vingt et un; bastard.

4.7K 750 121
                                    

Park family's mansion

Makan malam itu terasa khidmat, hingga..

"ㅡAppa ingin bicara," ujar Park Jimin, sang mr. Park kepada si sulung.

19:45 P.M

Woojin menoleh dan membalas kalimat itu dengan tatapan dingin.

"Ada apa lagi ?" Tanya Woojin seakan-akan kejadian ini sering terjadi, de javu.

Mr. Park berdeham pelan,"Ini mengenai perjodoㅡ"




"ㅡADA APALAGI ?! KURANG PUAS APALAGI ?! AKU SELALU MENGIKUTI KEINGINAN APPA!! MENGABAIKAN CITA-CITA KU !!! KALI INI PERNIKAHAN ?!" Histeris Woojin.


Park Jimin mendecih,"Kau, dewasalah sedikit. Lagipula kalau kau menikah dengan pria itu, kau bisa menghasilkan keturunan ?" Tanyanya.

Woojin terdiam.



Ia tidak bisa melawan kalau topik ini sudah dibahas.

"Siapa orangnya ?" Tanya Woojin pada akhirnya.

"Kim Yerin, sepupu dari pewaris Kim Coorps.," ujar Jimin yang lalu meninggalkan Woojin.


Sementara Woojin terpaku dengan seribu pikirannya.

Ia mengenal siapa itu Kim Yerin. Bahkan ia sendiri yang melayani Kim Yerin saat ada relasi bisnis antara Wanna Coorps. dan Kim Coorps.



Tetapi jujur, Woojin sangat-sangat tidak menyukai sikap Yerin yang terbilang angkuh.

Sombong dan merasa tinggi.

▧∽◈∽▨

Yongin, 23:30 P.M

Hyungseob tidak bisa berpikir apa-apa lagi.

Ia menyetir dalam keadaan ugal-ugalan. Beruntung saja lalu-lintas tol Seoul-Yongin sedang lengang.

Setelah sampai di apartemen miliknya jaman SMA dulu, Hyungseob mengurung diri dikamar.

Memutar beberapa recorder berisi pesan suara Woojin saat kelulusan, menonton video-video mereka saat perlombaan dance hingga menyaksikan film dokumenter kelulusan mereka.

Hyungseob menangis keras. Meraung lalu meraung lagi. Meremat sprainya hingga tidak terbentuk. Dan meneriakan nama Woojin tidak henti-hentinya.

Bersyukur saja apartemen ini kedap suara.

Ini sudah hari kesekian Hyungseob menghilang dari perusahaan. Ia sendiri sudah yakin teman-temannya akan mencarinya.

Tetapi tidak. Cukup.

Untuk saat ini ia ingin sendiri.



Mata Hyungseob sudah merah membengkak, hingga masuk dalam kategori kompres-jika-tidak-ke-rumah-sakit-saja.

Hyungseob menatap nanar penampilannya saat ini di kaca.

"HAHAHAHAHA!!!" Gelaknya yang lalu melemparkan lampu tidur ke arah kaca tersebut.



Yang membuat kaca itu pecah, dan serpihannya jatuh ke lantai.






"ㅡPantas saja Woojin ingin menikah dengan orang lain.












Sadarlah Hyungseob, kau itu laki-laki.. Haha!!















Kau tidak bisa berikan Woojin keturunan-HIKS!









BOSS + ongniel✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang