Prilly menghela nafas lelahnya karena hari ini ia harus lembur entah sampai jam berapa karena harus menyelesaikan laporan bulanan yg diserahkan untuknya dari direktur kantor. jam sudah menunjukan jam pulang kantor namun laporannya baru selesai setengah perjalanan, alhasil ia harus lembur hari ini karena laporan ini harus ia serahkan besok.
Ia fokus pada laporan di depannya, sedangkan rekan nya sudah berlalu pulang dan hanya ia balas dengan sapaan singkat saat beberapa dari mereka berpamitan pada Prilly, namun mereka mengerti bahwa Prilly sedang fokus pada pekerjaannya.
"lo lembur?" tanya Verrel dari pintu masuk bilik kerja Prilly
"iya, duluan aja gak papa" jawab Prilly tanpa mengalihkan pandangannya dari komputer sedetik pun, dan Verrel tau kebiasaan Prilly yg terlalu fokus kalau sudah menangani laporan apalagi ketika deadline menunggunya, maka gadis itu akan mengabaikan segala hal demi laporan itu cepat selesai.
"yaudah kalau perlu apa-apa telfon gue"
"thanks Verrel"
"hmm" kemudian Verrel berlalu pergi disusul beberapa temannya yg lain sampai akhrinya ruang marketing kosong, dan tinggallah Prilly sendiri dengan laporan terkutuk didepan matanya ini.
Ali sedang duduk di soffa lobby kantornya sembari menunggu Prilly namun gadis itu tak kunjung turun. beberapa pasang mata dari karyawan kantornya menatapnya kagum dengan terang terangan bahkan ada beberapa yg menyapanya dengan nada genit namun Ali tetap menjawabnya dengan tegas dan wibawa sehingga tak ada satupun yg berani menganggapnya CEO yg mudah tergoda. mungkin kecuali dengan Prilly, Ali akan menyerahkan dirinya tanpa syarat.
Kebetulan ada Verrel yg baru keluar dari lift, Ali mencegah langkahnya.
"Verrel" panggilan itu membuat Verrel berhenti.
"iya Pak? ada yg bisa saya bantu?"
"Prilly udah pulang?"
"Prilly lenbur hari ini Pak, kebetulan ada deadline laporan dari general manager jadi dia mau selesaiin laporan itu hari ini"
"Laporan apa?"
"Kayaknya annual report Pak"
"Ck! Itu laporan cukup banyak dan dia mau nyelesaiin semua hari ini? Mau lembur sampai jam berapa dia? Yaudah biar saya susulin ke atas"
"Baik Pak"
Namun baru beberapa langkah Ali pergi, Verrel kembali menahan langkahnya
"Pak Ali, saya nitip Prilly"
"Pasti, thanks Verrel" kemudian Ali melanjutkan langkahnya masuk kedalam lift.
Prilly meregangkan otot tubuhnya, ia membaca beberapa kalimat terakhir dari laporannya dan menyadari bahwa prosesnya masih jauh untuk menyelesaikan laporan ini.
"Capek?"
Prilly terlonjak kaget atas suara yg datang tiba-tiba itu "astaga Pak! Bisa nggak kalau dateng assalamualaikum dulu supaya nggak ngagetin kaya setan?"
"Jadi saya setan menurut kamu?"
"Ya lagian dateng gak pakai salam, mirip setan lah"
"Kenapa nggak pulang?"
"Ya kalau nggak ada kerjaan juga saya ogah lama lama disini" jawabnya dengan nada kesal atas pertanyaan konyol Ali.
"Jangan nge-gas dong, saya kan nanya baik baik"
"Ya saya juga jawabnya baik baik Pak"
"Yaudah terus mau saya bantu? Supaya cepet kelar?"
"Bapak bantu saya cukup dengan jangan gangguin, aman kok, sisanya bisa saya kelarin sendiri"

KAMU SEDANG MEMBACA
KOMOREBI
Fanfiction"Sunlight that filters through the leaves or trees" Bagaimana cahaya cahaya dari mentari yg bangkit malu malu dari peristirahatannya menyusup diantara celah celah dedaunan dan pohon rindang. Menciptakan gradasi indah karya Tuhan di kesempatan hidup...