alaska; 24

455K 30.4K 1.8K
                                    

"LAN, makan gih, keburu dingin tuh."

"Bentar-bentar, gue lagi live di ig nih." Renata maupun Viona mendengus mendengar perkataan Alana yang menunda makan hanya karena pekerjaan unfaedahnya.

"Kalo lo gak mau makan, siniin hp gue." ancaman Renata membuat Alana mengerucut sebal, cewek itu terpaksa menghentikan aktivitasnya itu.

Saat ini kedua orang ini tengah bersantai di rumah Renata yang lebih tepatnya di kamar cewek itu. Kedua orang tua Renata sedang tidak ada di rumah dan hal itu membuat mereka bertiga bisa lebih leluasa.

Saat baru sampai di rumah Renata, Viona sudah mengeluh meminta makan hingga akhirnya Alana harus turun tangan, sebab Renata maupun Viona tidak terlalu paham urusan dapur. Mungkin karena Renata yang terlalu dimanjakan juga Viona yang malas belajar melakukan hal seperti ini, apalagi melihat gayanya yang lebih mengarah layaknya laki-laki.

Pembantu di rumah besar ini banyak namun Viona dan Renata memilih Alana saja yang memasak. Alana menolak keras karena capek tetapi Renata mengancam tidak akan mengganti pulsanya yang habis karena Renata. Dan akhirnya Alana terpaksa melakukan hal ini.

Karena malas memasak yang ribet akhirnya Alana hanya membuat mie rebus dengan campuran sawi. Di rumah Renata tersedia banyak bahan makanan tinggal pilih saja. Tapi, Alana tidak ingin merepotkan dirinya, toh membuat ini pun pasti sudah membuat perut kedua temannya itu kenyang.

Setelah melakukan pekerjaannya Alana bukannya ikut makan, dia malah memilih membuka akun Instagramnya dan live di sana dan hal itu yang membuat kedua temannya memaksanya untuk makan karena tidak mau kejadian waktu itu terulang. Kejadian saat Alana dituduh yang tidak-tidak.

Alana itu punya riwayat penyakit maag jadi ia harus menjaga makannya agar tetap teratur. Namun, hal itu tidak membuatnya takut, beberapa kali ia melewati sarapan ataupun makan siang belum lagi makan malam, entah cewek itu benar-benar akan melakukannya atau tidak. Tetapi, jika makan siang, Viona dan Renata sebisa mungkin memaksa cewek itu untuk mengisi perutnya.

Pernah, beberapa bulan lalu saat Alana terserang penyakit ini di sekolah, ia beberapa kali muntah dan hal itu membuat beberapa murid bahkan guru menyangka dirinya hamil. Dan gossip itu ditepis dan benar-benar bersih saat Alana memberikan hasil bahwa ia tidak seperti yang mereka pikirkan. Walaupun terlihat nakal begini, Alana masih bisa menjaga dirinya!

"Cepetan ganti pulsa gue, mau beli stiker line nih."

"Iya nyet, iya. Sabar napa. Emang napa sih? Buru-buru amat."

"Gue mau spam Alaska pake stiker baru lagi, puas?" Renata menggeleng-geleng kepala beberapa kali tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya ini.

"Yang buat lo yakin Si Alaska mau sama lo itu apasih?"

"Yaa ... Lo liat nama gue dan Alaska aja. Udah hampir miripkan?" ujar Alana dengan nada bangga.

"Sompret nih bocah, konyol amat jawabannya." Viona terkekeh. "Alaska ama Kanin lebih cocokloh. Jadi, Alaskanin."

"BANGSAT!" teriak Alana.

Di waktu yang sama dengan tempat yang berbeda, Alaska bersama kelima temannya memilih ke tempat gym untuk membentuk badan. Di rumah Alaska ada ruang gym namun karena si pemilik rumah sedang ingin keluar akhirnya mereka gym di luar saja.

Ngomong-ngomong, masalah dengan si pelaku pengempesan ban motor mereka secara berjamaah sudah mereka buat babak belur. Jangan tanya di mana mereka lakukan itu, sudah pasti di luar kawasan sekolah. Dan, bukan hanya itu saja masalah mereka dengan kakak kelas itu. Gandhi, si ketua Batalyon khusus kelas 10 itu di keroyok dengan komplotan-komplotan kakak kelas mereka.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang