Matchmaking - 23

7.5K 227 0
                                    

Setelah sampai dirumah selepas dari periksa kehamilan Agatha, ternyata Erika dan Brilliando sekarang sedang berada di ruang tamu yang telah dibuka oleh salah satu pembantu yang berada dirumah mewah milik Dirgan.

Sehabis menikah, memang Dirgan dan Agatha sudah dibelikan sebuah rumah mewah yang berada tak jauh dari rumah Erika. Jadi mereka sekarang tinggal sendiri tanpa merepotkan kedua orang tuanya.

"Mama. Kakak." Teriaknya saat sudah keluar dari mobil.

"Agatha. Apa kabar, nak? Mama kangen sama kamu. Kamu kok gapernah main kerumah?." Tanya Erika

Memang semenjak dia pindah kerumah bersama Dirgan, dia jarang berkunjung kerumah Erika. Karena, dia sedang menjaga kandungan nya dan disamping itu dia juga sibuk menjalankan kuliahnya.

"Maafin,Agatha ma. Aku gak boleh kecapean."

Erika pun mengerti kondisi anaknya langsung mengelus perut anaknya itu.

"Nurut sama mama kamu ya." Ucap Erika sambil mengelus puncak anaknya pelan.

"Ponakan gue laki-laki apa perempuan nih?" Celetuk Brilliando.

"Laki-laki, kak." Jawab Dirgan yang baru datang karena memarkirkan mobilnya dulu tadi.

"Wah, mama jadi gak sabar nungguin anak kamu lahir." Celetuk Erika.

"Aku juga gak sabar, Ma." Sahut Agatha.

"Gue bulan depan nikah. Lo dateng ya? Ini undangannya." Ando menyodorkan undangan pernikahannya ke Dirgan.

Dirgan lalu mengambilnya dan melihat di belakangnya. Dia pun tertegun. Tapi dengan cepat-cepat dia menetralkan sikapnya kembali.

Erika pun pamit untuk pulang. "Mama pulang dulu ya? Masih mau ngurusin pernikahannya kakak kamu."

Agatha mengangguk lalu menyalami sang mama tercintanya.

👾👾👾
Dirgan tak henti-henti nya memikirkan calon istri Brilliando. Bagaimana bisa, masa lalu nya malah menikah dengan kakak iparnya.

Dia pun akhirnya menelfon Aufa untuk memberi tau akan hal ini.

"Halo?" Sapa orang diseberang sana setelah telfon itu terhubung.

"Gue ada kabar yang mengejutkan."

"Apa?"

"Cewek masa lalu gue nikah sama Brilliando."

"Ha?" Teriak Aufa dengan spontan

"Jangan teriak,bego. Telinga, gue sakit." Gerutunya

"Ya, maaf gue reflek." Aufa pun terkekeh.

"Lo yang bener aja, masa cewek masa lalu lo kenal sama Ando?"

"Gue gak tau. Yang jelas, gue dapet undangannya. Namanya juga sama, masa orangnya beda?"

"Mungkin aja beda." Jawab Aufa

"Gak mungkin kalau beda. Gue yakin banget itu cewek masa lalu gue."

Agatha masuk kedalam kamar membuat Dirgan gelabakan akan percakapannya tadi.

"Udah dulu ya. Ntar,kita lanjut lagi,Fa."

Dirgan akhirnya menutup percakapan yang sebelumnya terjadi.

"Siapa?" Tanya Agatha penuh selidik

"Aufa."

Agatha menganggukan kepalanya.

Sesaatnya Agatha membaca undangan yang telah diberikan oleh kakaknya itu, dia sangat ingin tau siapa sebenarnya calon istri yang akan menikah dengan kakaknya.

Setelah membaca nama yang tertera, dahi Agatha berkerut karena dia merasa nama itu tidak asing lagi untuk dirinya. Tidak mau berpikir panjang dia menaruh lagi undangan itu dan segera tidur.

👾👾👾
Hari ini Agatha dan Wiqy sedang tidak ada kuliah. Sekarang Wiqy berada di butik milik Agatha, dia membantu sahabatnya itu, dan selalu mengantarkan sahabatnya kemana-mana.

Wiqy sama sekali tidak mempunyai niat jahat kepada Agatha. Karena dia tau, Agatha begitu tulus berteman dengannya tanpa membalaskan dendam karena perbuatannya yang sebelumnya dia lakukan terhadap Agatha.

Dia pun sekarang menjadi asisten pribadi Agatha, jadi jika Agatha membutuhkan bantuan dia pun siap untuk membantunya.

Dia selalu belajar dengan Agatha, karena Agatha mengajarkan kepada dirinya banyak hal. Bukan Wiqy saja, Brenda maupun Pika juga berteman baik dengan Agatha setelah Agatha dan Dirgan menikah.

"Wiqy." Panggilnya

"Kenapa,Tha?"

"Lo gapulang aja? Dirgan udah pulang kok."

"Gue kan dijemput sama Arsa disini. Emang, Dirgan mana?"

"Masih,Otw kesini sih." Kekehnya

"Kayaknya Dirgan bareng sama Arsa deh,Tha."

"Emang kan? Dirgan nanti yang bawa mobil gue."

"Iya juga sih. Tadi gue kesini kan nyetir mobil,lo."

👾👾👾
"Wiqy di butik istri lo kan?" Tanya Arsa yang sedang fokus menyetir.

"Biasanya juga gimana,Ar."

Arsa hanya menyengir.

"Lo nikahan nya kapan? Gue diundang kagak?"

"Habis lulus kuliah, gue minta ke nyokap habis lulus kuliah."

"Enak banget,lo. Gue aja pengen kayak gitu. Tapi bokap nyokap gue sama Agatha nyepetin seminggu habis UN, gilak aja."

"Haha. Yang penting kan sekarang lo udah mau jadi papa. Gue ikut seneng kalo istri lo hamil secepat itu."

Dirgan hanya tersenyum hangat.

Saat sudah sampai di butik Agatha, langkah Dirgan berhenti begitu saja saat mengetahui Ando dan cewek masa lalunya melakukan fitting baju didalam. Tapi mau tidak mau dia harus menemui istri nya didalam. Dengan langkah yang dibuat santai dia pun akhirnya masuk.

"Dirgan? Cepet banget pulangnya." Tutur Agatha, yang membuat cewek itu pun menoleh. Kemudian tatapan Dirgan dan cewek itu bertemu. Tapi Dirgan menatap sinis cewek itu. Dan segera menghampiri istrinya.

"Udah, Sayang. Kamu masih sibuk ya?"

"Enggak kok."

"Eh, Dirgan udah pulang ya? Kamu pulang aja sama Agatha." Sahut Erika yang baru saja datang.

"Barusan sampai sini,ma. Aku pulang dulu sama Agatha ya? Gapapa kan ma? Kasian anak aku yang didalem perut Agatha diajak kerja terus sama mamanya." Kekehnya

Agatha hanya tersenyum dan menghampiri Erika.

"Ma, aku pulang dulu ya? Aku capek banget soalnya. Takut kenapa-kenapa."

"Iya sayang. Hati-hati ya. Kalo ada apa-apa kamu telfon mama aja atau telfon mama Raissa."

Agatha mengangguk. Lalu Dirgan mengapit lengan mungil Agatha dan berlalu pergi.

Cewek itu hanya melihat Dirgan berlalu bersama Agatha, adek dari calon suaminya nanti. Cewek itu tidak menyangka, cowok masa lalunya menikah dengan adik dari calon suaminya.

'Dunia emang sempit ya. Kenapa coba harus ketemu sama orang yang ada di masa lalu?' Batinnya.

👾👾👾

Hayoo. Kira-kira siapa ceweknyaaa?:vv

MatchmakingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang