You may not always end up where you thought you were going, but you will always end up where you are meant to be.
~Unknown-Happy reading :)
○○○○○○○○○○
"Apa? Camila digendong Revan ke UKS?!" Anna mengernyitkan dahinya tak percaya. "Seriusan lo?"
Adit, seorang siswa di kelas yang kebetulan melihat kejadian di lapangan dari balkon segera memberitahu informasi tersebut. Ia mengeluarkan ponselnya dan mulai memperlihatkan sesuatu kepada Luna dan Anna. "Kalo gak percaya, lihat aja sendiri! Mumpung gue rekam."
Luna dan Anna spontan mengambil ponsel Adit untuk memerhatikan rekaman video yang ditampilkan. Video itu berdurasi sekitar lima menit. Meskipun resolusinya tidak begitu jelas, mereka dapat memastikan bahwa gadis yang jatuh itu benar-benar Camila. Dengan perasaan khawatir, Luna langsung melontarkan pertanyaan. "Terus, Camila sekarang keadaannya gimana?"
"Mana gue tahu. Intinya, habis itu dia dibawa Revan ke UKS. Coba aja lo ke sono. Eh anjir, udah ada guru. Mending lo ke sananya nanti aja pas istirahat!" saran Adit sambil mengambil ponselnya dari tangan Luna. Pria itu segera duduk di bangkunya yang berada tak jauh dari tempat duduk Luna dan Anna. Mengetahui guru yang merupakan wali kelasnya telah masuk ke dalam kelas, suasana yang semula ribut seketika sunyi.
"Oh iya, kita lupa nge-booking tempat duduk buat Camila." Anna tiba-tiba berbisik kepada Luna.
Luna menoleh sambil berkata, "Eh iya ya, duh, ini gara-gara Adit sih. Gue jadi lupa, kan!"
"Terus, Camila duduk dimana? Gak mungkin kan kita bertiga semeja!"
Luna mulai menatap sekeliling. Mencoba mencari keberadaan bangku yang tersisa. Pandangannya langsung terpaku pada bangku pojok sebelah kanan yang berada cukup jauh dari tempat duduk mereka. "An, kayaknya cuma bangku di seberang sono doang yang sisa. Lihat, deh!"
"Mana?"
"Itu! Di sebelah cowok yang lagi baca buku!"
Anna mengangguk setelah berhasil menemukan tempat yang dimaksud Luna. "Iya, deh. Tinggal bangku itu doang yang gak ada penghuninya."
"Berarti, Camila terpaksa harus duduk di bangku itu, dong?"
"Ya mau gimana lagi, An. Pasti Camila marah deh ke kita."
"Enggak kok, Camila gak bakal marah. Gue jamin." Perkataan Anna membuat Luna langsung penasaran.
"Maksud lo?"
"Camila tuh beruntung! Gue malah jadi iri!"
"Hah?"
"Gini ya, Lun. Biar gue perjelas. Di video tadi, lo lihat cowok yang gendong Camila, kan?"
Luna mengangguk yakin. "Terus?"
"Dia itu namanya Revan, kakak kelas setingkat di atas kita. Sumpah Lun, Revan itu gantenggg banget, tajir, pinter. Pokoknya cowok idaman banget, deh! Bokapnya punya perusahaan keren gitu dan dia bakalan jadi penerusnya. Udah ganteng, kaya banget lagi!"
"Serius lo, An? Cocok dong sama Camila! Mereka berdua sama-sama tajir, kan? Pertemuan mereka juga romantis bangettt. Kita harus kasih tau ke Camila, An!!!"
Anna langsung mencubit pergelangan tangan Luna kasar. "Jangan teriak, dong! Nanti diomelin tuh guru mampus deh lo!"
Luna spontan menutup mulutnya dengan telapak tangannya. "Ups, sorry. Habisnya gue semangat banget. Revan itu pas banget jadi gandengannya Camila!"
![](https://img.wattpad.com/cover/128940144-288-k941845.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIFT OF LOVE [√COMPLETED√]
Ficção Adolescente"Ketika 'ia' datang di waktu yang salah." Camila, seorang gadis manja berusia lima belas tahun, selalu hidup bergelimang harta. Hidupnya dibutakan oleh kekayaan duniawi. Gadis itu tidak mengerti arti hidup yang sebenarnya. Carlos, sang ayah, merasa...