Cuz, langsung ajalah...
TOMATO ORANGE
Flashback
4 tahun yang lalu.....
Naruto berusaha membentuk sebuah bangunan sederhana. Sebenarnya sih hanya sebuah denah rumah-rumahan, tapi Naruto berusaha membuatnya sebagus mungkin. Dia ingin membuat bentuknya dulu lewat tanah liat yang berada di samping rumah sebagai stereotip, lalu setelah itu dia akan menggambarnya di buku gambar. Seperti biasa, jika sudah masalah tugas menggambar, dia paling bersemangat. Dia begitu menantikan adanya tugas menggambar. Karna dengan begitu, nilai yang akan dia dapat akan lebih bagus ketimbang mata pelajaran lain. Bukan berarti Naruto bodoh, tapi Naruto hanya lebih suka dengan mapel menggambar.
Sudah lima belas berlalu, dan Naruto masih belum merampungkan denah yang dia buat. Tugas untuk menggambar kali ini sebenarnya mudah. Hanya menggambar rumah sendiri namun gurunya bilang jika ditambah dengan pemandangan lain akan lebih bagus. Misal ditambah pepohonan yang jika dilihat seperti rumah yang berada di tengah hutan, atau juga merubah sedikit bentuk rumah sendiri asal tidak merubah total juga boleh. Makanya Naruto benar-benar mencurahkan waktunya agar rumah-rumahan yang dia buat ini tidak terlihat biasa saja. Walau dia tau rumahnya ini begitu luas dan bisa juga dikatakan indah.
Disaat dia sedang serius-seriusnya, tiba-tiba seorang anak laki-laki berjalan mendekatinya. Bocah itu berhenti tepat di garis pembatas luar denah yang dibuat Naruto, lalu ikut berjongkok sambil menautkan kedua tangan didepan dada.
"Sedang membuat apa Naruto-sama?"
Naruto melirik sebentar, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Seperti yang kamu lihat, aku membuat denah rumah kan?"
"Rumah Naruto-sama sendiri?"
"Hm..."
"Hebat Naruto-sama, bisa mengingat setiap letak di rumah yang begitu luas. Apakah untuk tugas?"
"Iya."
Bocah itu pun menatap peralatan menggambar Naruto yang sudah Naruto siapkan di atas sebuah alas seperti tikar sederhana dekat mereka berjongkok saat ini.
"Apakah harus segera dikerjakan?"
"Hm. Lusa harus dikumpulkan."
Bocah itu terdiam sebentar. Matanya terus menatap tangan Naruto yang terampil dan cekatan saat membentuk sebuah denah rumah.
"Kenapa....Naruto-sama menyukai menggambar?"
Naruto berhenti sebentar. Dia lalu tersenyum.
"Karna dengan menggambar, aku merasa suatu kepuasan. Rasanya berbeda dengan saat aku memperoleh nilai bagus."
"Apakah ada yang seperti itu?"
"Hm. Tentu saja. Apa kamu belum pernah merasakannya?"
Bocah itu menggeleng polos.
"Apa kamu pernah mencobanya?. Menggambar."
"Belum.."
"Kalau begitu, mau ikut aku menggambar?"
"Aku tidak pandai menggambar.."
"Menggambar tidak punya aturan benar atau salah. Menggambar adalah curahan dari apa yang kamu rasakan ketika melihat sebuah objek. Apa yang kamu rasakan, apa yang kamu lihat dan apa yang kamu dengar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomato Orange
FanfictionHei! Kau lihat tanganku? Genggamlah.. Lalu ikut denganku Jika bisa bertahan, jangan pernah lepas oke.....?...