"Lalu, mengapa kamu tidak menemukannya?" Tanyanya lagi seraya duduk di pinggir ranjang. "Sekedar mencarinya."
Sebenarnya ada rasa penasaran Taehyung kepada Nochu. Tapi dia gengsi jadi di bilang seperti itu pada Aimee.
"Wajahnya saja aku tidak tahu. Bagaimana bisa aku mencarinya. Lagi pula pasti ia sudah pergi meninggalkan dunia, mana ada hantu yang masih tinggal di bumi... hahaha." Ucapnya seraya bangkit dan melenggang kekamar mandi.
Sssttt, Aimee jaga ucapanmu. Nanti kalau ada yang marah bagaimana?
"Ada, aku hantu yang tinggal bersama manusia." Jawab namja itu.
Aimee berbalik dan menatap pemuda itu lekat.
"Oh, kau benar. Tapi kenapa Tae oppa tidak ke akhirat?" Tanya Aimee balik.
Sudah hampir tiga tahun Taehyung selalu melekat dirumahnya, seperti cicak.
"Aku?" tunjuk taehyung kepada dirinya sendiri dan Aimee mengangguk pasti. "Aku akan kembali setelah orang yang aku cintai mendapatkan kebahagiaan nya. Lagi pula siapa yang mau mengusir orang setampan aku, hmm?"
Apa katanya cinta? Bahagia? Apakah namja sepertinya bisa bahagia lahir dan batin.
Menurut Aimee sendiri Taehyung akan bahagia jika sedang korek kuping pakai cotton bud.
"Siapa?" Tanya Timee lagi untuk memperjelas. "Apa hantu bisa jatuh cinta?"
Taehyung tidak menjawab dia hanya pergi keluar dari kamar itu, dengan cara menembus dinding berwarna merah muda.
Aimee juga sudah tak peduli. Yang ia pedulikan saat ini mandi dan pergi ke kampus.
Setelan kemeja putih dan rok merah selutut membuatnya terlihat cantik.
Sekarang ia keluar dari kamarnya dan menuju meja makan. Mengambil makanan yang tersedia di meja makan yang cukup diisi dengan 4 orang.
Disana sudah ada Taehyung, dia ,dan Jin.
"Oppa , taehyung oppa bilang akan pulang ke akhirat ketika dia melihat orang yang di cintainya bahagia." Adu aimee kepada Jin.
"Intinya?" Jin mengangkat sebelah alisnya.
"Oppa kan hantu, sama seperti Taehyung oppa. Pasti nanti oppa akan ke sana juga. Jadi bisakah oppa ke sana jika sudah selesai mengajarkan memasak?" Tuturnya panjang lebar.
"Jadi, kau mengusirku?" tanya Jin yang merasa diusir.
"Aniya." jawabnya.
Toh, untuk apa dia menyuruh Jin dan Taehyung pulang kalau yang dia punya hanyalah mereka berdua.
"Oppa aku pergi kekampus duluya." pamit nya dan melenggang pergi ke keluar rumah sederhana yang ia beli sejak kejadian 3 tahun silam. Setelah mengambil kotak bekal yang ada disampingnya.
"Ne, hati-hati." respon oppanya.
-oOo-
"Taxi!" Panggilnya.
Taxi yang dipanggil berhenti. Sang pemanggil langsung masuk dan menyebutkan tujuannya.
Taxi berhenti di tempat tujuan.
Aimee berjalan Perlahan-lahan melewati taman yang berada di samping kanan dan kiri tempatnya berjalan. Sangat indah, tetapi tak seindah orang-orang yang ada disekitar nya yang didampingi khusus oleh perawatnya masing-masing.
Seorang wanita tua yang didampingi perawatnya sedang berbicara kepada orang yang mengalami gangguan jiwa sama sepertinya, wanita tua itu.
"Apa eonnie tau kalau wanita tua itu adalah seorang peramal sebelum menjadi gila seperti ku...hahahaha" Bisik seseorang tepat di telinga Aimee sebelum tertawa terbahak-bahak sendiri tanpa ada sebab yang pasti.
Aimee tak menggubris, bahkan disini ada yang memanggilnya eonnie padahal umurnya sangat jauh dari Aimee, nenek-nenek.
Langkahnya berjalan menuju seorang pria berusia 40 tahunan tak jauh dihadapannya. Di bungkukkannya dirinya agar menyamai pria itu yang sedang duduk bersama perawat Pria nya. Menjadikan lututnya sebagai tumpuan.
"Appa, ayo makan." Kata Aimee sambil membuka kotak bekal dan menyuapi nya ke mulut sang ayah. Tetapi, sang ayah tak menggubris sama sekali.
"aaaa~"
"PERGI! KUBILANG PERGI KAU! APA KAU TULI? " Teriak ayahnya sebagai respon.
Ayahnya, keluarganya yang hidup selain dirinya saat peristiwa itu terjadi.
"AKU KEHILANGAN SEGALANYA KARENA KAU. AKU BAHKAN KEHILANGAN ISTRIKU! DAN... DAN TEMANKU MENUDUHKU MEMBUNUH PUTRANYA KARENA DATANG KE ACARA SIALAN ITU, DAN AKU... Aku berakhir disini, hiks hiks hiks.." Murka nya sambil melempar kotak bekal ditangan Aimee dan suaranya yang di merendah diakhir kalimat.
Tak lama seorang berbaju biru datang -- menyuntik ayahnya. Lalu membawa pria tua dengan guratan diwajahnya itu masuk.
Aimee menangis, pergi dari tempat itu.
-oOo-
Seorang namja berparas tampan nan tinggi seperti mengendap-ngendap keluar dari persembunyiannya. Bagai pencuri yang sangat takut ketahuan. Tetapi wajahnya yang seperti kelinci itu seperti membuktikan bahwa ia bukanlah pencuri.
Secara perlahan ia melewati manusia-manusia yang berlewatan. Toh, untuk apa ia sembunyi dari manusia kalau ia hantu.
Sampai akhirnya ia melihat seorang yeoja yang duduk ditaman sambil menangis bagaikan hantu, tapi yeoja itu manusia.
Didekati nya manusia itu yang menangis. 10 meter jaraknya dengan yeoja bersurai hitam tersebut.
Tidak seperti yang diharapkan yeoja itu malah pergi meninggalkan bukunya.
Namja itu mendekat, mengambil buku pelajaran yang tertinggal di kursi taman.
Diangkatnya buku itu guna memastikan apa isi dari buku itu.
Di langkahkan kakinya. Kaki yang akan membawanya ke Yeoja tadi.
"Oppa kau mau kemana?" Tanya suara lembut yeoja yang baginya adalah suara kramat, suara terburuk yang pernah ada.
.
.
.
TBC...

KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Nochu [Lengkap]
Fiksi Penggemarwhen i lost him, I try to find him. And withot me knowing it, You are him. You never leave story present by_@mphi03 Sheyla tiara -Dont copy my story-