Gibah

50 0 0
                                    


*

Savira memangku laptopnya. Ia memantau semua omset dan pemasukan perusahaannya secara online. Grafik disana menunjukkan sesuatu yang membuat bibir Savira tertarik berlawanan arah

"Gue kaya!!!!!" Teriaknya dengan keras. Ia menyingkirkan laptopnya dari pangkuannya mengambil hapenya dan menghubungi seseorang disana

"Halo Julia..."

"Halo, Jul, lo lagi ngapain sih?"

Savira melihat layar hapenya masih tersambung dengan seseorang disebrang sana

"Julia lo denger gua gak?" Akhirnya Savira mengaktifkan loudspeakernya

"apaan?! Shh.. iya guah dengerh"

Kedua alis Savira menaut

"Ntar sore ke tempat kongkow biasa, gua traktir lo semua ajak aja brondong lo kalo mau"

"Iyahh.. pehlan pehlan, aku lagi nelpon.. iyah Vir tar gueh keh sana sama pacar gueh"

Sambungan terputus sepihak. Savira menatap layar hapenya yang sudah menampilkan wallpaper hapenya disana

"Si Julia ngapain sih, pagi pagi udah aneh aja"

Dibutuhkan waktu beberapa detik hingga ia menyadari apa yang terjadi dengan temannya itu. Savira tertawa kecil menertawakan kebodohannya, ia melupakan satu hal

"Gue lupa kalo dia tinggal serumah, telpon Shinta ah"

Savira mencar kontak Shinta dihapenya namun ia berpikir sejenak

"Shinta sama Julia kan satu spesies ya, tinggal bareng lakinya juga. Ntar kalo gue telpon terus gue denger suara laknat malah dosa gue. Berbuat enggak kebagian dosa iya, dichat ajalah"

Setelah mengetikan pesan dan dikirimkan ke kontak Shinta, Savira segera keluar kamarnya karena mendengar suara kekasihnya datang kerumahnya

"Honeeeeey! Kamu gak ke kantor sih?" Teriak Savira yang sedang menuruni tangga

"Kangen eh sama kamu! Ngantornya disini aja"

Savira memeluk Fahrie sejenak lalu mengajaknya ke ruang tengah

"Sore ini ada acara gak kamu? Kalo gak ada ikut yuk, aku ajak kedua temenku juga yang kemarin"

Fahrie menatap Savira

"Boleh, btw aku follow follow temen kamu nih di IG, si Yulia sama Shinta"

"Bukan Yulia tapi Julia, sayang. itu mulut apa keyboard sih bisa typo gitu"

Fahrie terkekeh lalu menarik lembut kepala Savira untuk disandarkan pada pundaknya. Diantara semuanya memang hanya Savira yang sedikit bersikap dewasa dan gak mempermasalahkan hal kecil. ingat, sedikit saja. Ia juga bukan tipe perempuan posesif

"Si Julia berani banget masang story begitu ya" komentar Savira melihat story Julia yang ia buat 7 jam lalu sedangkan pagi ini menunjukkan pukul 8 pagi

"Temen kamu tuh Yang, tapi aku sih biasa aja. Toh ke tutup selimut ini" ucap Fahrie

Storynya kaya gimana ya gak usah diceritain deh ya. Bayangin aja sendiri

"Fucekgirl emang nih si janda. Kamu follow Shinta juga?"

"Itu mah dia yang follow aku, ya aku follback aja"

Savira menganggukkan kepalanya. Dalam hatinya sebenarnya ada rasa kesal juga ngapain nih Shinta follow follow laki gue. Begitu batinnya

Tak lama suara bel lonceng terdengar pertanda ada tamu. Tak seberapa lama tamu tersebut masuk dengan santainya berasa dirumah sendiri. Savira dan Fahrie hanya saling tatap dengan si tamu yang melewati mereka begitu saja berjalan ke dapur

Another StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang