*
Angel berjalan dikantornya, maksudnya yang dulu pernah menjadi kantornya. Dengan senyum dan sesekali menganggukkan kepalanya saat beberapa karyawan berpapasan dan menyapanya. Langkahnya sampai pada pintu ruangan yang cukup besar. Beberapa lama ia memperhatikan ruangan itu dari luar. Sudut bibirnya tertarik berlawanan arah, Angel merasa kebahagiaan yang ia dapat sekarang. Pikirannya teringat saat ia masih menjadi penghuni ruangan tersebut. Angel yang angkuh dan kehidupan kelam. Kini hidupnya jauh lebih baik
Klek
"Loh, Angel? Ngapain lo diluar?"
Lamunannya bubar saat seorang pria membuka dari dalam pintu ruangan itu
"Gue mau ketemu suami gue, awas lo!"
Dia adalah Dodi, tubuhnya menyingkir saat Angel memaksa masuk ke dalam ruangan Arfi yang sedang.....
Kedua kaki Angel diam terpaku, tangannya masih menggenggam rantang yang ia bawa. Namun emosinya langsung menguasai dirinya saat melihat Arfi dan sekretarisnya didalam ruangannya
Tidak, bukan ia melihat perselingkuhan antara Arfi dan sekretarisnya. Itu sinetron banget, mereka bekerja seperti sewajarnya namun yang tidak wajar adalah cemburunya Angel
Kenapa?
Karena Angel mencemburui Arfi yang hanya duduk berhadapan dengan sekretarisnya
Arfi tertarik pandang pada Angel yang hanya diam berdiri didekat pintu masuk
"Kamu kenapa disitu, duduk atuh" ucap Arfi
Bukan menurutinya ia malah berjalan ke meja Arfi meletakkan rantang makanannya dengan seenaknya saja. Bisa saja terkena dokumen penting atau berkas penting lainnya jika saja sekretarisnya tidak sigap memindahkan berkas tersebut.
Angel berdiri tepat disebelah sekretaris Arfi duduk, ia bahkan melirik tajam padanya. Arfi yang melihat itu hanya diam dan bingung ada apa dengan istrinya ini
"aku bawain kamu makan siang" ujar Angel dingin
Arfi melirik jam arlojinya
"Eh tapi kan ini....." ucapan Arfi menggantung saat ia bertatap langsung dengan tatapan Angel. Ia meringis dalam hati
"kan ini belum jam makan siang tapi perutku sudah lapar, kayanya aroma masakan kamu udah kecium sampai ruanganku sejak kamu berada dilantai dasar" ucap Arfi memberikan cengiran tipisnya
"Engh... Karin, kita lanjutin nanti ya, kamu bawa berkas ini aja ke pak Dodi" ucap Arfi namun Karin hanya diam. Ia tidak percaya bahwa pimpinan besarnya dengan mudah memending rapat tender besar ini yang malah dialihkan pada asisten direkturnya, Dodi
"Kamu gak denger kata pimpinan kamu? Perlu saya ulangi?" Ujar Angel dingin dan penuh penekanan
Karina segera membereskan dokumen dimeja Arfi dengan cepat
"Saya permisi, pak, bu..."
Angel melakukan pergerakan seperti mengusi dengan satu tangannya begitu Karin selesai membereskan dokumen pentingnya lalu pergi
"Mana masakan kamu?"
Angel hanya diam duduk melipat kedua tangannya diatas meja. Arfi melirik jam arlojinya lagi, ini baru jam 10 pagi dan Angel sudah membawakannya makan siang untuknya
"Angel..."
"Sekretaris kamu kok cantik" ucap Angel mengalihkan wajahnya ke arah lain
"Hah?"
Angel menatap Arfi sinis
"Tadi itu sekretaris kamu kan? Kok cantik sih?"
"Ya aku mana tau, lagian..." ujar Arfi menggantung. Karin, adalah sekretaris khusus yang langsung menerima perintah dari Gelsham kepala direktur tertinggi perusahaan Benitra's Family. Jika ia mengatakan sejujurnya tentu saja Angel akan menyuruh papahnya untuk menggantikan sekretaris Arfi dengan yang baru. Ia tidak enak jika melakukan itu yang selalu merepotkan mertuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Story
RandomIsinya cuma tulisan iseng yang ngaco. Diambil dari cerita cerita lain yang saya buat.