FN-PART 15

16 8 0
                                    

 'Aku membencimu.'

Kalimat itu terus saja taehyung pikirkan bersamaan wajah yeoja itu.

Kenangan pahit yang sangat ingin ia lupakan, sampai-sampai kenangan itu terlupakan dengan sendirinya. Kenangan itu memutar kembali di memorinya, mengingatkannya kembali akan saat itu.

Perasaannya aneh, hatinya sangat sakit. Dia membenci yeoja yang dulu menemani hari-harinya hingga air matanya menetes sendiri tanpa perintah pasti dari tuannya. Bulan dan bintang menyinarinya dari gelapnya malam yang menyelimutinya.

"ARGHHH." teriak taehyung.

Dalam teriakan itu ia berharap semua rasa benci terhadap cinta pertamanya itu sirna. Namun, tidak. Karena ia percaya tak ada rasa kasihan dalam dirinya pada seseorang bernama Min Ara. Karena, semua perasaan sayang ini telah jatuh kepada seorang yeoja manis yang selalu menemani hari-harinya akhir ini.

"Arghhh... eomma, appa hiks appoyo." rintih namja tampan itu dengan linangan air mata.

Taman kota yang sering dikunjunginya tak membantu sama sekali. Sangat banyak orang dan hantu yang datang karena saat gelap lampu-lampu berwarna di taman ini akan otomatis menyala. Entah tujuan mereka untuk datang apa namun ada yang datang untuk, mengumbar keromantisan, atau hanya berkunjung ada pula yang datang untuk mengganggu pasangan yang sedang mengumbar keromantisan.

"Noona, lihat Ahjussi itu menangis." tunjuk hantu anak kecil tak jauh dari taehyung kepada noonanya.

"Hmmm, noona yakin dia jones. Kasihan sekali, ish ish ish." respon remaja di sebelahnya.

"Yakkk!!!! Apa yang kau katakan??? Mau mati!!" Gertak seorang yeoja berambut lurus  nyaring kepada yeoja berambut gelombang di depannya.

"Tidak Emi, Aku tak ingin mati." Sanggah yeoja berambut gelombang masih berkutat dengan laptop silvernya.

"Huh~ terserah. Aku sudah selesai aku mau pulang." tutur Ara si gelombang seraya beranjak pergi.

"Ehh, aku akan mengantarkan mu." Tawar Aimee yang dipanggil Emi.

Kedua yeoja itu beranjak dari duduknya dan pergi kearah pintu utama.

"Eoh kau sudah mau pulang?" Tanya kyungsoo dari luar.

"Ne, oppa. Tugas tugas kami sudah selesai." Jawab Ara sopan.

"Aku akan mengantarmu." ucap pria tampan kearah mobilnya diikuti Ara dibelakangnya.

Setelah mereka masuk kedalam kendaraan berada empat itu, mobil (merek mobil terkenal) berwarna hitam itu memperlihatkan kelajuannya melewati jalan raya yang tetap ramai walau di malam hari.

"Bye bye." Lambai Aimee di teras rumahnya saat mobil itu melaju kencang.

"Kau hebat dapat membuat adik kecilku mau menjadi temanmu. Setau ku Aimee tak memiliki teman kecuali hantu-hantu di rumahnya. Apa kau melihat mereka?" Ucap pemuda dengan rambut ditata rapi seraya menyetir.

"Eoh itu sangat gampang, dan hantu-hantu itu aku melihatnya. Ada 1..2..ya 3 mereka semua laki-laki. Apa hanya itu yang ingin kau lenyapkan. Kurasa Jimin dan Suga oppa bisa melenyapkannya." Jawab yeoja di kursi sebelah sopir tenang. "Yang satu sangat menarik". Lanjutnya sambil membayangkan salah satu diantara hantu itu.

"Sebenarnya aku hanya ingin melenyapkan seseorang namun aku yakin jika aku melakukannya hantu-hantu itu akan menyelamatkannya. Sebenarnya ada 9 hantu yang berteman dengan adikku bahkan sangat akrab. Dan kau tahu Suho mengincar kita, ghost buster... walaupun ia tak tahu siapa saja kita." balas namja itu masih fokus menyetir.

"Tapi kyungsoo, aku ingin menanyakan ini sejak lama. Bukannya kau dulu sama seperti nya?" Yeoja disamping mencoba meyakinkan.

"Heoh, apa kau mau tahu bagaimana ini bisa terjadi?" Tawar kyungsoo tenang.

"Kau benar dulu aku  seperti nya. Memberi pelajaran pada ghost hunter yang membunuh hantu yang tak mengganggu. Dalam artian Ghost buster hanya membunuh hantu yang merugikan manusia, menakuti, dan kau pasti tahu setelah aku menjadi kepala ghost buster. Pengertian itu berubah menjadi membunuh segala hantu. Namun, kau harus percaya kalau aku seperti ini karena hantu-hantu itu membunuh ayahku karena telah menyelamatkan Anak itu." ucapnya tersulut. 

Seperti ada bara api yang menyala di sekitarnya.

"Owh. Betulkah dasar psikopat gila." Hanya itu respon yeoja disampingnya.

"Oppa kau dari mana saja? Kenapa baru pulang?" Tanya Aimee beruntun seperti kereta api.

"Jauhi dia." ucapan dingin itu terlontar dari bibir seksi seorang Kim taehyung.

Aimee hanya bisa menyerngit bingung. Sesaat ia terlihat bego tapi Taehyung yang berjalan masuk kerumah tahu kalau yeoja itu tak tahu siapa yang dia maksud.

"Yeoja itu, Min Ara."

"Kau gila, Ara itu temanku satu-satunya." Amuk Aemee mendengar hal itu.

"Aku membencinya." Taehyung berhenti berjalan dan menjawab dingin.

"Tapi aku menyayanginya." elak si yeoja seraya memberi tatapan tajam kepada Taehyung.

"TAK BISAKAH MENURUTI KU, HANYA MENJAUHINYA TAK LEBIH." ucap Taehyung sedikit berteriak.

"Tak bisa. Siapa kau mengatur hidupku?. Tak bisakah kau tidak melarang ku? Kau pulang malam Taehyung-ssi lalu marah-marah seperti ini. Apa yang kau ketahui tentang dirinya. Apa ia buronan? Bersama keluarganya? Eommanya? Appanya? Eonnienya? Oppanya?. Hahahah, kau gila-"

"Aemee apa yang kau katakan...berhenti mengatakan itu" Jin yang mendengar pertengkaran itu langsung keluar bersama jungkook.

Namun,  alih-alih menganggap jin ada mereka malah melanjutkan perang api itu.

"Ya, dia buronan."

"BERHENTI BICARA SEPERTI ITU AKU MEMBENCIMU. KAU TAK PUNYA HAK ATAS HIDUPKU... PERGI KAU DAN JANGAN PERNAH KEMBALI LAGI..."

"yaa, kau benar aku bukan siapa-siapa aku hanya seseorang yang mencintai yeoja yang mengusirku. Aku akan pergi tapi jangan menyesal tidak menerima saranku untuk menjauhi ular itu. Setidaknya aku sudah mengucapkan nya. Aku akan pergi." ucap Taehyung dengan amarah berkecamuk dan pergi dengan kemampuan berteleportasinya.

"Hiks." sialan yang sedari tadi Aimee dan Taehyung tahan terdengar begitu saja mewakili perasaan mereka.

.

.

.

.

Tbc

Double up....

Finding Nochu [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang