Matchmaking - 10

8.1K 301 0
                                    

Agatha telah sampai dirumah mewahnya. Tidak ada siapa-siapa disana kecuali para pegawai dan sopir pribadinya. Agatha sudah terbiasa dengan hal seperti ini

Dia membanting tasnya ke lantai. Dan merebahkan dirinya diatas kasur berukuran Queen Size nya.

Agatha gak pernah habis pikir, kenapa papanya selalu saja memata matai dirinya saat di sekolah. Dia tau maksud dari papanya itu sangatlah baik untuk dirinya,tapi dia merasakan hal yang tidak sepantasnya privacy dia diganggu oleh orang lain walaupun itu papa kandungnya sendiri

Agatha segera mandi karena merasa badannya sangatlah gerah sekali. Dia mengganti bajunya kembali dengan baju yang lumayan santai.

Dia menjatuhkan diri diatas tempat tidur dan menyalakan televisinya untuk mengusir rasa bosan yang sedang melandanya. Tapi tetap saja dia merasa bosan.

'Bosen banget anjir. Masa gue cuma guling-guling di kasur' batinnya.

Dia beranjak menuju kebawah untuk berenang. Ya hitung-hitung untuk mengusir kebosanan yang sedang melanda dirinya. Ditengah-tengah Agatha berenang seorang pegawai yang ia tidak ketahui namanya menghampiri dirinya.

"Non. Ada non Alissa, Ferari sama non Litta. Ada juga tunangannya non sama temen-temennya."

Agatha berfikir, ada apa mereka semua kerumahnya. Apa ada hal penting yang menyebabkan semuanya mengkunjungi rumahnya.

Setelah diam berfikir akhirnya Agatha berbicara lagi kepada pekerja rumahnya itu. "Suruh langsung kesini aja. Bilang gue lagi berenang dibelakang."

Pekerja tadi pun mengangguk patuh ke anak majikannya itu. "Baik. Non"

Agatha menenggelamkan dirinya ke dalam air kembali. Sampai suatu suara yang membuatnya menoleh.

"Sayang."

Agatha menaikkan satu alisnya. Sejak kapan Dirgan sudah ada disini, dan mana teman-temannya? Tidak kelihatan satu pun

"Temen gue mana?"

"Ganti baju."

Agatha mengangkat satu alisnya.

"Dia mau ikutan renang."

Agatha mengangguk mengerti. Kemudian dia tersenyum licik.

"Lo agak kesini deh."

"Kenapa sih? Sini aja ntar gue basah"

"Udah agak kesini"

Dirgan mendekat dan Agatha menarik lengan Dirgan membuat Dirgan jatuh ke dalam kolam renang.

"Bego." Gerutunya

"Gue gak bawa baju ganti. Agatha sayang." Gerutunya lagi

"Lo pakek baju kak Ando kan ada. Udahlah tenang aja."

Alissa, Ferari dan yang lainnya terkejut saat melihat Dirgan berduaan dengan Agatha.

Tersadar akan mereka sedang berpelukan cepat-cepat Agatha melepaskan pelukannya.

"Alissa, Ferari, yang lain sini buruan."

Dan mereka semua tercebur kedalam kolam renang yang berada dirumah Agatha

Mereka semua tersenyum dan tertawa bahagia tanpa beban ataupun masalah yang sebenarnya salah satu dari mereka ada masalah yang mereka tanggung selama ini.

"Non. Didepan ada teman non lagi."

Agatha yang berada di atas pelampung dengan bersantai pun mendengar pernyataan dari salah satu pekerja yang berada dirumahnya.

"Siapa?"

"Asyrafi dengan seorang perempuan. Kemungkinan adeknya."

Agatha segera melirik Dirgan yang berada disampingnya.
"Tenang aja ada gue sama yang lain"

Agatha segera naik dan memakai mantel kimono nya berwarna pink itu. Dirgan pun juga bangkit dan yang lainnya masih berada di dalam kolam renang.

👾👾👾
Keadaan hening. Mereka berempat tidak ada yang membuka satu suara apapun.
Pada akhirnya Dirgan berdeham supaya ada yang mengobrol.

"Maksud lo kesini apa? Ada urusan yang penting? Kalo gak lo pulang aja deh, ganggu waktu gue aja." Ketus Agatha

"Tenang dulu deh,"

"Gue mau kasih tau buat adek lo yang tersayang ya,Asy. Gue gak ada niatan buat nyakitin hati lo, dan satu lagi kalo gak tau apa yang sebenernya terjadi gausah seolah-olah dia tau semuanya." Ucapan Agatha terdengar sangat ketus dan meninggalkan Asyrafi, Sonya dan Dirgan.

"Sorry. Gue gak bermaksud nyuruh Sonya, buat labrak tunangan lo."

Dirgan tersenyum sinis kearah Sonya. Membuat Sonya menunduk karena merasa bersalah

"Gue tau. Tapi adek lo malah yang nyakitin perasaannya Agatha. Lo bilangnya Agatha nyakitin perasaan lo? Gak salah?"

"Maaf. Gue gak bermaksud nyuruh adek gue buat ngelabrak Agatha. Gue kesini cuma mau minta maaf."

"Minta maaf? Agatha nya aja sebel liat muka lo." Telunjuk Dirgan mengarah pada muka Sonya.

"Maaf kak aku gak bermaksud gitu."

"Gue tegesin sekali lagi ya terlebih buat lo Sonya. Gue gak suka cara lo tiba-tiba dateng buat ngelabrak Agatha. Gue tunangan sama Agatha gara-gara gue dijodohin sama bokap nyokap gue dan Agatha. Dan sayangnya gue juga sayang sama Agatha, Agatha nya juga sayang sama gue. Ya jadi gue sama dia fine-fine aja."

"Sekarang mungkin gue maafin lo berdua. Belum tentu Agatha mau maafin kalian. Karena perkataan Sonya udah nyakitin hati nya Agatha."

"Dan buat Asyrafi. Gue kecewa banget sama lo, sebenarnya gue gak mau temenan sama lo karena lo udah ngecewain gue dari dulu."

"Ngecewain lo?" Dia tak mengerti maksud dari Dirgan

"Lo dulu inget kan? Gue pernah cerita ke lo sama yang lainnya kalo gue suka sama Agatha?"

Asyrafi mengangguk.

"Kenapa lo nembak dia? Dan tanpa sepengetahuan gue?"

"Maaf. Ego gue terlalu tinggi, gue lebih mentingin ego gue daripada persahabatan gue sama lo."

"Lo masih nganggep gue sahabat? Lo udah ngecewain gue lo. Kalo lo gak inget."

"Maaf. Gue mau minta maaf untuk semua kesalahan gue. Maaf kalo gue udah buat kecewa lo, tapi gue janji gue bakalan jauhin Agatha atau apapun yang bikin lo bahagia." Asyrafi tersenyum kepada Dirgan.

"Oke gue maafin. Tapi kalo Agatha gak maafin lo, bukan salah gue."

Asyrafi mengangguk.

"Dan buat lo Sonya. Maaf banget, gue belum bisa maafin kesalahan lo dengan sepenuh hati gue, karena gue kecewa sama kelakuan lo."

Sonya tersenyum miris.
"Gapapa kak. Kalo gitu aku sama Kak Rafi pulang dulu ya."

Dirgan mengangguk dan mereka berdua pergi. Agatha sedari tadi melihat perbincangan keduanya dari lantai atas.

Agatha pun merasa iba terhadap Sonya. Tapi bagaimanapun dia sudah disakiti oleh Sonya, adek dari mantannya sendiri.

👾👾👾

Gue revisi lagiii!!! :))

MatchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang