Part 12

258 30 8
                                    

Yeay!!!, update ari ini, akhirnya!! (hehehe..gaje..)

SKIP

Warning!.

Story about Yaoi, MenxMen

DLDR!

TOMATO ORANGE


Naruto melangkah gontai di lorong kelas 2 sambil meminum jus jeruk kotak. Matanya seperti mengawang dengan beberapa kali menghela nafas. Dia benar-benar ingin meledak. Jika masalah dirinya yang merawat bayi sudah ketahuan Neji, masalahnya pasti kian rumit. Tadi pagi saja Neji sudah bersiap di depan pintu apartemennya, menunggu Naruto keluar yang tengah membawa keranjang bayi Menma ke kamar Tsunade ba-chan. Selama dirinya berbicara dengan Tsunade, dia juga risih terus ditatap Neji. Hah...kenapa masalahnya jadi seperti ini?.

"Eh, Sai!. Tunggu dong!."

Dari arah berlawanan, tampak Sai yang baru datang dan kini tengah berjalan cepat kearah kelas. Dibelakangnya Kiba juga tengah berjalan cepat, berusaha mengimbangi langkah Sai yang begitu buru-buru.

"Apa sih?!. Kan sudah aku bilang, berhenti membuntutiku!."

"Tapi aku ingin berbicara sesuatu tau.."

"Tidak ada yang perlu dibicarakan!. Memangnya kamu ini siapa?"

Sai menyadari sosok seseorang yang tak lain adalah Naruto. Mereka bertatapan dalam diam selama beberapa detik sebelum Sai melengos, melewatinya. Kiba yang tadinya ingin berlari menyusul, menyurutkan niat begitu melihat sosok Naruto. Kiba langsung membungkuk sopan, sampai Naruto melotot dengan bibir yang masih menyeruput jus.

"Selamat pagi, tu-..."

Tanpa babibu, Naruto menarik kerah belakang Kiba. Menyeretnya menuju taman belakang sekolah. Shikamaru yang kebetulan juga baru sampai berpapasan ketika mereka keluar gedung, menuju halaman luar.

"Yo, Naru....."

Naruto tidak berbicara apapun dan masih saja menyeret kerah Kiba yang tampak kesusahan berjalan.

.

"Selama berada di lingkungan sekolah, kau tidak perlu memberi salam seperti tadi, apalagi sampai menyebutku tuan muda segala!"

Kiba membenarkan seragam yang dia pakai, menatap Naruto lalu menunduk. Tidak seharusnya dia sampai berani menatap tuan muda segala, itu hal yang tidak sopan bagi dirinya yang berkedudukan lebih rendah.

"Saya hanya-..."

"Aku tidak tau apa yang membuat kalian dikirim segala ke sekolah ini. Tapi jika ini mengenai aku, aku tidak mau kalian bersikap formal begitu ketika di sekolah."

"Tapi...itu sudah merupakan keharusan bukan, tuan muda?"

"Memang siapa yang mau dipandang aneh oleh siswa sekolah kalau kamu masih tetap bersikap seperti itu?!. Kamu mau kuhajar juga sekarang?!"

Kiba tersentak, langsung menunduk. "Maafkan saya.."

"Aku bilang berhenti bersikap formal, itu juga termasuk cara kalian bicara!. Ulangi!"

"M-ma..maafkan aku.."

Naruto menghela nafas. Kenapa juga pagi-pagi begini kepalanya mulai berdenyut pusing?.

"Ada apa sih?"

Naruto dan Kiba menoleh. Shikamaru berjalan mendekati mereka sambil membenarkan tas punggungnya.

"Shika.."

"Ada apa Naruto?. Kenapa pagi-pagi kau sudah main saraf begini?"

"Aku hanya memberi tau dia agar tidak bersikap mencolok. Sikap mereka hari ini membuatku ingin bolos sekolah."

Tomato OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang