Part 7

11.4K 353 4
                                    

Hari ini aku menempuh UKK yaitu Ujian Kenaikan Kelas. Dan seperti tradisi yang ada di sekolahku yang juga baru aku ketahui selama hampir 1 tahun ini yaitu pengawas yang ditempatkan adalah 1 guru killer dan 1 guru agak baik. Tapi kalo lagi nggak hoki dapet guru killer semua.

Hari pertama UKK aku hanya ada 1 mapel yaitu OR. Dan seperti biasa aku mendapat ruang 11 dan mona di ruang 10. UKK dimulai pada pukul 07.30 sesuai yang tertera dikartu ujian masing masing. Saat masuk ruangan kami hanya diperbolehkan membawa kartu ujian yang nantinya akan ditanda tangani oleh pengawas sebagai tanda bahwa kita hadir dan membawa satu buah bolpoint. Hanya satu buah.

Sebelum masuk ruangan biasanya kami belajar diluar sembari bercanda dan ada juga yang membuat pedoman. Yup alias contekan. Kalo aku pribadi sih mending kerjasama daripada buat pedoman karena resikonya nggak segede kalo bawa pedoman. Kan kalo kerjasama paling juga cuma ditegur. Mona juga berpikiran demikian. Malah yang paling ekstrim, diruangan mona mereka saling bertukar soal yang sudah ada jawabannya. Kalo aku sih mending pake kode jari aja.

Akhirnya pada pukul 07.30 bel tanda masuk sudah dibunyikan. Kami bersiap dan sembari komat kamit berharap pengawasnya nggak galak galak banget. Dari ujung dekat tangga mulai kelihatan siapa guru yang akan menempati ruang 10,11,12. Yang pertama muncul adalah 2 guru killer abis yang buat kita makin komat kamit. Namun melegakan mereka berbelok diruang 12. Aman. Namun belum itu saja, lanjut dengan 1 guru killer cewek dan 1 guru cowok kalem. Biasanya guru cewek lebih killer dari guru cowok. Namun mereka tetap melangkah dan tidak berbelok di pintu ruang ujianku. Kulihat wajah mona dan teman temanku diruang 10 tegang. Mona pun memelas padaku karena aku yakin dia belum sepenuhnya menguasai materi. Kutepuk pundaknya dan memberinya semangat. Saat yang lain sudah memasuki ruang masing masing, teman teman seruanganku masih menunggu pengawas. Dan dari ujung ada guru killer cewek sendirian. Gila. Dia bukan guru uang mengajar dikelasku sih. Tapi guru itu terkenal killer disekolahku. Bahkan ia tak segan segan merobek kertas jawaban saat murid ketahuan kerja sama. Mati gue. Dia sendirian pula. Kalo guru killer sendirian itu lebih serem daripada 2 guru killer soalnya dia nggak ada temen bicara jadi tatapannya mengarah ke peserta. Dengan tampang lesu aku masih berharap semoga tempat dudukku berada di belakang karena jujur aku belum melihat denah tempat duduk.

Saat memasuki ruang aku berjalan sambil mencari tempat duduk sesuai nomor yang tertera di kartuku yaitu nomor 206. Dan untungnya aku masih diberi keberuntungan karena aku mendapat tempat duduk dibelakang dan dibarisan tengah. Syukurlah.

Ujian dimulai dengan doa yang dipimpin oleh salah satu peserta. Kemudian lanjut dengan pengawas membagikan soal dan lembar jawaban. Biasanya sih dibacakan tata tertib selama ujian. Seperti tidak boleh mencontek, tidak boleh berbicara, dan tidak boleh ijin ke toilet. Gila. Ya kali harus nahan kencing selama 90 menit? Saat pengawas sedang membagikan lembar jawaban dan soal tiba tiba pintu ruanganku terbuka. Tapi siapa? Bukankah semua peserta hadir? Dan ternyata itu pak marcell. Omaigat dia lagi. Kenapa sih. Aku sih nggak ambil pusing , cuma kenapa ketemu dia lagi dia lagi.

Setelah kurang lebih 5 menit kami mengerjakan barulah salah satu guru akan berkeliling untuk menandatangani kartu yang kami bawa. Biasanya kalau kartunya ketinggalan atau hilang, peserta harus pergi keruang penyelenggara ujian untuk membeli kartu lagi. Yaelah orang kartu doang. Dan ada juga temenku tinggal 1 hari ujian dan kartunya hilang. Ya mau nggak mau dia harus beli kartu deh. Sayang banget kan duitnya. Kali ini pak marcell yang berkeliling sambil memeriksa apakah ada siswa yang membawa contekan. Setelah selesai dia tidak kembali ke tempat duduknya yang ada didepan, tapi dia lebih memilih pergi ke belakang karena ada sisa bangku kosong. Dan yang bener aja dia kebelakangku. Mati deh gue
nggak bisa kerja sama. Mana soalnya zonk lagi. Omaigat

Bersambung....

I'm Falling In Love With My Teacher! Damn!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang