bertanya padaku yang terus memperhatikan penjual es krim.
"eh.. apa?" aku bertanya dengan sedikit terkejut dan langsung melihat kearahnya.
Dia tidak menjawab pertanyaanku tapi dia malah langsung berjalan begitu saja menuju sipenjual es krim tanpa menghiraukanku.
Aku mengikutinya dari belakang agak jauh. setelah aku berada tepat dibelakangnya dia langsung menyodorkan es krim rasa coklat kearahku.
"untukku?" aku bertanya dengan ekspresi bodoh dan dia hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis ke arahku. aku senang dan langsung menerima es krim itu.
"terima kasih :)" ucapku setelah menerima es krim itu darinya.
Dia menganggukkan kepalanya dan juga mengambil satu es krim lagi dengan rasa yang sama untuknya.
Setelah membeli es krim kami melanjutkan mencari tempat yang nyaman untuk menikmati es krim kami.
kami menemukan satu tempat nyaman untuk kami. dibawah pohon pinus yang sering kami kunjungi dulu. selalu tempat ini yang menjadi tempat favorit kami.
selama menyantap es krim kami saling bercerita kehidupan kami selama 8 tahun terakhir hingga tak terasa hari mulai senja.
"ayo kuantar kamu pulang. kali ini jangan menolak seperti 8tahun lalu. aku memaksa." ucapnya sambil menarik pelan tanganku untuk berdiri.
aku hanya menanggapinya dengan senyuman dan langsung berdiri.
"kenapa kamu cantik saat tersenyum?" ucapnya sambil menunjukkan senyuman khasnya dan dia langsung menggandeng tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You
Teen FictionPertemuan Clara dengan seorang Pria misterius yang terus membuatnya penasaran. kedatangan pria itu juga akan mengungkap masa lalu Clara yang kelam. siapakah pria itu? ada cerita apa dibalik kedatangan pria itu yang tiba-tiba kepada Clara? apa hubung...