Di jalan raya kendaraan berlalu-lalang kedua arah yang berlawanan. Setiap orang sibuk pagi itu. Dan lagi, pagi sibuk lainnya harus dilalui Mary.
"Mary!" panggil seseorang di belakangnya.
Mary menoleh dan melihat Kennett tengah berlari ke arahnya.
"Mary!"
"Ada apa, Pak?"
Kennett berhenti dan mengatur napasnya yang tak beraturan sejenak, barulah ia mulai berbicara.
"Mary, Aku mau Kamu ke meja penerima tamu dan telepon keluarga Qiang." perintahnya.
Bertanya-tanya apakah yang sedang terjadi, Mary terdiam sejenak.
"Memangnya ada apa, Pak? Kenapa tergesa-gesa seperti ini?" tanya Mary yang kebingungan.
"Seorang Nenek bernama Carina Qiang sedang sakit, sepertinya cukup serius. Harus segera di rujuk ke rumah sakit. Karena itu harus menelepon keluarganya, tanyakan pada keluarganya apa mereka ingin membawanya ke rumah sakit."
Setelah mendengar penjelasan Kennett, tanpa bicara lagi, Mary langsung berlari menuju meja penerima tamu. Sesampainya disana, ia segera mencari data keluarga Nenek Carina.
"Ketemu!"
Setelah mencari beberapa saat Mary mendapatkan data yang ia cari. Mary segera menelepon ke nomor yang tertera di data itu.
tuutt... tuutt...
Panggilan tersambung, hanya saja tidak ada yang menangkat. Setelah beberapa kali mencoba, barulah ada yang mengangkat teleponnya.
"Halo?"
Terdengar suara seorang perempuan dari seberang sana.
"Halo, apa Saya sedang bicara dengan keluarga Qiang?"
"Ya, Saya istri dari Tn. Qiang. Ini siapa ya?"
"Maaf mengganggu sebentar, Ny. Qiang. Saya ingin memberitahu kalau Ny. Carina Qiang sedang sakit dan sepertinya cukup serius. Mungkin pihak keluarga ingin membawanya ke rumah sakit?"
Tanpa disangka-sangka, perempuan itu malah menjawab dengan ketus.
"Tidak perlu. Rawat saja disana. Orang sudah tua lalu sakit itu tidak ada yang mengherankan. Kalau tidak ada hal penting, tolong jangan menghubungi Saya lagi."
cklek! tuutt...
Telepon di tutup, sambungan terputus. Mary terkejut dengan sikap keluarga Nenek Carina yang begitu acuh. Lalu Kennett datang, ia segera berlari menghampiri Mary.
"Ada apa, Pak?" tanya Mary pada Kennett.
Kennett mengulurkan tangannya dan menyerahkan secarik kertas.
"Aku lupa memberitahumu, kalau beberapa hari yang lalu cucunya datang dan menyerahkan nomor ini padaku. Karena menurut perkataannya, kelak ia yang akan bertanggung atas Neneknya, Ny. Carina Qiang. Jadi kurasa... yang harus Kau hubungi adalah nomor ini." jelas Kennett.
Mary menganggukkan kepalanya, tanda mengerti dan segera mengambil secarik kertas yang Kennett serahkan padanya. Mary kembali menelepon...
tuutt...
"Halo?"
Tanpa menunggu lama, langsung ada jawaban dari seberang sana. Namun, Mary merasa ia mengenali suara pria ini.
"Halo... maaf mengganggu. Saya ingin memberitahu kalau Ny. Carina Qiang sedang sakit. Mungkin-"
"Apa?! Sakit?! Saya segera kesana!" jawab pria itu yang terdengar cukup panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Love For 10,000 Years
RomanceSekuel dari Happiness For 10,000 Years *Happiness For 10,000 Years 2* Pernikahan yang seharusnya membawa kebahagiaan malah tidak terasa bahagia. Mary dilanda rasa bersalah dan menyadari bahwa pilihannya salah. Setelah kematian Alec, melalui sedikitn...