6. Tak Sengaja Bertemu

922 394 57
                                    

If you can't be kind, be quiet!
~Unknown~

Happy reading :)

**********

"Dad, apa kamu gak keterlaluan sama Camila?" Cindy berterus terang pada Carlos. Wanita itu takut jika terjadi apa-apa dengan anak gadis tunggalnya. "Kalau dia nanti diculik pas jalan kaki ke sekolah gimana? Camila itu gadis cantik, dad!"

Carlos memandang istrinya dengan ekspresi malas. "Sampai kapan kamu mau terus-terusan bela dia? Sikap manja dan borosnya itu harus bisa diubah, sayang. Apa kamu tidak memikirkan masa depan Camila?"

"Mommy ngerti maksud kamu, dad. Tapi coba kamu pikir, udah banyak orang di sekitar sini yang tahu kalau Camila itu anak kita, anak seorang konglomerat. Pasti di luar sana banyak yang ingin menculik Camila dan meminta uang tebusan! Mirip yang ada di sinetron gitu."

"Kamu jangan mikir berlebihan gitu, dong."

"Mommy tuh khawatir! Camila itu anak kita satu-satunya. Intinya, mommy gak mau tau kalau ada hal aneh-aneh yang terjadi nanti."

Carlos mendekati Cindy dan memeluknya dari samping. Pria itu paham dengan apa yang istrinya khawatirkan. Akan tetapi, Carlos harus bertindak nekat untuk memperbaiki sifat Camila. Ia mempunyai maksud tertentu dibalik keputusannya. "Mom, serahin aja semuanya sama daddy. Kamu jangan khawatir lagi, ya. Semua ini daddy lakukan untuk suatu tujuan dan kamu tahu itu, kan?"

"Terserah kamu aja."

*****

"Nyebelin banget sihhh!!!" Camila berkali-kali memukul kasur yang tidak bersalah. Ia melempar-lempar boneka dan bantal dari atas kasur ke lantai sebagai pelampiasan emosi. Air matanya langsung menetes dan dengan cepat ia menghapusnya. "Daddy laknat!"

Camila segera mengambil ponsel barunya dan mulai menelpon seseorang. Dalam hitungan enam detik, sahabatnya segera mengangkat panggilannya.

"Halo, La?"

"Halo, An, lo besok pagi bisa jemput gue ke sekolah gak?"

"Hah? Tumben lo minta jemput."

"Gue serius, nih!"

"Kenapa deh? Bukannya bokap lo punya mobil sejibun? Biasanya juga lo ke sekolah bawa mobil sendiri!"

"Duh, panjang ini ceritanya. Intinya, lo bisa atau enggak?"

"Sorry banget, La. Jarak rumah gue ke sekolah kan lumayan jauh. Kalo gue ngejemput lo dulu, gue bisa-bisa nanti telat."

"Lo emangnya gak bisa bangun lebih pagi buat jemput gue dulu?"

"Dihh, mager banget hellaww! Bukannya lo yang sering bangun kesiangan?"

"Sembarangan! Yaudah gue minta Luna jemput aja, deh. Dasar pelit!"

"La, biar gue kasih tau, Luna tuh orangnya pelupa, bloon, telmi, jangan harap deh. Lo tahu sendiri kan, dia pas smp langganan terlambat. Palingan nih, besok dia kesiangan terus lupa deh buat jemput lo."

"Iya juga sih. Kalau gitu, besok gue ke sekolah naik apa, dong?"

"Naik mobil elo, lah! Emangnya mobil lo kenapa? Rusak? Mobil lo kan ada banyak!"

"Enggak bisa! Semua mobil gue disita sama daddy! Ngeselin, kan?"

"HAH? KENAPA?"

THE GIFT OF LOVE [√COMPLETED√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang