Part 33

3.3K 119 17
                                    

Gaesssss
Author punya cerita baru, gaada yang mau baca? Hihi ❤️

Happy reading ❤️

*****

2 minggu kemudian

Marcell POV

*Tuuuttt tuuttt

"Hallo?"

"Kak Marcell Alhamdulillah, Kak Clarissa udah siuman. Tapi kata dokter masih perlu istirahat untuk memulihkan ingatan kak Clarissa, jadi kak Marcell jangan kesini dulu. Nanti kalo keadaan kak Clarissa udah stabil, kak Marcell bisa kesini jenguk kak Clarissa" ucap Clara dari sebrang telfon.

"Alhamdulillah... Makasih ya Clara. Kakak titip Clarissa. Kalau semua udah stabil, hubungi aku ya"

Aku menutup telfon sembari mengucapkan syukur.

Baiklah. Mungkin ini saatnya aku memperbaiki semuanya.

***

Kyle POV

Aku tidak bisa lagi menghindari kelas komputer. Karna sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Aku harus mengirim tugas tugas yang harus aku selesaikan sebelum UAS berlangsung. Baik. Anggap saja aku tidak mengenal pak Marcell saat dikelas nanti.

"Kyle, kamu gapapa kan? Mau aku temenin bolos?" Tanya mona. Dia tau aku bimbang untuk masuk ke kelas pak Marcell atau tidak.

"Nggak Mon, aku mau nyelesaiin tugas tugas aku. Ya meskipun aku nggak siap buat ketemu dia"

Aku menghela nafas panjang sebelum masuk ke ruangan. Kulihat pak Marcell sudah duduk didepan komputer sambil sesekali melihat kearah dimana para murid masuk. Mata kami tak sengaja bertemu dan aku segera menunduk. Aku kembali memilih tempat duduk paling belakang agar tidak banyak mendapat perhatian.

"Sudah masuk semuanya? Jadi kali ini saya mau mengadakan tugas terakhir. Tapi sebelum itu, saya minta buat kalian duduk sesuai nomor absen agar saya mudah untuk mengeceknya nanti" Ujar pak Marcell.

Sial! Sial! Sial!

Kalo sesuai urut absen, berarti aku dapat tempat duduk didepan meja guru! Sial!

Dengan berat hati aku pindah ke meja komputer depan meja guru. Aku meletakkan alat tulis tanpa berniat menyalakan komputer sama sekali.

"Kok malah bengong?" Tanya pak Marcell.

"Astagfirullah.." aku terjingkat karna terkejut.

"Kamu mikirin apa sampe kaget banget gitu?" Tanya Rahma.

"Gapapa kok" aku segera menekan tombol pada CPU.

"Jadi hari ini kita..." Pak Marcell mulai menjelaskan tugas yang harus kami selesaikan. Namun aku tak juga fokus.

"Kyle..."

"Hah?" Aku geragapan saat sebuah tangan menyentuh pundakku. Saat aku menoleh ternyata pak Marcell.

"Kamu ke ruangan saya sekarang" Katanya seraya berlalu menuju ruang guru yang ada di lab komputer.

Aku bangkit dari duduk dan berjalan mengekori pak Marcell. Didalam ruangan tidak ada siapa siapa. Hanya aku dan pak Marcell. Aku makin gugup karna takut pak Marcell akan membahas kejadian 2 minggu yang lalu.

"Duduk disitu"

Aku menurut.

"Kamu kenapa 2 kali berturut-turut absen dari kelas saya?" Tanya pak Marcell mengintimidasi.

"Saya kan sakit pak" jawabku ngeles.

"Kok sakit cuma pas mapel saya? Apa kamu sengaja bolos?"

"Ya kalo sakit kan gaada yang tau pak. Saya juga gamau sakit sebenernya" Jawabku sambil mengalihkan pandangan.

"Daritadi juga di kelas kamu nggak fokus. Apa karna kejadian waktu itu?" Tanya pak Marcell sambil menatapku.

"Nggak kok pak. Emang lagi nggak fokus aja. Tau sendiri pak saya lemah kalo rumus rumus excell" Jawabku mencari alasan seadanya.

"Maaf kalo waktu itu saya ninggalin kamu gitu aja. Sebenernya.."

"Mmm pak, sebaiknya saya balik ke sebelah aja deh, takut tugas saya nggak selesai. Misi pak" Aku langsung berdiri namun dicegah pak Marcell.

"Dengerin saya dulu. Saya gamau ada  salah paham" Pak Marcell memegang tanganku. "Saat itu saya hendak menjawabnya. Tapi mendadak ada musibah yang mengharuskan saya pergi waktu itu"

"Gapapa kok pak. Saya cuma kagum aja kok. Nggak berharap lebih. Lagian saya juga masih sekolah. Jadi ya.. saya permisi" Aku bergegas pergi sebelum semuanya menjadi rumit. Aku duduk kembali ke mejaku dan berpura pura fokus mengerjakan tugas.

Aku menarik nafas dalam-dalam. Dan menghembuskannya perlahan.

Bersambung...

I'm Falling In Love With My Teacher! Damn!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang