FN-PART 22

14 8 0
                                    

Aimee pov

Kami semua ada di halaman depan rumah Ara. Dengan polisi. Mingyu sudah dibawa duluan mengingat sudah tak ada detak jantung yang hinggap dijantungnya. Mereka ditangkap akibat kasus pembunuhan berencana. Setelah memberi tahu dihadapan kami semua kalau dia membenciku, berusaha membunuhku, menjadi penyebab terbakarnya pesta ulang tahunku, dan membunuh ayah.

Aku dan Suho hyung berdiri bersampingan. Sedangkan, didepan kami pihak polisi membawa mereka. Sesuai urutan Jihyo, Eunwoo, Yoongi, Ara, Jimin, dan Kyungsoo oppa. Aku dapat melihat mereka memberiku tatapan tak sukanya sampai giliran Jimin tiba. Ia menunduk, berdiam sesaat dihadapanku dan berucap "maaf.." suaranya sangat pelan dan bergetar. Aku melihat air turun dari matanya menetes. Lalu polisi menariknya paksa masuk kedalam mobil polisi.

Bukh

Kyungsoo oppa lari kerarah jalan, polisi langsung mengejarnya.

Lampu merah.

Lampu kuning.

Lampu hijau.

Brakh.

Inilah dampak jika kau tak memenuhi peraturan tata tertib jalan raya.

Kyungsoo tergeletak, membuat danau kecil disana. Keadaannya kritis sangat kecil kemungkinan untuk hidup.

Keadaan sudah sepi polisi membawa mereka serta kakakku. Suho juga sudah pergi tadi. Dia pergi setelah meyakinkanku ingin ikut atau tidak. Inilah hasilnya aku memilih disini membasahi lagi jalur sungai kecil dipipiku. Sudah berjam-jam aku duduk disini usai kepergian mereka.

Sesuatu yang hangat menempel dipipiku, menghapus jejak disana seraya berucap.

"Jangan menangis, aku disini." Ucapnya suaranya sangat familiar ditelingaku.

Suaranya bagaikan obat penenangku. Kurengkuh dia erat dan dia membalas rengkuhanku. Bulan memberi penerangan untuk kami.

Kepalaku mendongak menatap obsidian matanya. Masih kurengkuh ia erat.

"when i lost him,
I try to find him.
And withot me knowing it,
You are him.
You never leave...
Mianhae, aku fokus mencari nya. Tanpa tahu bahwa dia adalah kau. Mianhae... don't go. Aku mencintaimu, aku merindukanmu... Nochu." Ucap Aimee jungkook terbelak mengetahui Aimee telah tahu bahwa dia adalah Nochu.

Aime juga tak mengingat Jelas kronologinya. Ia tahu kerena Jungkook menulisnya di diary miliknya. Jungkook adalah pria pertama yang menulis diary dalam hidupnya.

Jungkook menempelkan dahi nya di kepala ke kening Aimee. Menunduk menatap lebih dalam manik mata itu. Ia beranikan dirinya untuk berucap.

"Kau memang takdirku. Seharusnya aku memberitahumu lebih awal kalau aku adalah Nochu. Namja yang memiliki takdir indah, gadis dihadapannku. Walaupun ia bukan takdirku." Ucap Jungkook Aimee tersipu malu.

Gadis mana yang tidak tersipu jika di bilang takdir dari seorang pria.

Jungkook tersenyum menatap Aimee.

"Aku merindukanmu sangat, aku mencintaimu. Harusnya aku lebih peka agar dapat mengetahui bahwa Nochu-ku adalah kau. Sehingga kita bisa menghabiskan waktu, seperti makan bersama, ke lotte world, ke bioskop, membeli gula kapas-"

Omonganku berhenti metika benda kenyal menempel dibibirku. Tangan jungkook menarik tengkukku agar memperdalam ciuman kami.
Digigitnya kecil bibirku mengerti kodenya, kubuka bibirku membiarkan lidahnya masuk mengabsen gigi-gigi putih ku. Sesekali kami saling menghisap bibir kami. Entah sejak kapan tanganku melingkar dilehernya dan bibirku mengimbangi perlakuan atas bibirnya.

Finding Nochu [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang