FN-PART 6

27 11 0
                                    

Tring tring triiiinggg

"Hoamm." seorang yeoja menguap.

Tangannya meraba-raba guna mencari asal bunyi yang selalu membangunkan pada waktu yang sama di setiap paginya itu.

Hap.

Tangannya meraih benda itu dan melempar nya. Tapi benda itu masih berbunyi.

Tangannya kembali mencari, dengan matanya yang masih tertutup.

Bukhhh

Di pukulan ya benda itu kuat kuat sehingga membuat benda itu meringis kesakitan.

Tunggu meringis.

Aimee langsung mengambil posisi duduk membiarkan selimut yang menutup tubuhnya tergelincir ke atas pahanya.

"YAA!! EOLISEOG-EUN TOKKI NGAPAIN KAMU TIDUR DISINI???." Murka nya ketika melihat namja manis yang ia sebut eoliseog-eun tokki atau kelinci bodoh itu tidur disampingnya.

"tidur." Jawab kookie polos, matanya mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.

Aimee langsung beranjak dari tempat tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi, mencuci mukanya.
Tak sampai di situ ia juga pergi menghampiri Jin yang sedang memasak.

"Ada apa?" Tanya pria bertubuh jakung ketika melihat gadis yang baru keluar dari kamar bercat merah muda itu mengumpat tak jelas.
"Apa kau tidak menjenguk appa mu?" Tanya Jin lagi sebab ucapanya hanya bagaigan angin yang berhembus bagi Aimee.

Aimee melirik jam yang menggantung didinding, 8:32 itu yang ditunjukkan jam kepada aimee.

Dan aimee akan pergi ke kuliah pukul 9:30. Tapi masalahnya saat ini ia akan menjenguk ayahnya di rumah sakit jiwa.

"Ah aku hampir lupa." di tepuknya keningnya kuat. Setelah mengatakan itu ia masuk kekamar mandi yang berada dikamarnya dan keluar dengan pakaian yang lebih rapi.

"Kau mau kemana? Aku ikut." Kata kookie, ia mendekat kearah aimee.

"Aku akan ke kampus" Jawab aimee ketus masih jengkel dengan kejadian tadi pagi.

Aimee terus berjalan hingga sampai didapur mengambil bekal yang selalu disiapkan Jin ketika ia ingin mengunjungi appanya. Walaupun ia tau pria tua itu tidak akan memakannya malah membentaknya lalu menyuruhnya pulang.

Aimee pov

Aku sudah berada di tempat ini. Tempat dimana mereka tertawa, menangis , bahkan berbicara sendiri atau dengan benda.

Rumah sakit jiwa di sini aku berada diikuti dengan kookie yang selalu mengikutiku.

Dan tujuanku saat ini hanya satu yaitu bertemu dengan pria tua yang merupakan ayah ku.

Seperti biasanya pria itu meracau tidak jelas, mengusir ku dan berakhir dengan orang orang yang datang dengan baju biru dan menyuntik nya hingga tak sadarkan diri.

"Apa dia appamu?" Aku mengangguk menyiyakan, karena memang itu faktanya.
"Wah kau begitu beruntung masih memiliki keluarga . Aku iri, sangat iri sejak menjadi hantu aku tak ingat satupun momen disaat aku masih hidup. Tapi hati ku ini masih mengatakan ada seseorang yang mencariku sehingga aku masih betah menjadi hantu." menolog nya panjang lebar dan setelah itu aku mendengar ia menarik ingus nya.

Apa ia menangis?

Aku tidak ingin banyak bicara hingga sebuah tangan menarik menuju seorang peramal gila yang sedang meramalkan ke pasien rumah sakit jiwa lainnya. Ya wanita itu.

"Kau akan menemukan apa yang kau cari walaupun kau akan melewati rintangan..." ku dengar peramal itu berbicara tapi aku tidak tau itu ditunjukkan pada siapa.

Apa padaku?

Sepertinya ia, salah sendiri peramal itu tak menatapku saat berbicara.

Oh, apakah dia bisa mendengar sehingga matanya itu menatapku.

"...rintangan yang sulit tapi akan membuahkan hasil yang manis. Kau akan bertemu dengannya, kau adalah takdirnya." lanjut wanita tua itu tangannya terulur memegang tanganku.

Aku langsung menarik tanganku dan pergi secepatnya.

Tanpa peduli ia masih melanjutkan perkataannya.

'jadi dia belum pergi keakhirat? Aku akan menemukannya.' Batinku langsung berpikir bahwa maksud dari wanita itu adalah, Nochu.

Aku sangat bahagia saat ini hanya karena kata 'menemukan' yang di ucapkan oleh wanita gila itu.

Aku telah sampai di tujuanku, kampus. Aku segera masuk kekelas tak lama kemudian suho-ku datang.

Yakk!!! Jangan bunuh aku dengan mata kalian yang seperti elang itu. Aku masih ingin mencari Nochu.

Aku melesatkan bokongku di kursi coklat ini.

"Kau akan menemukannya?" Tanya pria yang kuyakini itu kookie dia itu hantu yang lucu. Pertanyaan nya terdengar seperti pernyataan di telinga ku ini.

Pelajaran tentang dokter mulai dari awal hingga akhir sangat menyenangkan, mungkin karena hari ini aku sangat bahagia.

Aku maju mengumpulkan makalah ku namun sangat banyak gadis-gadis yang datang mengumpulkan banyak kertas, lebih tepatnya makalah. Apa mereka baru mengumpulkannya lalu yang hari itu.

Ah.

Itu bukan urusan ku. Aku ingin maju namun mataku menatap seorang yeoja yang kukenal, hantu yeoja.

"EONNIE!!!" Teriak ku dan skarang aku menjadi pusat perhatian.

Aku menundukkan kepalaku malu dan berjalan kearah eonnie ku yang juga sedang berjalan kearahku.

"Eonnie, kau kemana saja ? Sudah sangat lama aku tak melihatmu"

Author pov

"Eonnie,kau kemana saja ? Sudah sangat lama aku tak melihatmu"

Mendengar pertanyaan aimee membuat Xiumi tersenyum. Ternyata temannya ini masih mengingatnya.

Tetapi senyumnya hilang ketika melihat aura hitam itu selalu mengikutinya.

Bahkan ruangan yang dicat cream ini sudah sepi meninggalkan Do aimee, Xiumi Kim, kookie, dan suho. Ya suho sedang berada didalam lebih tepatnya mengumpulkan buku-buku dan barang-barangnya yang lain.

"Eonnie? Apa yang aku pikirkan, XIUMI KIM."

Mendengar nama Xiumi Kim membuat suho mendongakkan kepalanya yang awalnya tertunduk . Sungguh air matanya menetes, mengeluarkan air mata bahagianya.

Xiumi tergagap, ia terlihat sangat khawatir.

Mulutnya merapalkan sesuatu yang akan menjadi malapetaka baginya.

.

.

.

Tbc

Finding Nochu [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang