(28) PENJELASAN

1.2K 44 0
                                    

"Sendirian aja kak." Tiara menjatuhkan dirinya di sofa sebelah kakaknya.

"Biasanya juga sendiri."

"Biasanya ngapel ceweknya."

"Terlalu sering ngapel beresiko terjadi kebosanan."

"Alay lo kak. Mana ada cinta bosen."

"Ada aja."

"Mana?"

"Itu, Cinta tetangga kita bosen makan mie instan terus. Ditinggal ibunya."

"Yee, itu mah udah beda cinta." mencubit lengan kakaknya.

"Aww. Hahaha."

"Kak." suaranya terdengar serius

"Ya?"

"Gue nggak suka liat kakak tawuran."

"Yaudah nggak usah liat."

"Ihh, kakak. Gue serius." bibirnya mengerucut.

"Siapa suruh lo dateng ke STM kemaren."

"Niatnya kan cuma mau lewat aja. Yang mulai tawuran pasti sekolah kakak."

"Sok tau lo dek."

"Terus?"

"Kemaren pas pulang sampai depan sekolah udah ada siswa dari sekolah lain. Dan kebetulan gue yang keluar duluan. Habis itu gue ditodong. Mereka marah-marah dan gue nggak tau apa yang dibicarain mereka. Ya gue sebagai cowok nggak bisa diem aja dong. Gue nggak salah apa-apa dituduh macem-macem. Di mukul gue duluan, habis itu gue giliran mukul.  Temen-temen kakak keluar dan terjadilah keributan. Dan untungnya Candra langsung dateng ngebela gue. Gue yakin mereka salah sasaran."

"Jadi kak Candra ikut disitu cuma mau ngebelain kakak?"

"Iya, padahal dia orangnya paling males sama yang namanya ribut."

"Jadi gue sejauh ini salah?"

"Kenapa?"

"Gue marah sama kak Candra gara-gara dia ikut tawuran. Gue nggak suka soalnya. Udah berapa hari ini dia gue cuekin. Pesannya aja hampir seribu."  aduhh gue merasa bersalah banget nihh

"Ya lo kalo belum tau kenyataannya jangan cepet ambil keputusan gitu dong dek. Sakit tau jadi cowok digituin."

"Ya kan gue nggak tau kak." raut muka Tiara berubah menjadi datar, terlihat ada penyesalan.

"Cepet gih minta maaf. Sebelum dia mutusin elo."

"Ihh kakak kok ngomongnya gitu. Jangan dongg."

"Halo." Giel mendekatkan ponselnya di telinga.

"Ada yang mau ngomong sama lo nih Ndra." Giel mengulurkan ponselnya di depan muka Tiara. Tiara memberi kode diraut mukanya memohon dan tangannya melambai-lambai bertanda jangan.

"Cepetan. Lima menit lagi diputusin."

Mendengar itu Tiara langsung menyambar ponsel Giel. Dia berkata halo dan selanjutnya tidak tau akan berkata apa. Dia kehilangan kata-katanya.

"Ha-ha-lo."

"Iya?siapa ya?"

"Ti-ti-ara kak."

"Oh. Ada apa?"

Tiara menatap kakaknya mengode agar membantunya. Tapi Giel malah tertawa dan langsung meninggalkannya.

"Halo?"

"Ehh, iya, ini. Anu. Emhh."

"Kenapa sih?yang jelas dong."

"Aku minta maaf kak. Aku baru tau semuanya, ternyata aku salah paham."

"Coba waktu itu lo mau ndengerin gue."

"Hehe" Tiara menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Kakak mau maafin gue?"

"Enggak." tiba-tiba ada suara dari belakang Tiara. Saat Tiara menoleh, ia terkejut ketika mendapati Candra telah berada disitu.

"Kak Candra?" Tiara terlihat sangat bingung.

"Pas lo nelfon sebenernya gue udah di depan rumah lo. Kebetulan aja. Terus pintu rumah lo nggak dikunci dan gue liat lo lagi duduk, yaudah gue masuk."

"Ciee ada yang jantungnya naik turun nih." goda Giel

"Apaan sih kak."

"Lo dateng mau mutusin adek gue kan Ndra?" Giel semakin menggoda Tiara, membuat hatinya semakin deg-degan. Mata Giel pun berkedip-kedip ke arah Candra menandakan itu hanya sebuah candaan saja.

"Iya nih. Tapi gue nggak tega liat mukanya sekarang. Ketakutan gitu. Pasti bentar lagi nangis."

Sok tau banget sih lo kak. Tapi bener sih

Mata Tiara mulai memerah, ada titik titik bening yang terlihat.

"Aaa cup,cup,cup." Candra menghampiri Tiara lalu memeluknya. Ia mengusap kepala Tiara, seperti nenangin anak kecil menangis.

"Iyaa..gue maafin elo kok. Gue tau lo masih suka sama gue, jadi gue hempas kata putus itu."

Idihh GR banget. Batin Tiara sambil mengusap air matanya dengan punggung tangannya.

Akhirnya hubungan itu membaik. Benar keyakinan Tiara, Candra pasti datang membawa oksigen. Mengobati segala kesesakan cinta.

"Tapi ada syaratnya."

"Apa?"

"Lo kelas berapa?"

"Sebelas."

"Gue?"

"Sebelas."

"Berarti umurnya?"

"Sama."

"Syaratnya jangan panggil gue kak."

~~~~~

CINTA SMEA vs STMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang