alaska; 28

499K 29.4K 5.5K
                                    

GANDHI datang dengan wajah kusutnya. Cowok tanpa dasi itu mengambil tempat duduk tepat di samping Alaska. Beberapa teman yang melihat keadaannya yang berantakan mengernyit keheranan menatap anak itu. Mereka memandang Gandhi dengan tatapan seolah bertanya pada cowok itu.

"Lo kenapa?"

Mendengar pertanyaan Alaska, Gandhi menoleh seraya mengipas wajahnya yang penuh dengan peluh. "Gue habis lari dari amukan kakak gue."

"Buset, berani amat lu gangguin Si Jean," timpal Alfret. Omong-omong masalah Alfret yang kemarin mengatakan bahwa ia menyukai Alana kepada Alaska. Hal itu tidaklah ada pengaruhnya dengan pertemanan dua orang itu. Mereka masih berteman, tertawa dan jalan bersama seakan-akan ucapan kemarin bukanlah masalah untuk keduanya. Bahkan Alaska hanya menjawab perkataan Alfret kemarin dengan mengatakan, "bukan urusan gue."

Okay, back to topic.

"Emang kenapa Si Jean?"

"Gue barusan bilang sama dia kalo ada temen gue yang bakal pindah ke sini, lo siap-siap aja bakal disaingin sama dia. Lo pada taukan Si Jean gak mau ada saingannya?"

Mereka mengangguk saja, "gue kirain apa, emang siapa yang bakal pindah ke sini?"

"Loh, emang lo pada belum tau? Gue aja yang kelas sepuluh tau loh."

"Bacot njirr cepet cerita," ujar Tora sebab sudah penasaran.

"Si Gilden njirr, ya elah masa gak tau, dia bakal balik kali, temen sendiri aja gak tau kabarnya."

"Buset si mesum masih idup aja." kekeh Chandra.

"Kayak lo nggak mesum aja, nyet," timpal Adrian seraya menoyor kepala Chandra.

"Gak elo gak pacar lo, kerjaannya noyor kepala orang aja."

Gilbert Deniendra, atau kerap disapa Gilden itu masihlah bagian dari teman-teman Alaska. Awalnya ia bersekolah di sini. Namun, beberapa bulan yang lalu ia sempat pindah sekolah karena mengikut dengan orang tuanya yang bekerja di luar daerah tetapi karena cowok itu merasa kurang suka dengan jalinan pertemanan di sekolah barunya akhirnya ia memilih kembali ke sekolah lamanya dengan konsekuensi terpisah dengan kedua orang tuanya. Lagian, di sini juga masih ada keluarganya sebagian. Jadi, tidak susahkan?

"Terus rencana tuh anak balik ke sini kapan?"

"Paling juga minggu ini dia balik ke sini kok."

"Loh kok tau banget sih? Curiga gue lo homoan sama dia."

"Ya nggak lah njing, dia tuh deketin gue karena ngincar kakak gue."

"Kuntilanak emang tuh orang, jangan-jangan balik ke sini karena sebagian alasannya karena itu," ujar Virgo.

Alaska hanya menggeleng-geleng kepala saat teman-temannya membicarakan tentang Gilden. Tanpa sadar pesan dari orang yang sedang dibicarakan itu muncul di ponselnya.

Gilbert Deniendra:
Besok gue sklh nyet, gue harap lo gak kayak es batu berjalan lagi sekarang. Terus Alananya juga jgn lo anggurin. Kasih tau Si Gandhi salam buat kakaknya Kkkk~~~

'Norak amat nih orang.' Alaska membatin setelah membaca pesan tersebut.

Gilbert Deniendra:
Buset cuma dirit doang,
somplak nih orang gak
pernah diruqiyah sih

Alaska Wardana:
Bacot, gue blok tau rasa lu

Gilbert Deniendra:
Dasar cowok pms

Mengacuhkan pesan dari Gilbert kini ia tengah sibuk dengan makanannya sedangkan teman-temannya yang lain tengah menggoda seorang cewek yang ia ketahui anak IPS.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang