Tangan Bella masih bergetar hingga sekarang. Suara berat dan menakutkan itu tak mau hilang dari telinganya. Ia takut dengan apa yang akan terjadi pada dirinya. Apakah ia dalam bahaya sekarang?
Tapi sayang, baju itu harus kotor dengan darah nanti.
Bella bergidik ngeri ketika kalimat itu kembali terngiang di telinganya. Brent dan Max sepertinya menyadari apa yang terjadi pada luna mereka. Brent yang mengemudi langsung menambah kecepatan begitu telepon dari nomor tak dikenal tadi terputus.
Setelah menurunkan Melissa di rumahnya. Brent langsung mengemudikan mobilnya ke arah rumah Bella. Alpha mereka sudah menunggu di sana, Adrien memang segera bergegas ke rumah Bella begitu mendapat mindlink dari Max.
Pintu rumah Bella terbuka begitu Brent mematikan mesin mobilnya. Adrien berjalan cepat menghampiri Bella, ia membuka pintu mobil lalu memeluk mate-nya itu.
"Tidak akan kubiarkan mereka menyakitimu. Kau aman bersamaku, tenanglah."
Adrien membawa Bella masuk, keluarga ikut cemas karena tadi Adrien datang tiba-tiba dan meminta mereka untuk memasukkan pakaian Bella ke koper.
Keluarga Bella tentu saja menentang, apalagi Adrien tak menjelaskan apa pun pada mereka. Namun Adrien selalu memiliki cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Pria itu mengancam bibi Ruth hingga wanita itu tak memiliki pilihan selain menuruti Adrien meskipun dengan air mata yang mengalir karena ketakutan.
"Bella, kita harus segera ke kastel karena di sini tak aman. Setidaknya di sana penjagaan akan lebih maksimal," ujar Adrien.
"Aku tidak mau. Bagaimana dengan keluargaku?" tolak Bella.
"Jangan keras kepala, Bella. Mau atau tidak kau akan tetap tinggal di rumahku." Bella sudah tak dapat membantah lagi saat Adrien memerintah dengan suara tegasnya.
"Aku akan menyuruh beberapa warrior untuk menjaga rumah ini," kata Adrien. Bella pun mengangguk, sedangkan keluarganya masih diliputi dengan kebingungan. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Adrien, sebenarnya ada apa ini?" tanya ayah Bella.
Adrien merasa dirinya tak memiliki kewajiban untuk menjelaskan semuanya, lagi pula ini masalah kaum werewolf dan keselamatan Bella yang sudah menjadi kewajiban pria itu sepenuhnya. Semua hal ini tak ada hubungannya dengan ayah Bella.
Pikiran Adrien tentu berbeda dengan Bella, Bella tak suka melihat keluarganya khawatir. Ia merasa terlalu sering membuat mereka kesusahan. Dulu, karena mantannya dan sekarang Adrien. Ya, keluarganya harus menerima kenyataan yang sulit dipercaya bahwa anak mereka berjodoh dengan seorang werewolf, makhluk yang sering dianggap sebagai mitos.
"Seseorang meneleponku dan mengancam akan membunuhku. Jadi—"
"Apa?!" teriak mereka serentak. Wajah keluarga Bella diliputi kecemasan.
"Kita kembali ke New York, sudah aku bilang kota ini tidak aman—" ucap Ben terputus karena ancaman Adrien.
"Satu langkah saja kalian keluar dari sini, aku pastikan kepala kalian akan lepas dari tubuh lemah kalian itu. Jangan berani membawa wanitaku pergi dariku kalau tak mau nyawa kalian melayang."
"Adrien," bisik Bella, berusaha untuk menenangkan Adrien yang marah. Untung saja kuku tajamnya belum keluar. Jika itu terjadi, maka Bella mungkin harus terluka lagi karena kuku Adrien yang menancap di pinggangnya.
"Aku tak akan membiarkan siapa pun mengambilmu!" ucap Adrien tegas. Bella langsung menggerakkan tangannya naik turun di punggung Adrien, berharap pria itu tenang secepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
King's Obsession
WerewolfBella tak pernah menyangka hidupnya akan berubah karena menuruti rasa penasarannya. ia hanya ingin tahu rahasia dibalik hutan lebat yang berada di kota barunya. tapi siapa sangka ia justru terjebak dalam takdir yang tak pernah disangkanya. "Jangan...