Part 23

5.7K 201 15
                                    

Kyle POV

Sehari sebelum hari H diriku diliputi rasa kecemasan. Setelah tadi breefing untuk final keputusan tapi malah aku dirundung rasa tidak percaya diri dan gugup. Ya aku gugup sekali.

Bagaimana tidak. Aku melupakan satu hal yang pastinya sangat membuatku tidak nyaman. Bukan. Aku hanya salah tingkah saja. Pak Marcell. Yupp. Jangan lupakan guru ganteng satu itu tidak terlibat dalam stand kali ini. Justru dia yang berperan sebagai pendamping bersama pak Yogi.

Meskipun pak Marcell tidak ikut dalam breefing final. Tapi pak Yogi sudah memandati beliau dengan tugas yang sudah dibagi rata.

Aku bertugas membuat price list dan membawa rice coocker. Pak Yogi bertugas membawa panci dan Tahu bakso yang beliau janjikan. Amanda bertugas membawa peti es supaya es batu tidak cair karena cuaca esok hari pastilah sangat terik. Riska membawa jus yang dibungkus di plastik kecil kecil. Aulia bertugas membawa nugget yang kami pesan dari Tika dan membawa gelas plastik yang akan ia beli di gerai milik emaknya. Andi bertugas menjemput pesanan galon kami karena ia satu satunya cowok disini. Maksudku satu satunya murid cowok karena Krishna berhalangan hadir.

Kami juga meminjam kulkas dan meja kantin untuk keperluan menjaga agar es batu kami tidak cair.

Dresscode kami kali ini adalah baju yang kami pakai saat study tour karena kamu belum membeli baju khusus untuk keanggotaan. So yang penting kembar hehe.

Dikarenakan kaosnya berlengan pendek dan cuaca akan sangat lanas, aku berinisiatif melapisinya dengan blazer kaos berwarna magenta karena kaos yang kupakai berwarna ungu tua. Matching? Anggap saja iya.

Sesampainya disekolah aku meletakkan rice cooker ku didepan ruang receptionis karena disitu paling dekat dengan gerbang dan agar aku mudah terlihat bagi orang yang baru datang.

Belum ada yang datang sama sekali. Good. Padahal kami sepakat akan berkumpul pukul 6 pagi. Tapi sejauh mata memandang masih belum ada siapa siapa.

5 menit.

10 menit.

15 menit.

Belum juga ada tanda tanda kehadiran teman temanku. Apa aku salah informasi kemaren? Setauku memang akan berkumpul pukul 6 pagi. Tapi kenapa belum ada yang datang?

Aku mulai bosan dan akhirnya memutuskan untuk berkeliling sebentar. Baru saja aku akan beranjak. Pak Marcell datang dengan senyum khasnya.

"Lho kyle kok sendirian" sapanya.

"Iya pak belum ada yang dateng" kataku lesu.

Pak Marcell duduk disampingku. Jujur aku salah tingkah. Tolong seseorang selamatkan aku.

Sepertinya dewi fortuna sedang perpihak padaku karena tak lama kemudian amanda datang mebawa peti es yang ia janjikan waktu breefing.

"Lho Andi mana Kyle?" Tanya Amanda sembari celingak celinguk.

"Belum dateng" kataku pasrah.

"Coba aku telfon dulu ya" katanya sembari mengeluarkan handphone android keluaran setahun yang lalu. "Hallo ndi, dimana? Buruan kesini"

"..."

"Iya pak Yogi udah dateng makanya buruan"

I'm Falling In Love With My Teacher! Damn!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang