Tanpa berfikir panjang Leane melangkahkan kakinya menjauh dari rumah Ali, bahkan ia lupa bahwa harus nya ia meminta tolong pada Ali karena mustahil menghadapi ayahnya sendirian dan hanya Ali yg mungkin mampu menghentikan apa yg ayahnya lakukan pada dirinya serta ibunya bertahun tahun.
Leane masih berlari di atas trotoar, dengan air mata dan nafas yg tak beraturan. jarak rumahnya dengan rumah Ali hanya 15 menit menggunakan mobil, ia fikir tak terlalu jauh untuk di tempuh dengan berlari namun rasanya sangat jauh dari yg ia bayangkan.
Leane mengerang saat rumahnya sudah terlihat. ia menambah kecepatannya sampai sekuat yg ia bisa kemudian mendobrak pintu saat ayahnya justru sedang menyeret rambut ibunya dari lantai atas ke lantai bawah dengan kasar.
"dad, please stop!" pekiknya dan membuat ayahnya menyeringai licik,
"where is your boy friend?!"
"what do you want?"
"i need money!"
Leane mencoba menelfon Ali, berkali kali namun hanya nada sambung yg selalu ia dengar tanpa henti.
"where is he?!" tanya ayahnya lagi dan Leane mulai ketakutan.
"i don't know dad, please stop do it to mom!"
Ayahnya tertawa, tertawa lantang kemudian menghempas kasar kepala istrinya sampai membentur lantai dan pingsan.
"moomm!!" Leane terpekik dan berlari menghampiri ibunya, tapi sialnya ketika hendak sampai pada ibunya, ayahnya justru menendang keras perut Leane sampai gadis itu terpental ke belakang, darah keluar dari bibirnya lalu ia tak sadarkan diri.
Ali menguap pelan, ia menatap sekeliling kamarnya yg gelap, hanya ada cahaya bulan dari jendela kamarnya yg masih terbuka. lelaki itu bangkit dari tidurnya dan menghidupkan lampu, kemudian bergegas mandi karena ia merasa sangat lapar.
"ma, udah dari tadi?" tanya Ali ketika melihat punggung mamanya berkutat di dapur.
"udah, Lea udah pulang?"
Ali menoleh ke belakangnya, ke arah ruang tamu yg kosong. hanya ada suara televisi dari sana.
"mungkin, tadi Ali ketiduran"
"kamu selalu kaya gitu, kenapa nggak coba buat sayang sepenuhnya sama Lea? kamu terlalu menggampangkan Lea. mama sayang sama Lea nak, mama kenalin kamu sama dia karena mama tau kamu bisa jaga Lea"
"i love her too ma, Ali bahkan bahagia sama dia dan Ali nggak pernah menggampangkan dia. buktinya kami jalan sampai hampir 2 tahun. Ali cuma sesekali bosen dan males aja, makanya Ali diemin dia. besok juga baikan".
"oke, bring her back here tomorrow. i'll talk about your engagement"
"sure, i'll do"
Setelah menikmati acara makan malam mereka, Ali kembali ke kamarnya kemudian meraih handphone nya didalam jas kantor dan ia melihat 24 panggilan tak terjawab dari Leane dan sebuah pesan hampir 1 setengah jam yg lalu,
"my dad is home, please help. i just need you last help, Ali"
Detik itu juga Ali berlari secepat mungkin keluar dari kamar, meraih kunci mobil dan melaju secepat mungkin kerumah Leane.
Tubuh Ali mendadak lemas ketika turun dari mobil dan melihat kondisi rumah Leane penuh dengan bercak darah di bagian lantai. Ia hanya bisa melihat tubuh Leane membiru dan pucat, begitupun ibu dan ayahnya. Ali mengutuk dirinya dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
KOMOREBI
Fanfic"Sunlight that filters through the leaves or trees" Bagaimana cahaya cahaya dari mentari yg bangkit malu malu dari peristirahatannya menyusup diantara celah celah dedaunan dan pohon rindang. Menciptakan gradasi indah karya Tuhan di kesempatan hidup...