Disinilah Prilly sekarang, berada di rumah Almira dan mereka sedang menikmati sarapan bersama. Harus berpura-pura berada dalam mood yg baik baik saja padahal dalam hati Prilly merasa sangat malas melakukan hal ini. Rasanya ia ingin tidur sampai larut malam di kamar kos nya daripada berada di rumah megah ini.
"Prill, kamu kerja dimana?" tanya Almira
"Prilly kerja di kantor nya Ali tan, di bagian marketing"
"Oh ya? berarti kalian cinlok dong yaaa?"
Prilly tersenyum kecil sedangkan Ali hanya terdiam. rasanya sedih kalau berkata jujur pada Almira soal hubungannya dengan Prilly. Ali hanya tidak ingin mengecewakan Mama nya lagi. sudah cukup dulu Ali mengecewakan Mama karena ulahnya yg mempermainkan Melvy dan membuatnya pergi begitu saja dari hidup Ali padahal Ali masih sangat mencintai gadis itu, dulu.
"habis ini pada mau kemana?" tanya Almira, Prilly diam tak menjawab karena bingung harus menjawab apa karena sejujurnya ia tidak tau setelah ini akan pergi kemana.
"nggak kemana Ma, palingan Ali anter Prilly pulang. dia mau istirahat" jawab Ali.
"Prilly kenapa sayang? sakit?"
"nggak tante, cuma emang pengen istirahat. tapi kalau tante mau di temenin dulu nggak papa, Prilly temenin"
"ah, no way sayang, tante hari ini ada acara sama temen temen. tante cuma mau di temenin sarapan sama kalian, jadi habis ini biar Ali anter pulang ya"
Prilly mengangguk pelan sembari tersenyum padahal dalam hati ia bersorak gembira bisa terbebas dari ibu dan anak ini.
"tapi besok itu tante ada reuni kecil sama temen temen bisnis tante, acaranya mau di adain disini. Prilly temenin tante yaa"
Dan detik itu juga hanya helaan nafas berat yg bisa Prilly hembuskan sebagai jawaban.
***
Ali dan Prilly sedang ada di sebuah butik langganan Almira, wanita itu menyuruh Ali mengambil pesanan dress yg akan ia kenakan besok dan juga tak lupa ia sudah memesankan dress untuk Prilly bahkan sebelum Prilly mengetahui kalau ada acara itu, semua sudah disiapkan dengan rapi oleh Almira.
Prilly hanya bisa tersenyum kecut saat mendengar celotehan Almira soal acara besok dan tidak ada yg bisa Prilly lakukan selain mengiyakan setuju meski dalam hati rasanya sangat jengkel tapi entahlah perasaannya mampu menerima begitu saja hal yg di minta Almira. mungkin ia rindu Bunda?
"Prill? kok bengong?" tanya Ali saat mereka sedang menunggu dress pesanan Almira di siapkan.
"nggak, gak papa"
"kamu keberatan dateng ke acara besok? kalau keberatan biar saya bicara sama Mama" Ali masih setia menatap gadis disebelahnya.
"nggak papa, lagian udah terlajur di-iyain, gak papa kok"
"saya nggak mau kamu dateng terpaksa, kasian kamu nya harus pura-pura jadi pacar saya terus"
Prilly tetap menatap ke arah lurus "ya mau gimana lagi, udah terlajur bikin alur cerita kaya gitu"
Kemudian seorang pekerja butik datang menghampiri Ali dan menyerahakan 2 papper bag lalu Ali menerima nya.
Setelah melakukan pembayaran, Ali dan Prilly berlalu pergi dari butik itu.
"um.. Prill? saya boleh nanya sesuatu?"
"tanya aja" jawab Prilly yg sedang menatap ke arah luar jendela.
"kamu ada yg marah saya ajak pergi terus?"
"ada"
"pacar kamu ya? maaf saya nggak bermaksud bikin kalian berantem"
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMOREBI
Fanfiction"Sunlight that filters through the leaves or trees" Bagaimana cahaya cahaya dari mentari yg bangkit malu malu dari peristirahatannya menyusup diantara celah celah dedaunan dan pohon rindang. Menciptakan gradasi indah karya Tuhan di kesempatan hidup...