Part 1

1.1K 77 8
                                    

Warning!

-SasuNaru

-Yaoi / MenxMen

-Adegan yang tidak sepantasnya dilakukan jangan ditiru



Tomato Orange


"Hoi, ini, anakmu..."

Tubuh Sasuke hanya terdiam kaku. Matanya tak henti melotot kearah sosok bayi yang ada di tangan orang itu. Iya, dia si...

"Hoi!, cepat ambil!. Aku capek tau kalau harus megang terus!"

Genggaman tangan Sasuke pada tasnya menguat. Dia masih belum memberi respon apapun selain melotot.

"Kamu denger gak sih?!"

Tatapannya kembali teralih ke sosok itu. Cowok dengan rambut yang dicat pirang tampak berantakkan, dengan tindik di telinga yang jumlahnya tidak sedikit, oh, jangan lupa dengan tindik seperti cincin di bibirnya pula.

"Maaf..."Sasuke mencoba menelan ludah. Tapi kakinya yang sudah gemetar dari tadi, ditambah bayi yang masih tertidur pulas itu membuatnya sulit berucap. "...sepertinya...kamu salah orang?..."

"Hah?"

Kaki Sasuke makin bergetar hebat begitu raut cowok didepannya berubah menyeramkan, baginya. Cowok itu menarik lagi tangannya, menggendong si bayi dalam dekapan dan melotot horor pada Sasuke.

"Jangan bilang kamu gak mau mengakui bayimu sendiri?"

"Eh?"

Cowok itu berniat memaki, tapi bayi dalam gendongannya justru menangis. Seketika ekspresi horor itu berubah panik dengan wajah memerah. Diusahakannya untuk menimang-nimang, menenangkan si bayi yang rewel. Tapi si bayi tidak kunjung diam dan tambah menangis kencang.

"Hoi!, lakukan sesuatu!"seru cowok itu. Bisa Sasuke kira jika tatapannya sangat-sangat memohon.

"La-lakukan apa?...aku..aku..."

"Lakukan apa kek!. Kamu ini ayahnya bukan sih?!. Masa membuatnya tenang aja gak bisa?!" mendengar seruan cowok itu malah membuat si bayi ketakutan dan semakin kencang menangis.

"A-aku memang bukan..." Sasuke juga ikut panik. Dipegangnya kepala, berusaha berpikir harus melakukan apa untuk menenangkan bayi yang menangis. Ini bukanlah keahliannya. Jika dia ditanya soal matematika, sains, bahasa, sejarah atau apapun yang berhubungan dengan pelajaran, dia pasti bisa menjawab. Tapi kali ini....bayi?...

"Hoi!" desak cowok itu karna panik melihat si bayi makin rewel.

"Se-sebentar.."Sasuke memegang kepala frustasi. Bibirnya sudah tergigit dari tadi sambil menatap ke segala arah. Tak lama otaknya yang cerdas itu bisa menemukan jawaban.

"Beri dia susu!. Bayi menangis mungkin karna lapar."

"Hah?..."cowok itu mengerutkan alis, masih menimang-nimang "Dari mana aku dapatkan susu?."

"Beli saja susu formula di minimarket, buat di sebuah botol untuk bayi."

"Aku tau!. Tapi aku tidak punya uang bodoh!. Kamu aja yang belilah!. Kamu kan ayahnya!"

"A-..aku bukan!. Sudah kubilang bukan!.."protes Sasuke, tapi sepertinya cowok aneh didepannya tidak mau dengar. Pikirannya selalu beranggapan jika bayi dalam gendongannya ini bayi Sasuke, titik. Sasuke makin gregetan saat cowok itu memaksanya untuk beli susu formula. Masalahnya jika dia langsung beli susu formula, maka anggapan kalau bayi yang sedang menangis itu adalah bayinya pasti dikira benar. Dan Sasuke bisa membayangkan apa yang selajutnya terjadi. Bayi berpindah tangan, dan Sasuke dipaksa untuk merawat bayi itu. Lalu orang tuanya akan terkejut (jantungan mungkin) dan mengusirnya dari rumah. Oh God!. Bahkan dia belum lulus SMA sudah harus merawat seorang bayi yang tidak dikenal ditambah hidup terusir macam duda yang ditinggal cerai sang istri?!.

Tomato OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang