BOSS + ongniel✔

Trente-huit; Janji Suci

((Guess what?? Kang Daniel being a real CEO? Then Hanbin scandal suddenly hit me up like a rudal. Are you kidding me??))

Bukan di gereja megah seperti rancangan Kang Sunghoon,

Ballroom Wanna Coorp. seperti rencana Kang Daniel,

Ataupun di taman belakang rumah seperti impian Ong Seongwoo.

Seoul University Hospital,
VVIP ICU
07:45 A.M

Seongwoo sudah siap dengan jas hitamnya yang disiapkan secara mendadak semalamㅡsebenarnya adalah hasil adil menurut Kang Seungyoon dari perdebatan bibi Ong dan tuan Sunghoon yang menginginkan Seongwoo memakai jas berwarna pink atau merah.

"Hei, jangan tegang begitu !" seru bibi Ong sembari meremas lembut pundak Seongwoo.

Seongwoo menyengir gugup. Berulang kali dirinya berdeham, namun itu tidak membantu banyak. Dirinya menjadi sibuk mengelus perut, karena little Kang diperutnya menjadi rewel.

Sementara di pojok ruangan Woojin dan Sagang mengeluh dengan wajah mereka yang sudah full make up, padahal acara resepsinya diadakan pada sore hari.

"Pendetanya sudah datang," seru Sunmi yang sudah siap dengan dress merah maroon kebanggaannya.

"Tuan Kang, Daniel dimana?" Tanya Seongwoo dengan gugup. Tuan Kang terkekeh pelan lalu menepuk pundak Seongwoo pelan.

"Dia sudah berada di dalam sana," sahut Bibi Ong menenangkan sembari mengalungkan tangannya di lengan Seongwoo.

"Ayo, Seongwoo-ya?" Ajak suster Sunmi sembari membukakan pintu untuk Seongwoo, Bibi ong, Kang Seunghoon dan Pendeta.

◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

..Meanwhile on Wanna Coorp.'s Ballroom,

Beberapa tamu undangan, dicanangkan untuk menyaksikan sumpah pernikahan Daniel dan Seongwoo di ballroom Wanna coorp.

Sanak-saudara, rekan kerja, relasi bisnis, keluarga panti dan beberapa tim bodyguard tampak memenuhi ballroom tersebut.

Sementara para tamu undangan lainnya sibuk menyantap appetizer yang telah disediakan, beberapa dari mereka berdiri di rooftop ditemani cocktail dan beberapa snack sembari menikmati semilir angin.

"Eh? Kamu si blonde butek?!" Seru Hyeongseob sembari menunjuk-nunjuk ke arah Woojin.

Woojin yang sedang mengunyah sandwichnya hampir saja tersedak,"ㅡHUKKK?! A-Apa?! Siapa?!" Serunya heboh.

Hyeongseob terkikik pelan. Sementara Woojin sudah keringat dingin berpikir bagaimana caranya pergi dari spot ini secepatnya.

"Hei? Kenapa kamu tidak bisa diam seperti cacing kepanasan gitu? Tidak kuat lihat orang cantik ya?" Tanya Hyungseob dengan pede-nya.

Yang membuat Woojin sweat dropㅡNyatanya Hanahaki tidak merubah kepribadian seseorang.

Keadaan berubah menjadi lebih santai ketika tawa lepas Hyeongseob keluar begitu saja. Woojin tersenyum kecut.

"...Apa kau mengingatku ?" Tanya Woojin setengah berharap.

Hyeongseob menelisik Woojin dari ujung kepala ke ujung kaki,"Apa aku.. Tampak seperti mengenalmu??" Tanyanya.

Woojin menghela nafas dengan lesu. Mungkin, inilah balasan dari Tuhan karena telah menyakiti cinta yang tulus.

"A-hahaha, kurasa aku salah orang !" Seru Woojin dengan tawa kaku.