BOSS + ongniel✔

vingt-quatre; I miss you so much

199x, Busan.

Beberapa anak berlarian dengan ceria. Diselingi oleh gelak tawa dan beberapa candaan.

"ㅡKau tidak bisa mengejarku, Wleee !!" Teriak salah satu yang paling tinggi diantara mereka.

Yang memiliki gigi kelinci berada di barisan paling belakang, kesusahan untuk mengejar teman-temannya.

Tidak, mereka bukan teman.

Tetapi keluarga.

Tiba-tiba sebuah tangan kecil merail lengannya,"Goon-ah! Cepattt!! Nanti kita tidak kebagian kudapan lagi kalau keduluan tiang ituuu !!!" Seru sang pemilik tangan kecil itu.

Si gigi kelinci terkekeh, lalu mengangguk pelan,"Siap hyungg !!!" Sahutnya.

Agar dapat berlari lebih kencang lagi, sang pemilik tangan kecil membawa si gigi kelinci untuk berlari sejajar dengannya.

Mereka tertawa sekali lagi, meski berada dibarisan paling akhir.

Setidaknya mereka punya harapan kalau biarawati Lee akan berbaik hati untuk memberi mereka beberapa buah kudapan bagi mereka yang terlambat makan malam.

Mata si gigi kelinci menyipit, terkekeh sembari menikmati wajah sang kawan yang ia panggil hyung.

Indah, menawan, menarik atensinya. Menguasai dunianya, menghipnotis akal pikirannya.

Kalian berpikir kenapa bisa pikiran polos seorang anak kecil bisa memiliki bahasa sepuitis ini ?

Ciptaan sebuah hal yang memiliki pengaruh terhadap segalanya,
Cinta.

"Kau kenapa menatapku begitu ?" Tanya si tangan kecil.

"ㅡSangat cantik. Lebih cantik dari siapapun,"

ㅡTINNNNN!!!!!

Tiba-tiba saja si gigi kelinci membelalakkan matanya, dengan sigap ia menjauhkan hyungnya dari dirinya.

Membuat kepala sang hyung terhempas dengan kuat ke trotoar.

"ㅡHYUNGGGGG!!!!!!"

ㅡBRUKKKKKKKK!!!!!!

Pandangannya mengabur.

Dunianya berubah menjadi hitam.

"ㅡTunggu apa lagi?! Bawa yang berdarah ini ke rumah sakit! Tinggalkan saja yang satunya !!!" Seru seseorang.

Dan itu suara terakhir yang ia dengar.

◈◈◈

Klinik Dr. Ryu Jiwon,
19:45 P.M

Biarawati Lee tergesa-gesa mendatangi ruang periksa, setelah mendapat telepon dari petani Ahnㅡyang menemukan salah satu dari anak asuhnya ditemukan tidak sadarkan diri dengan kepala yang berdarah disebabkan terantuk trotoar.

Biarawati menangis dengan kencang saat melihat keadaan anak asuhnya.

Darahnya begitu banyak, parahnya ia dalam keadaan sudah sadar.