Terima kasih

88 1 0
                                    

Dia berkata bahwa dia hanyalah orang biasa
Namun, aku pun sama halnya

Dia seringkali sibuk dengan dunianya yang sekarang
Aku pun sama, saat berjanji bertemu di suatu tempat seringkali membuatnya membuang waktu hanya untuk menungguku datang

Dia seringkali ceroboh menaruh barang
Aku pun sama, bahkan selalu menghilangkan barang

Dia seringkali tak mengerti apa yang aku inginkan
Jujur, aku minta maaf karena seringkali tak mengerti akan keadaanmu dan menuntut demikian

Walaupun kita mempunyai banyak perbedaan
Dan, sering berselisih paham
Dia tak pernah membiarkan adanya pertengkaran
Dia selalu mengalah demi untuk mempertahankan hubungan

Inilah yang membuatku menerima seseorang yang merasa dirinya sederhana
Namun bagiku, dia lebih dari sekedar istimewa

Dia memang bukanlah seseorang yang romantis dengan sering memberikan bunga bahkan puisi cinta
Namun, dia punya cara sederhana yang membuatku terasa berharga

Dia tak pernah menjanjikan sesuatu yang manis di esok hari
Namun, saat keadaan tak sesuai mimpi
Dia selalu menggenggam erat tanganku tanpa berpikir untuk pergi
Dan, berkata "Ayo, kita lewati ini bersama. Biarkan semesta menjalankan perannya untuk menguji dan kita harus bersama-sama ikhlas menjalani"

Entahlah aku sangat bahagia dengan cara apapun yang dia berikan

Dia seseorang yang bertanggungjawab untuk melindungi
Walau, pernah suatu ketika saat aku ketakutan dengan kecoa di kamar mandi
Dia seolah berani mengatakan, "Biar aku yang akan menangkap kecoa di kamar mandi."
Namun, ternyata dia sama-sama teriak denganku saat kecoa itu terbang mendekati

Aku tak ingin dia berjanji
Namun, usahakanlah untuk tetap menjadi dirinya sendiri, seperti ini

Dia ku ini tak lain dan tak bukan adalah kamu
Kamu, seseorang yang telah menutupi kekuranganku dengan kelebihanmu
Kamu, seseorang yang beberapa tahun lalu mengambil alih tanggungjawab ayahku

Terimakasih atas kebahagiaan yang diciptakan dengan cara sederhana
Dan, terimakasih telah membuatku jatuh cinta pada setiap detik pertama dan seterusnya.

Indahnya berbagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang