dix-sept; [re]-deuxième

5.5K 849 239
                                    

Ini adalah kedua kali-nya mereka bertemu


Woojin kecil berlarian di dapur sembari memainkan pesawat terbang yang baru saja kemarin Daniel belikan.


07:30 A.M




"ㅡWinggg! Daddy yihatt, kelen kannn?!" Seru Woojin sembari mengayunkan rangka pesawat itu tinggi-tinggi.


Daniel terkekeh.








Hampir meringis sebenarnya.








Aslinya dia lupa untuk berbelanja bahan makanan kemarin.






Semua karena Woojin kecil yang tiba-tiba merengek karena melihat pesawat mainan yang dipajang di etalasè toko mainan.



Daniel meratap kembali,"Selain makanan instant, ternyata aku benar-benar tidak bisa masak!" Ringisnya.


Tanpa sengaja, matanya melirik sebuah brosur yang tertempel di kulkas.





Tanpa sengaja, matanya melirik sebuah brosur yang tertempel di kulkas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"ㅡApa pesan jajjangmyeon saja ?" Gumamnya.

Daniel segera mengambil ponselnya dan menelepon nomor delivery yang tertera di brosur itu.



"ㅡHalo! Dengan Jal*peep* restaurant! Ada yang bisa saya bantu ?" Sahut mas-mas petugas di seberang sana.




Daniel bengong.













Suaranya lembut banget. Cowok bukan sih ? ㅡkdn, duren holkay

.











"..A-ah iya. Saya ingin pesan Jajjangmyeon 2 porsi ya, yang satu pedas dan satu tidak," pesannya dengan agak lambat. Mau lama-lama denger suara adek yang deliverynya sih.


"ㅡSiap pak. Alamatnya di mana ya ?" Tanya petugas di seberang sana.








Daniel berdeham.



Bapak.






Setua itukah suaranya?

.




"..Di Gangnam Royale Palace apartement, nomor 101 ya!" Ujar Daniel agak greget.



Untung manis.





Suaranya, ehe.






"ㅡSiap pak. Saya ulangi pesanannya ya, pak. Jajjangmyeon untuk dua porsi satu pedas satu tidak. Di antarkan ke alamat Gangnam Royale Palace apartement nomor 101, ya pak!" Ujar petugas itu sembari mengulang pesanan.





BOSS + ongniel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang