All life is an experiment. The more experiments you make the better.
~Ralph Waldo Emerson~Happy reading :)
◎◎◎◎◎◎◎◎◎◎
Kata orang, hari Senin sungguh melelahkan. Setelah menghabiskan waktu untuk beristirahat di weekend, setiap orang mulai dipaksa beraktivitas dalam memulai hari baru. Biasanya, Camila yang selalu bangun siang kini dibangunkan oleh alarm yang berbunyi nyaring. Rasa kantuk yang dirasakan sang gadis susah sekali hilang. Apalagi hari ini adalah hari pertama kalinya Camila menginjakkan kaki di SMA Pelita Jaya.
Merasa kesal dengan bunyi alarm yang mengganggu, Camila mengambil ponselnya dan mulai men-delay alarm selama lima menit. Setelah lima menit berlalu, bunyi nyaring alarm itu lagi-lagi terdengar. Camila kembali mengambil ponselnya, lalu tanpa sadar membanting benda tersebut ke tembok karena kesal.
BRAKKK
"Ganggu orang tidur aja, sih!"
Beberapa saat kemudian, ia baru sadar akan tindakannya dan seketika panik. Ia spontan bangkit berdiri dan memungut ponselnya di lantai. Benda persegi panjang itu yang awalnya dalam kondisi menyala kini mati dengan tempered glass yang pecah. Camila mencoba menyalakan ponselnya. Sayang sekali, benda itu tidak memberikan respon apapun.
"Handphone gueee!!! Ih kok bisa rusak, sih? Biasanya juga kebanting seratus kali tetep nyala kok. Daddy aku mau hp baru!!!" ucap Camila lantang. Dengan cepat ia bergegas menuju kamar mandi dan mulai bersiap-siap untuk ke sekolah. Dibutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit hingga penampilan Camila rapi dengan seragam putih abu-abu yang melekat di tubuhnya. Setelah merasa siap, ia berjalan keluar dari kamarnya. Saat melihat kedua orangtuanya berada di ruang tamu, Camila segera menghampiri mereka.
"Daddy! Mommy!"
Carlos terlihat sedang menonton televisi ditemani dengan Cindy di sampingnya. Sesekali pria itu menyesap kopi yang disajikan sang istri. Carlos adalah seorang CEO dari perusahaan sukses yang telah dibentuk lima belas tahun lalu oleh perjuangannya bersama kakeknya dulu. Perusahaan itu dinamakan Carpone Corporation. Carpone Corporation bergerak di bidang perhotelan dan restaurant yang telah memiliki banyak cabang di berbagai kota hingga luar negeri.
Oleh sebab itu, Carlos seringkali pergi ke luar kota dan luar negeri hanya untuk mengurusi jalannya perusahaan. Kelimpahan harta yang dimilikinya sekarang merupakan wujud konkrit dari segala perjuangan, pengorbanan dan kerja kerasnya saat membangun perusahaan dari titik nol hingga sukses.
"Daddy! Mommy!"
Ketika mendengar suara manja Camila memanggil, otomatis pusat perhatian mereka teralihkan. Carlos menatap anak tunggalnya itu heran. "Kenapa, nak?"
Camila duduk di sofa samping Carlos dan mulai menyenderkan bahu. Ia mengangkat ponselnya yang telah rusak di depan mata ayahnya. "Lihat, dad! Hp aku udah rusak. Aku mau hp baru. Sekarang!!!"
"Hp baru? Itu kan masih bisa di servis." kata Carlos datar.
Camila terlihat kaget. "Apa? Dad, kalo di servis itu lama nunggunya! Aku kan butuhnya sekarang. Apalagi hari ini itu hari pertama aku masuk SMA."
"Enggak lama kok, palingan sehari juga udah kelar. Memangnya kamu gak bisa sehari aja gak megang hp?"
"Ya enggaklahhh!!!" Camila memutar kedua bola matanya. "Nanti aku gak bisa upload status di media sosial dong! Aku tuh mau share foto ke followers aku soalnya aku udah berhasil masuk ke SMA favorit. Kebayang deh, mereka semua pasti kaget."
![](https://img.wattpad.com/cover/128940144-288-k941845.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GIFT OF LOVE [√COMPLETED√]
Dla nastolatków"Ketika 'ia' datang di waktu yang salah." Camila, seorang gadis manja berusia lima belas tahun, selalu hidup bergelimang harta. Hidupnya dibutakan oleh kekayaan duniawi. Gadis itu tidak mengerti arti hidup yang sebenarnya. Carlos, sang ayah, merasa...