alaska; 10

485K 29.4K 634
                                    

SUASANA hening nan penuh buku menyambut Alana saat ia baru saja menginjakkan kakinya di perpustakaan. Awal masuk ke tempat tersebut, para murid pecinta buku langsung berbisik seakan-akan Alana ke perpustakaan itu adalah sebuah keajaiban alam. Tak memusingkan hal itu ia memilih berjalan santai seraya mencari-cari keadaan Alaska.

Berbicara tentang Alaska, cowok barambut hitam legam itu sedang berada di perpustakaan saat ini, sebab Pak Yono yang tak lain guru matematika kelas IPA 1 menyuruh Alaska untuk mengambil buku untuk guru itu.

Alana tidak merasa tertarik sedikitpun saat melihat buku-buku yang berjejer rapi di rak-rak ini. Jangankan untuk tertarik dengan bukunya melihat perpustakaan saja Alana tidak berkenan. Fyi, Selama bersekolah di tempat ini, terhitung ini adalah kedua kalinya ia masuk ke sini. Kalau bukan karena Alaska, mana mau ia ke perpustakaan.

Untuk masalah semalam, saat ia mabuk-mabukkan di club, Viona telah menceritakan padanya. Alana hampir gila, ia sampai mendorong-dorong bahu Viona dan Renata bahkan tas Viona yang sedang ia pegang saat itu entah bagaimana kondisinya. Tetapi, efek mabuk semalam belumlah sepenuhnya hilang, Alana masih sedikit pusing dan parahnya lagi tadi pagi saat ia hendak ke sekolah Alana kena teror lagi.

Alana tersenyum jenaka saat melihat Alaska di depan sana tengah mencari buku yang diminta oleh Pak Yono, langkah kakinya dipercepat hanya untuk segera menghampiri cowok itu. Tetapi, Alana mendadak memperlambat langkahnya saat melihat Alaska yang tak sengaja menubruk cewek.

Dari belakang sini Alana dapat menebak siapa cewek yang bersama Alaska di sana. Mereka berdua tampak kaku, apalagi cewek Alaska. Alana memilih diam di tempatnya melihat reaksi Alaska dari belakang, cowok yang ia gilai itu tampaknya mengulurkan tangannya untuk membantu Kanin dari duduknya.

Dari tempatnya Alana merasa panas sendiri, ia akhirnya memilih mendekat ke arah dua orang itu kemudian menggandeng lengan Alaska posesif, "yuk, kamu udah selesai kan nyari bukunya?" kedatangan Alana cukup membuat Kanin salah tingkah hingga membuat cewek itu menjauh.

Alana itu egois, sekalipun Kanin adalah cewek yang Alaska taksir dalam diam--mungkin dari segi pandangan Alana. Akan tetapi, ia tak akan membiarkan Alaska jatuh pada orang lain selain dirinya.

"Ngapain?" tanya Alaska kepada Alana yang masih menempel di lengannya.

"Nyari kamu." mendengus, Alaska memilih jalan terlebih dahulu.

"Ishh, jangan cepet-cepet dong kan aku susah larinya." tidak menanggapi perkataan Alana, Alaska terus berjalan seraya mencoba melepaskan rangkulan Alana di lengannya.

"Alaska ih, jangan dilepas." Alaska telah berjalan menjauh saat cowok itu lepas dari Alana. "Tungguin." Alana ikut mempercepat laju langkahnya agar dapat menyamai langkah Alaska.

Karena Alana tau kalau Alaska akan risih dengan keberadaannya, ia akhirnya memilih merangkul pinggang cowok itu sebentar kemudian berlari mendahuluinya, Alana terkikik tau betul bagaimana reaksi Alaska saat ini, Alana menoleh sekilas kebelakang seraya berlari ia menjulurkan lidahnya ke arah Alaska, tanda bahwa ia berhasil merangkul cowok itu.

-oOo-

Parkiran hampir sepi saat ini, hanya terlihat beberapa kendaraan saja yang terparkir. Di bagian pojok kiri adalah parkiran khusus motor yang telah diklaim oleh anak Batalyon. Tampaknya sebagian dari mereka sudah ada yang pulang dan sebagiannya lagi memilih untuk tetap di sekolah.

Cewek dengan postur tubuh tinggi, duduk di salah satu motor yang ada di parkiran khusus geng besar tersebut, tampaknya ia sedang menunggu seseorang terbukti sesekali ia menoleh ke kanan dan ke kiri serta mengecek jam di pergelangan tangannya.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang