3

2K 233 108
                                    

Fool

[Author POV]

Seorang wanita memasuki sebuah lorong yang gelap. Suara sepatunya menggema memenuhi langit-langit lorong. Dia berjalan dengan wajah cantiknya yang terkesan dingin dan jutek. Diujung lorong ada sebuah pintu besar yang dilengkapi dengan kode pin atau password sebagai kuncinya.

Setelah menekan beberapa tombol, pintu terbuka. Ruangan yang ada didalamnya sangat berbanding terbalik dengan lorong yang begitu gelap itu. Ruangan itu didominasi warna biru langit. Dia segera duduk di sofa yang ada didalam ruangan rahasia itu.

"Semangat dong, sayang. Aku kan sudah menjanjikan jackpot buatmu," kata Namjoon yang keluar dari suatu bilik yang dibuat seperti dapur. Tangannya membawa red wine favorit Irene.

"Berikan gelas itu padaku," pinta Irene.

Namjoon tersenyum lalu memberikan gelas yang dipegangnya kepada Irene. Irene segera meneguk habis wine yang ada ditangannya.

"Sepertinya ada yang mengganggu pikiranmu, sayang? Kau biasanya menikmati wine ini, tapi sekarang kau seperti sedang kesal."

"Bagaimana tidak kesal? Kau tau? Salah satu pasienmu itu memanggilku dengan sebutan Bae Joohyun. Aku sudah lama sekali tak mendengar nama itu, dan tadi, dia memanggilku dengan sebutan itu! Aku kesal, Joon."

"Pasienku? Siapa?"

"Aku tak tau. Dia pasien VIP."

"Tenanglah. Tak akan ada yang tau kebenarannya. Kau tak perlu khawatir. Sekarang ayo kita bekerja."

"Apa yang dipesan?" tanya Irene dengan nada ketusnya.

"Hati. Hanya hati."

"Baiklah. Aku akan membantumu mengeluarkannya. Setidaknya malam ini coco dapat makanan lezat," kata Irene.

Dia berjalan kearah loker yang diletakkan diruangan itu. Memakai pakaian untuk operasi. Mengikat rambut hitamnya lalu menggunakan penutup kepala. Sebelumnya, dia mencuci tangan dan mengenakan sarung tangannya. Masker sudah menggantung dilehernya.

"Apa yang kau lakukan, Namjoon? Apa kau tak lihat? Aku sudah siap?!" Irene mulai kesal denan sikap main-main dari Namjoon. Lelaki itu tertawa lalu beranjak dari sofa yang dia duduki. Dia tak ingin kena masalah karena amukan Irene.

*

Beberapa orang sedang berada di dalam suatu ruangan yang gelap. Mereka hanya ditemani dengan cahaya yang keluar dari proyektor. Tepatnya ada empat orang disana. Fokus mereka hanya pada satu titik. Yaitu pada layar putih yang terkena cahaya dari proyektor sehingga layar itu kini bergambar.

"Apa tak ada perkembangan? Kita sudah masuk selama tiga bulan. Apa tak ada perkembangan," tanya seseorang yang bersuara serak.

"Mereka sangat berhati-hati, Inspektur Min," jawab seseorang yang berada disamping layar. Dia telah menjelaskan kejadian yang dia alami beberapa hari ini dihadapan rekan-rekannya.

"Sudah kukatakan berulang kali, jangan panggil inspektur jika tidak dalam keadaan formal," kata seseorang yang dipanggil 'Inspektur Min'.

Yang ditegur malah tertawa. Dia memang suka menggoda Inspektur yang baru naik jabatan setengah tahun yang lalu.

WHO YOU ARE [JINRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang