alaska; 34

460K 30K 1.9K
                                    

"LO sekarang udah mulai deket yah sama si bitch?" pertanyaan itu terlontar dari bibir seorang Regan. Sekarang mereka bertujuh tengah duduk menikmati makanan restoran depan sekolah yang katanya harganya sangat mahal daripada kantin sekolah. Hari ini Virgo sedang berbaik hati meneraktir taman-temannya jadi mereka tidak perlu repot-repot memikirkan bayarannya.

Tora menoleh sekilas ke arah Regan tidak habis pikir dengan perkataan sahabatnya itu, ia tau Regan memang tidak suka dengan kelakuan Alana namun tidakkan cowok itu berfikir jikalau nama itu kurang pantas disematkan pada cewek yang nyata-nyata tidak seperti yang ia katakan itu. Tora memang tidak menampik kalau kelakuan Alana itu bad tetapi apakah ia sudah tidak punya nama hingga harus dipanggil seperti itu?

"Lo nanya gue?" tanya Alaska seraya menghentikan makannya dan menoleh ke arah Regan. Cowok yang kini tengah menikmati pisang itu mengangguk, mengiyakan pertanyaan Alaska, "kenapa lo bisa tiba-tiba nanya kayak gitu?"

"Soalnya kemarin IG story-nya Si Alana udah kayak Awkarin bedanya kalau Awkarin ngeendorsin barang lah si curut isinya lo semua."

"Iya yah gila tuh cewek segitu amat suka sama lo."

"Jangan-jangan lo sekarang udah buka hati yah buat Alana?" tanya Gilden dengan menaik tutunkan alisnya.

"Gak sih, biasa aja," jawab Alaska terlihat cuek.

Tora dan Gilden mendengus mendengar itu. Chandra, Virgo, dan Alfret memilih diam sedangkan Regan tersenyum miring.

"Iya, sekarang sih bilangnya biasa aja eh entar tau-taunya udah jadian," sosor Virgo seraya mengunyah makanannya. Chandra dan Gilden sedikit terbahak mendengar perkataan Virgo. Entah kenapa hati ketua geng mereka itu sangat susah untuk ditebak.

Jujur, kalau dari sudut pandang Virgo. Mungkin, Alaska masih tidak bisa menerima Alana karena cewek itu yang terlihat liar, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Alaska, dan suka merasa berkuasa. Misalnya, Alana ini tidak seperti cewek pada umumnya yang memilih sekolah baik-baik tanpa mencari masalah hingga sampai ke kepala sekolah. Alana juga hobi hura-hura di club bersama temannya sampai berakhir mabuk. Dan tak hanya itu, cewek kelahiran Surabaya dengan tinggi semampai itu suka sekali menindas orang-orang yang ia rasa lemah.

Kembali ke topik, Alaska yang mendengar perkataan Virgo memilih diam saja dan menghabiskan makanannya. Teman-temannya ini kalau sudah membahas tentang Alana akan terpecah bela. Ada yang di kubu Alana, Netral, dan Anti Alana. Jadi, ia memilih diam saja. Lagian, untuk apa juga ia membahas tentang cewek itu.

"Chandra, lo nunggak iuran di Batalyon udah segunung, gue kasih waktu seminggu buat lunasin."

"Dengerin tuh curut, jangan rokok aja yang lancar iuran juga harus lancar, baik iuran Batalyon dan iuran kelas," ujar Alfret.

"Kayak lu gak nunggak aja, Si Devi ampe datengin rumah lo tauk hanya untuk nagih iuran kelas, sadar diri juga dong curut."

"Sesama curut gak boleh saling menghina," timpal Gilden.

"Cepet dilunasin elah gak mau batal ke pantai hanya karena kalian," Chandra dan Alfret memukul bahu Virgo, "yee emang salah?" Batalyon memang berniat menyewa pantai selama beberapa hari untuk acara pergantian ketua baru. Setelah Adrian akan ada Alaska yang menggantikannya sebagai ketua utama. Dana didapat tidak semuanya dari iuran anak-anak Batalyon yang bersekolah di SMA Angkasa melainkan dari alumni SMA tersebut yang masih tercatat sebagai anak Batalyon. Lagian, untuk masalah tempat harga akan lebih murah dari harga sewa biasanya karena koneksi dari Gilden.

"Selain anak-anak Batalyon masih ada yang bakal ikut nginap?"

"Tergantung sih, lo bawa pasangan apa nggak," perkataan Alaska membuat Tora mengangguk paham.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang