Main aja...

70 0 0
                                    


*

(21+)

Pagi ini adalah awal hari yang baru yang cerah karena matahari sudah meninggi namun kedua insan masih betah berselimut diatas kasurnya sambil berolahraga biologis. Iya, hari yang baru dosa yang baru juga. Kedua manusia tersebut sebut saja namanya Arfi dan si janda, Julia.

Julia pasrah melebarkan kedua kakinya sambil menikmati gerakan Arfi diatasnya. Sangat menikmati. Keringat membasahi pelipis, kening bahkan hampir seluruh tubuh bagian atasnya. Tetapi Arfi tanpa rasa jijik atau asin karena keringat ia tetap mengisap, mengulum, bagian dada Julia kanan dan kiri bergantia membuat si empunya dada bergelinjang meremas rambutnya Arfi

Deru nafas keduanya bagai lari mengitari GBK 10 kali. Julia mencium bibir Arfi, melumatnya dan menggigit bagian bibir bawah brondongnya. Ganas banget emang. Lidah mereka saling bertemu, sambil terus bergerak memompa milik Julia dibawah sana dan meremas satu bukit kembar milik Julia.

Gerakan Arfi semakin cepat membuat Julia mengadahkan kepalanya ke atas merasakan sesuatu yang akan keluar.

Julia mencapai klimaksnya. Ia memang tidak pernah kecewa soal kepuasan diatas ranjang bersama brondongnya ini. Bahkan rasa berdosa pun tidak pernah terlihat baginya karena pernah mengajak dan mengajari caranya ngeseks bersamanya. Begitu pun Arfi, pemikirannya yang masih lugu pun mengiyakan ajakan Julia tanpa memikirkan resikonya. Bisa saja Julia hamil, seperti saat ini

"Kamu muntahin semua didalam ya?" Tanya Julia saat tubuh Arfi ambruk diatas tubuhnya karena lelah. Arfi mengadahkan kepalanya menatap Julia

"Iya, emang kenapa?" Ucap Arfi polos. Julia terkejut tentu saja! Ia juga khawatir akan dirinya

"Kalo aku hamil gimana? Kan aku bilang kalo mau muntah tuh diluar, diperut aku nih" ucap Julia

Nasi sudah menjadi bubur gak bisa juga disesali. Tukang bubur juga gak pernah menyesal saat membuat nasi menjadi bubur

Bukannya menjawab Arfi malah mengecup bibir Julia singkat

"Aku bosen pake tangan gitu, aku ingin ngerasain keluar didalem gesekan sama dinding dinding kenikmatan kamu"

"Ya kalo aku hami gimana?!" Ujar Julia mulai ngegas. Tapi hanya sementara, setelah ini Julia akan pasrah dimana pun Arfi akan mengeluarkan ingus macannya

"Kalo kamu hamil ya kita nikah, aku akan jadi papah dan kamu mamahnya. Umurku emang masih sangat muda tapi aku terlahir sebagai laki laki, tentu saja aku akan bertanggungjawab. Apa yang kamu takutkan? Bukannya kamu juga gak permasalahkan status aku yang masih menjadi mahasiswa ini?"

Ucapan Arfi ada benarnya. Lagipula juga jika Arfi ingin lari dari tanggungjawab juga gak akan bisa. Julia akan terus mengejarnya bersama pasukannya. Anak buah papahnya yang juga menurut dibawah perintah dia. Sama saja itu mah bunuh diri. Lagian alasan Arfi gak tanggungjawab apa? Janda dibawah tubuhnya ini janda kaya raya! Dinikahin sama dia merupakan surga bagi Arfi.

Julia mencium bibir Arfi dan melumatnya sedikit

"Sayang banget deh sama kamu. Tapi aku belum mau nikah lagi, kita having fun aja ya dulu. Gpp kok kamu mau keluarin dimana aja" ujar Julia lembut

"Iya kita having fun, having sex juga ya" ucap Arfi nakal

Julia tertawa "punya kamu masih nancep gini udah keluar padahal tapi masih berdiri tegak menantanga aja. Aku berasa nih" ucap Julia

"Iya dong, aku kan perkasa"

"Loh kalo perkasa bisa dong kita lanjut ronde berikutnya?"

"Gaskeun"

Another StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang