Prilly sedang berdiri di teras kamar kosnya untuk menunggu Ali yg akan menjemputnya. sebenarnya Prilly bingung harus bagaimana, disatu sisi ia ingin sekali menolak tawaran hukuman ini tapi di satu sisi ia juga enggan di pecat padahal bisa saja kalau di pecat Prilly pindah ke kantor lain tapi rasanya mencari kerja dijaman sekarang tidak semudah yg ia bayangkan, jadi terpaksalah Prilly bertahan.
Nanti ia akan mendengar bisik bisik dari karyawan lain yg menyukai Ali, pasti akan menilai buruk soal dirinya yg berangkat bersama Direktur perusahan nya sendiri dan akan ada gosip aneh-aneh yg akan menimpanya segera.
Gadis itu menghela nafas panjang "yaudah lah, terserah mereka aja" gumamnya sendiri.
Tak lama sebuah Honda Accord terparkir didepan pintu gerbang kos Prilly. gadis itu lalu mendekat dan tanpa basa-basi langsung masuk begitu saja kedalam mobil, padahal Ali baru saja hendak turun dari kursi kemudi nya.
"loh? kok udah masuk aja?"
"emang Bapak mau kemana lagi?"
"ya sapa-sapaan dulu gitu kan bisa"
"didalem mobil aja sapa-sapaannya Pak"
Ali tertawa kecil "kenapa? kok bete berangkat sama saya?"
"biasa aja, buruan jalan Pak, nanti kantor keburu rame"
"oke, tapi saya belum sarapan, kita sarapan dulu ya"
Prilly berdecak "sarapan di kantin belakang kantor aja Pak, ada bubur ayam enak disana"
"tapi sama kamu ya"
"Ya Tuhan, untung bos gue dah! kalau nggak udah gue sleding palanya!"
Saat Ali mendengar helaan nafas panjang dari sebelahnya ia justru tertawa, lucu sekali gadis di sebelahnya ini?
"mau nemenin nggak?" tanya Ali lagi
"sendiri aja gak papa ya pak? saya banyak kerjaan"
Ali akhirnya mengangguk "yaudah saya mesen sendiri terus makan di ruangan kamu aja ya sekalian kamu kerja"
Habislah sudah cara Prilly menghindari bos nya yg satu ini.
"Terserah bapak aja lah" ucapnya final. Ali hanya mampu tersenyum mendengar Prilly yg menyerah atas perdebatan mereka.
***
Ketika jam makan siang, Prilly memilih berdiam di bilik kerjanya. malas sekali rasanya kalau harus keluar kantor dan bertemu Ali, urusannya pasti akan panjang. cukup tadi pagi saja ia mendapat tatapan aneh dan tajam dari semua karyawan kantor yg lain saat ia baru saja menginjakkan kaki turun dari mobil Ali.
Ditambah Ali yg dengan santainya makan di meja kerja Prilly, dalam bilik kerja yg tak terlalu besar ini di huni oleh mereka berdua dan membuat Prilly malu setengah mati dengan semua teman teman kantor satu divisinya yg tidak berani melewati bilik kerjanya, seakan Ali adalah macan penjaga bilik kerjanya, siapapun yg lewat pasti akan di terkam, meskipun ali bukan bos yg galak tapi semua karyawan perusahaan ini begitu menghormati Ali.
"heh! diet lo?" ucpa Verrel langung duduk di tepi meja kerja Prilly
"hmm"
"yee, malah ham hem kaya kucing beranak"
"lo nggak makan siang?"
"ini mau ke depan, yuk ikut"
Prilly justru menggeleng
"kenapa?"
"males ketemu Ali" ucapnya berbisik.
"lah? emang dia mau ketemu sama lo?"

KAMU SEDANG MEMBACA
KOMOREBI
Fanfiction"Sunlight that filters through the leaves or trees" Bagaimana cahaya cahaya dari mentari yg bangkit malu malu dari peristirahatannya menyusup diantara celah celah dedaunan dan pohon rindang. Menciptakan gradasi indah karya Tuhan di kesempatan hidup...