Part 8

28 3 0
                                    

"walau kini kita tak bisa bersama tapi setidaknya kita masih dibawah langit yang sama."

*****

"Clara!Sayang"  suara teriakan seorang pria dari belakangku sontak membuatku menoleh ke arah itu. 

Aku melihat seorang pria dan seorang wanita sekitar umur 40an berjalan kearahku. Ya, mereka ayah dan ibuku. Ternyata mereka datang menjemputku. 

aku melihat kearah anak laki-laki yang tadi bersamaku. Dia mengangguk sambil tersenyum melihatku.

aku membalas senyumannya sekejab lalu mengalihkan pandanganku ke ayah ibuku dan menghampiri mereka.

ayah dan ibuku melihat kearah anak laki-laki itu dan tersenyum padanya. anak itu membungkukkan tubuhnya pada ayah ibuku sebentar lalu bangkit dan setelahnya dia berjalan menjauhi kami ke arah yang berlawanan dengan kami.

dan aku?

tentu saja aku pulang dengan ayah ibuku.

.

.

keesokan harinya aku menjalani hariku seperti biasa.

bangun pagi.

mandi.

sarapan.

berangkat ke sekolah dengan sepeda kesayanganku.

dan sampailah aku disekolah.

disekolah aku hanya melamun sambil mendengarkan guru yang menjelaskan pelajaran di depan.

saat istirahat aku juga masih duduk diam di bangkuku. Jika biasanya aku memilih tidur dibangkuku, kali ini aku lebih memilih untuk menghadap ke langit karena tempat dudukku memang berada di dekat jendela kaca kelasku yang langsung menampakkan lapangan sekolahku dibalik jendela itu.

dari sini aku bisa melihat langit juga awan yang menemaninya dengan jelas. Ini mengingatkanku pada anak laki-laki semalam.

tanpa sadar aku tersenyum sendiri saat mengingat anak laki-laki itu.

entahlah, aku menjadi tidak sabar ingin segera bertemu lagi dengannya.

karena disini aku tidak punya teman.

kenapa?

Entahlah, mungkin karena aku sering tidak paham dengan yang mereka bicarakan. hingga aku lebih memilih sendiri.

.

.

aku sudah sampai ditaman ini lagi untuk bertemu dengan anak laki-laki semalam.

dan, Yap tepat.

aku menemukan anak itu. Dia duduk sambil mendongakkan kepalanya menghadap langit dengan mata terpejam. 

Aku menghampirinya.

dia melihatku sambil melambaikan tangannya dengan memperlihatkan senyuman manis diwajahnya.

aku membalas lambaian tangannya juga senyumannya.

"kamu anak SMP ternyata?"  ucapku sambil meletakkan tasku disampingnya lalu duduk di sebelahnya.

dia hanya mengangguk mengiyakan ucapanku. 

Ya singkat cerita aku dan dia berhasil bicara banyak. aku tahu tentang dia yang 3 tahun lebih tua dariku juga hari ulang tahunnya, dan banyak lagi tentang dia. 

dia juga bercerita tentang keluarganya. Sejak kecil orang tuanya menititipkan dia pada pamannya. Ya, aku tak tahu kenapa, karena dia juga tidak thu pasti apa sebabnya. Tapi yang jelas orang tuanya akan kembali. Entah kapan.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang