Petang

392 5 0
                                    

***

"Hai.. ketemu lagi kita.. jangan jangan kita..."

"Teman?"

"Aduh aku kira kamu akan bilang jodoh HAHAHA"

"Apa sih kamu hehehe"

Terlihat kedua orang sedang berbincang yang satu perempuan dan satu laki laki. Mereka asik bergurau, ngobrol dan menghabiskan waktu sore hari bersama.

"Eh btw aku boleh minta kontak kamu? Selama berteman aku gak tau kontak kamu shan?"

"Eh.. Emm udah waktunya pulang deh. Udah sore nih, aku duluan ya.."

Wanita itu pergi berjalan agak terburu buru.

"Eh shania tungguin.. eh loh kemana dia? Cepet banget ilangnya"

Si laki laki berusaha mengejar namun kehilangan jejak saat ia melewati sebuah tembok penghalang antara lapangan dan jalanan.

"Shania shania lucu deh kamu.." ucapnya sambil terkekeh

***

"Dari mana lu bro?"

"Lapangan"

"Ngapain lu dilapangan tiap sore? Futsal kagak nongkrong mulu disono"

"Gue kenalan sama cewek cakep dah. Besok lu ikut gue deh"

"Ogah dah wan.. lu aja sendiri sana males banget gue ngurusin cewek orang"

"Dasar jones lu fi"

"Bazeng lo"

Begitu lah candaan kedua sahabat yang sudah lama berteman ini. Duduk disofa depan kamar kost mereka biasa ngobrol dan menceritakan hal hal yang mereka alami seharian ini. Karena kegiatan mereka memang berbeda. Arfi adalah seorang leader dari sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan mainan anak anak. Dan iwan adalah seorang mandor dari perusahaan yang bergerak dibidang karoseri. Mereka bersahabat sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama. Dan mereka memutuskan kost bersama. Sedikit beda cerita dari mereka, arfi yang selalu tidak pernah merasakan namanya pacaran dan iwan yang selalu dekat dengan wanita namun tidak pernah bernasib mujur.

"Eh vi masa kenalan gue gak mau ngasih kontaknya padahal gue udah kenal dia 5 hari yang lalu"

Arfi mendongakkan kepalanya ke arah iwan.

"Muka lu kejelekan bego wan" sambil menggunting kukunya arfi berucap

"Gue serius buntut cicak!"

"Eh soptek nenek nenek lu tuh baru 5 hari kenalan masa udah minta kontak. Step by step men. Cewek juga punya privasi" sargah arfi. Iwan hanya manggut manggut

"Btw soptek nenek nenek kaya apa fi?"

"Kaya muka lo!!" Ucap arfi sedikit teriak dan meninggalkan sahabatnya yang menatapnya heran.

"Jadi muka gue yang kaya soptek nenek nenek apa soptek nenek nenek yang kaya muka gue ya?"

"Ah bodo amat yang jelas besok balik gawe ketemu dulu sama shaniaaa~~" monolog iwan dan menyusul ke kamar kost

***

Tepat pukul 3 sore iwan telah menunggu shania dibangku pinggir lapangan. Ia menoleh kanan dan kiri tanda tanda shania belum terlihat. Sedikit melamun menatap lapangan kosong berpikir apakah shania akan datang untuk menemuinya.

"Dorr.."

Iwan dikejutkan oleh shania yang entah dari mana sudah ada disamping iwan

"Buset deh, nongol dari mana kamu kaya jurik tiba tiba nongol" iwan yang masih mengelus dadanya

Another StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang